Menyelidiki dan mencadi tahu keberadaan mayat tersebut adalah sebuah kesalahan besar.
Aku tak sanggup melihatnya.
Seorang gadis pucat pasi terbaring kaku diatas ranjang. Gadis itu tak terlihat seperti mayat. Melainkan seorang gadis yang tengah tertidur.
Bahkan, tak ada bau menyengat dari mayat tersebut. Entah apa yang diberi oleh pasangan suami-istri tersebut agar mayat itu tak mengeluarkan bau tak sedap.
Dan yang lebih mengejutkan lagi..
Mayat itu adalah aku.
Aku tak percaya dengan semuanya. Aku bahkan tak bisa mengingat kenapa aku bisa mati. Aku bahkan melupakan kedua orangtuaku.
Pasangan suami istri itu masuk. Kini, bukan pasangan suami istri lagi. Melainkan kedua orangtuaku. Itu ayah dan ibuku.
Ibuku memeluk mayatku dengan erat sambil menangis, sedangkan ayahku hanya bisa menenangkan ibu yang menangis meraung-meraung.
"Anna! Anna!" Tangis ibuku. Ia memanggil namaku.
Lalu, ibuku mulai menghapus air matanya dengan pelan.
"Kremasi saja Anna. Aku sudah bisa mengikhlaskannya. Lagipula pembunuhnya sudah ditangkap dan dihukum mati."Aku menggelengkan kepalaku pelan.
Jangan Kremasi aku sekarang, Bu.
Aku masih ingin bersama dengan Jimin.
Jika ibu dan ayah mengkremasiku, maka bisa dipastikan aku juga akan menghilang.

KAMU SEDANG MEMBACA
FATE : Ghost [ PJM ]
Krótkie Opowiadania[ COMPLETED ] ✔ Aku tak tahu dimana aku berada. Setahuku, aku sudah bersama Park Jimin semenjak aku membuka mataku.