Aku melihat sosok Jimin dari dekat.
Aku berterima kasih kepada Tuhan karena dia telah menciptakan manusia se sempurna Jimin.
Melihat Jimin tengah tertidur adalah favoritku. Aku suka deru nafasnya yang teratur. Menambah kesan seksi dirinya.
Tidur saja dia bisa setampan ini, apalagi jika dia sudah bangun?
Aku tersenyum sendiri. Selalu seperti ini.
Jimin mengerjapkan matanya, merenggangkan sedikit otot-otot nya lalu membuka matanya perlahan.
"Astaga!" Kaget Jimin sembari menjauhkan tubuhnya dariku.
Aku terkekeh pelan.
Reaksi yang selalu kudapat saat ia terbangun dari tidurnya.
"Selamat pagi!"
Aku menyapanya dengan senyuman ramah. Dapat kudengar jika Jimin berdecak pelan.
Laki-laki itu tak menggubrisku, seakan melupakan keterkejutannya saat melihatku. Dengan langkah pelan, Jimin mengambil handuknya lalu masuk kedalam kamar mandi.
Yang kulakuan? Tentu saja mengikutinya.
Jimin berhenti. Membuatku juga ikut berhenti.
"Tetap disana!" Perintah Jimin.
"Aku juga ingin masuk," kataku sedikit merengek.
"Aku ingin mandi," balas Jimin frustasi.
"Aku ingin melihatmu mandi," kataku semangat.
"Dasar hantu mesum!"
Jimin segera masuk kedalam kamar mandi dan menutup pintu dengan kencang.
Oh, aku bisa mendengar suara pintu kamar mandi yang dikunci dari dalam.
"Kenapa dia sampai mengunci pintu? Aku bahkan bisa menembus pintu," kekehku.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE : Ghost [ PJM ]
Short Story[ COMPLETED ] ✔ Aku tak tahu dimana aku berada. Setahuku, aku sudah bersama Park Jimin semenjak aku membuka mataku.