18 👻 Pieces of The Past

583 117 93
                                    

vote gak seberat nanggung dosa kalian kok...
klik tanda
tunggu sampai berubah warna
jadi ⭐
di pojok kiri bawah!!!
🙆‍♀️🙇‍♀️

klik tanda ☆tunggu sampai berubah warnajadi ⭐di pojok kiri bawah!!!🙆‍♀️🙇‍♀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau lah sosok yang menginspirasiku dalam membuat lagu ini, Lee Jieun."

"Eungg...??" Raut wajah penuh tanya terpampang jelas di wajah mungil Jieun.

Dirogohnya sebuah buku dari dalam ransel, lalu Minhyun menaruhnya di kedua paha Jieun.

Dirogohnya sebuah buku dari dalam ransel, lalu Minhyun menaruhnya di kedua paha Jieun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan Minhyun lurus ke depan. "Kau tahu, Ji? Lahirnya mahakarya besar dan munculnya para tokoh hebat, tidak lepas dari adanya inspirasi. Tak pelak inspirasi adalah energi, ia yang menggerakkan kehidupan. Tanpa inspirasi, hidup terasa lampau. Seolah separuh jiwa sirna. Apalagi di era sekarang ditengah keruwetan hidup. Setiap orang membutuhkan inspirasi untuk bangkit, menjalani hidup dengan penuh gairah, menyongsong masa depan yang lebih cemerlang. Inspirasi sekecil apapun akan mengubah seseorang menjadi jauh lebih baik, hidup menjadi lebih indah dan bermakna."

Bisakah Minhyun tidak membicarakn kalimat-kalimat dari sebuah buku yang memiliki tingkat pemikiran berat? Jieun melongo tidak mengerti dengan yang Minhyun ucapkan barusan.

Kepala Minhyun menoleh dan tersenyum? "Kau tidak mengerti apa yang barusaja aku ucapkan?"

Bravo. Tebakan Minhyun seratus persen benar. Jieun mengangguk pelan sambil terus membolak-balikkan halaman pada buku di tangannya. Hal yang ia lakukan justru menambah kerutan di dahinya, Jieun sama sekali tidak mengerti.

"Tunggu dulu, sepertinya aku sedikit paham. Jadi maksudmu, aku bisa membuatmu bergairah?" Jieun menunjukkan ekspresi wajahnya yang terlihat sangat bodoh di hadapan Minhyun.

"Bergairah?? Haha... Pertanyaan bodoh macam apa itu? Tidak ada yang perlu kau pahami jika memang kau tidak paham, Ji. Nanti otak kecilmu ini bisa berasap." Tangan Minhyun mengacak rambut Jieun gemas. "Sudah sore, ayo pulang!" Minhyun menarik tangan Jieun dan menggenggamnya dengan erat.

Kepala Jieun terus menunduk kala Minhyun bersikap manis padanya. Wajahnya terasa panas dan saraf di seluruh badannya seketika menegang.

"Ada yang aneh pada tubuhku. Aku rasa... aku masih sakit dan belum sepenuhnya pulih," batinnya.

Catch Me, Ghost... [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang