Sekolah, kalian tau sekolah itu apa? Ya, betul! Tempat yang sangat mengerikan dan bagi sebagian orang menyenangkan. Ingat, hanya seberapa menganggap sekolah sebagai tempat yang menyenangkan. Dan aku yakin, kalian tau siapa yang beberapa orang itu. Yaitu orang-orang yang 'pintar'. Kalau menurut kalian, sekolah itu bagaikan apa? Kalau untuk aku biasa saja bukan menyenangkan, tapi UNIK. Sekolah aku unik karena ada orang yang sangat penting bagiku, sahabat.
Pasti kalian punya sahabat, setidaknya satu. Selama satu liburan, aku memutuskan untuk tidak ingin punya sahabat. Tapi, ada satu orang yang sudah sekelas dengan aku selama 7 tahun. Itu bisa disebut cukup lama. Tapi, orang 'itu' adalah seorang laki-laki. 7 tahun, yaitu 2 tahun selama TK/KB, dan 5 tahun selama SD. Sayangnya SMP kami diharuskan memisahkan kelas laki-laki dan perempuan. Dan benar, orang 'itu'lah yang bersahabat denganku. Kenapa aku yang memutuskan untuk tidak bersahabat, pada akhirnya bersahabat? Dengan laki-laki? Karena aku menyukainya. Dan bukan karena aku ingin PDKT, tapi karena dari dulu kami memang dekat. Lagipula, bukan hanya aku yang menganggapnya sebagai sahabat. Sepertinya, dia juga.
Aku adalah tipe orang yang suka menyendiri. Setidaknya itu yang aku inginkan. Tapi, aku punya beberapa teman yang akrab. Dan itupun akrab karena kami punya beberapa kemiripan. Kemiripan kami diantara lain, yaitu K-Pop, Anime, dan yang terakhir karena kami sekelas. Hanya itu. Aku bisa ngertiin mereka, tapi mereka gak bisa mengerti aku yang sebenarnya. Karena aku selalu meyembunyikan jati diriku yang sebenarnya. Hanya orang 'itu'lah yang mengetahuinya. Mari kita sebut orang 'itu' sebagai 'Diki'.
Jadi, aku yang sebenarnya adalah orang yang jarang nangis, lemah, anti-sosial, dan masih banyak lagi. Tapi semenjak kelas 7 ini, pada hari pertama aja aku udah nangis. Teman sekelasku berdebat karena menganggap permainan terlalu serius. Dan aku benci keributan, karena tidak ada jalan lain. Akhirnya, aku menangis diam-diam. Lalu, satu orang sadar bahwa aku menangis. Dan kelas pun sunyi!!
Yah, tentu lah ada yang nanya kenapa aku menangis. Aku hanya menjawab dengan kata 'Diamlah'. Wahhh... sadis sekali aku ini. Birain lah, aku juga terganggu. Waktu pelajaran pun habis, dan aku pergi ke toilet untuk sesuatu lah. Dan pas keluar toilet aku saling bertatapan mata dengan Diki. Karena aku terkejut melihat dia, aku masuk kembali toilet. Diam-diam aku mengintip keluar, jaga-jaga kalau ketemu dia lagi. Pasti kalian juga seperti itu kalau ketemu dengan 'doi' kalian.
Waktu pulang tinggal 5 menit lagi. Dan selama 5 menit itu aku hanya men-doodle buku catatanku. Dan, BEL. Dengan cepat aku lari dari kelas sampai ke koridor sekolah. Dengan sabar aku menunggu Mama untuk menjemput ku. Dan, sesampainya di rumah aku langsung chat Diki. Dan kami chat selama sekitar 15 menit. Karena itu, kami jadi semakin dekat.
Orang lain akan berpendapat bahwa lebih baik menyakiti daripada tersakiti, tapi aku berpikir sebaliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Bestfriend Zone ✔
Teen FictionKarana Widya Putri, seorang siswi SMP. Setiap harinya diliputi dengan kesenangan, kebahagiaan, dan kedamaian. Tibalah hari Ulang Tahunya yang benar-benar tak terduga.. Yaitu.. Umur dia naik 15! JK Mau tau yang sebenarnya? Makanya! Baca Dong! Moga Kl...