16 👻 Never Die

595 116 98
                                    

vote gak seberat nanggung dosa kalian kok...
klik tanda
tunggu sampai berubah warna
jadi ⭐
di pojok kiri bawah!!!
🙆‍♀️🙇‍♀️

klik tanda ☆tunggu sampai berubah warnajadi ⭐di pojok kiri bawah!!!🙆‍♀️🙇‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana kalau yang menang harus mencium bibir anggota yang kalah?"

Barusaja Jieun ingin melayangkan protes, tapi Minhyun selalu mengancamnya. Jika Jieun tidak menurut, Minhyun tidak akan mau tahu lagi tentang Jieun dan misi bodohnya itu. Dan sialnya, selalu saja ancamannya berhasil dengan mulus.

Giliran pertama jatuh pada tim cute, Jieun sebagai ketua tim yang akan memimpin permainan lebih dulu melemparkan ke-4 tongkat Yut tadi.

Ke-3 pasang mata tim sexy terus memperhatikan setiap gerakan Jieun. Mereka harus memasang mata dan kupingnya lebar-lebar, jika tidak ingin Jieun berbuat curang.

Beberapa putaran permainan pun berlangsung. Kedua tim sama-sama bersaing sengit dan tidak akan ada yang mau mengalah.

"Yeyy... kita menang!!" pekik Minhyun sambil memeluk Guanlin dan Chanyeol.

"Astaga... bagaimana ini? Mereka bertiga akan mencium bibir perawanku ini?" batin Jieun gusar.

Ragu, takut dan was-was. Itulah yang sedang Jieun rasakan saat ini. Entah sudah berapa kali gadis itu merasakan kegugupan luar biasa saat Minhyun mulai memonyongkan bibirnya.

"T-tunggu dulu!" cegah Jieun. Telapak tangannya berusaha mengatupkan bibir Minhyun yang sebentar lagi akan menyentuh bibirnya.

Chanyeol dan Suho yang berada di tim sexy pun ikut mendekat. Terlalu dekat, bahkan wajah mereka tampak sangat besar di mata Jieun. Rasanya Jieun seperti tersangka yang sedang diinterogasi oleh polisi.

"B-bagaimana kalau kita ganti hukumannya? Ciuman di bibir menurutku terlalu berlebihan. Hehe..." Jieun menggigiti bibir bawahnya.

Semua anggota tim sexy menghela nafas. Kesepakatan di awal telah disetujui, harusnya Jieun mencetuskan ide lain sebelum mereka memulai permainan ini.

"Lalu apa idemu?" Suho berucap.

"Bagaimana kalau pukulan di tangan saja? Bukankah biasanya mereka memberikan hukuman seperti itu, atau sentilan di dahi?" saran Jieun.

Gadis itu harap-harap cemas saat tim lawannya sedang berunding. Jieun sangat berharap jika salah satu idenya bisa diterima, jadi ia bisa menghapuskan hukuman yang pertama tadi.

"Baiklah. Kami setuju dengan sentilan dahi saja." Keputusan Minhyun final.

Kini Jieun bisa bernafas lega akhirnya ia bisa menghindari kontak fisik antara bibirnya yang suci dengan bibir tipis dan menggoda milik Minhyun.

Catch Me, Ghost... [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang