03 👻 New Moon

923 178 64
                                    

vote gak seberat nanggung dosa kalian kok...
klik tanda
tunggu sampai berubah warna
jadi ⭐
di pojok kiri bawah!!!
🙆‍♀️🙇‍♀️

klik tanda ☆tunggu sampai berubah warnajadi ⭐di pojok kiri bawah!!!🙆‍♀️🙇‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan memberimu sedikit peringatan. Pertama, kau jatuh cinta padanya sebelum waktumu habis. Kedua, kau belum menemukan ragamu. Dan ketiga, maka kau akan mati. Bahkan kau tidak diijinkan untuk mengutarakan perasaanmu padanya. Ingatan Minhyun tentangmu dan semua kenangan yang kalian miliki juga akan dihapus secara permanen."

Terdengar menyakitkan memang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar menyakitkan memang. Begitulah peraturan dari dimensi roh yang barusaja dijabarkan Baekhyun.

Jika misi itu sampai gagal, tentu saja tugas Baekhyun sebagai seorang Scheduler juga akan gagal. Baekhyun sendiri sebenarnya masih dalam masa percobaan menjadi seorang Scheduler muda. Dan beruntungnya, Jieun lah yang menjadi anak asuh pertamanya yang harus ia bimbing.

Meresapi perkataan Schedulernya dengan serius, Jieun mulai menimang-nimang kenyataan yang ada. "Tapi sepertinya... itu tidak akan pernah terjadi."

"Kau benar. Mana mungkin pria se-perfect dia mau mencintaimu? Lihatlah dirimu, Jieun! Kau itu roh yang tersesat... tubuh kerempeng, pendek, cerewet, manja, pemalas, cengeng, penakut, mudah emosi dan kekanakan. Siapa yang mau berlama-lama di dekatmu, hahh?"

Demikianlah penilaian Baekhyun menurut penglihatan matanya yang 100% sehat. Sambil memperhatikan Jieun dari ujung rambut sampai ujung kaki, Baekhyun tersenyum meremehkan.

"Aarrgghhh... Byun Baekhyunnn!!! Kau menyebalkan," teriakan Jieun menggema hingga menyentuh gendang telinga Minhyun. Baekhyun terkikik di tempatnya.

Minhyun yang tiba-tiba datang menghampiri Jieun dengan langkah kakinya yang lebar dan nafas terengah-engah. "Ayo cepat lari dari sini!"

Tidak perlu meminta ijin pada si pemilik tangan, Minhyun langsung saja menarik Jieun pergi dari sana. Mereka berlari sekuat tenaga.

"Heyy... ada apa? Kenapa kau menyuruhku untuk berlari? Kau mencuri sesuatu dan dikejar masa, hahh?

Setelah berlari beberapa meter, akhirnya Jieun melepaskan genggaman tangan Minhyun dengan paksa. Pergelangan tangannya sedikit memerah karena Minhyun menggenggamnya terlalu kuat.

Catch Me, Ghost... [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang