Jimin terbangun karena kaget.
Suara gelas pecah membangunkannya tengah malam. Dengan langkah hati-hati, ia mendekat kearah dapur sambil membawa stick golf kesayangannya.
Jimin segera menurunkan stick golf nya saat mengetahui siapa yang membuat kebisingan saat tengah malam.
"Kenapa kau memecahkan gelas?" Tanya Jimin sembari menguap.
Aku hanya menggeleng kepala tidak tahu. Semuanya terjadi begitu cepat.
Saat Jimin hendak pergi meninggalkan dapur, pria itu tiba-tiba langsung balik badan menghadapku.
Mengucek matanya berkali-kali.
"Kau.. memecahkan gelas?" Tanya Jimin tak percaya.
"Aku tidak tahu," balasku sembari menggeleng-gelengkan kepala.
Dengan sigap dan cepat, Jimin segera mengambil sebuah gelas lagi dan menyodorkannya padaku.
Aku memandangnya heran.
"Coba pegang. Aku ingin lihat," suruh Jimin.
Tanpa banyak tanya, aku segera menuruti perintah Jimin.
Saat tanganku sudah menyentuh gelas dan mengambil alih gelas tersebut dari tangan Jimin, dapat kulihat jika Jimin tersenyum sumringah.
"Lihatlah, kau sudah bisa menyentuh benda!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE : Ghost [ PJM ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku tak tahu dimana aku berada. Setahuku, aku sudah bersama Park Jimin semenjak aku membuka mataku.