[Chapter 18] Cheer up girl!

24 1 9
                                    

Hari ini gue ultah. Tanggal 1 November. Gue hanya beda 1 minggu sama Diki.

Oh ya.. Diki.. Kata orang dia menghilang..

Tatapan gue kosong kayak tatapan Ara dan pak Bai.

"Kenapa Ran? Pusing? Sakit?" Tanya Salsa.

"Gak.. Gue gak papa.. Lu fokus aja sama pelajaran. Nanti nilai lu turun gara-gara gue.." Ucap gue dengan putus asa.

"Oke.." Jawab Salsa kebingungan.

Tadi gue pikirin apa ya? Gak ada kan? Lupa? Ya udah..

Istirahat..

"Oh ya.. WEE RANA HARI INI ULTAH LOOO!!" Teriak Salsa.

"CIEEE!!! HBD RAANN!! SEGAN KAMI!!" Seketika seluruh kelas berteriak

"Woi! Diem! Mingkem!" Bisik gue ke Salsa.

"KATA RANA MINTA TRAKTIR SAMA DIA!!"

"WESS!! TAMBAH SEGAN KAMI NI HAAA!! YOK LAH! KE KANTIN KITA!" Teriak seseorang. Gak jelas siapa.

"GAK!! SI SALSA BOHONG! JANGAN PERCAYA SAMA PEMBOHONG!!" Teriak gue balek.

"EEHH.. Gak asli do... Apalah ni.. GAK JADI WEE!" Teriak Indah. Emanglah, suara dia mengisi seluruh kelas. Mungkin terdengar sampai keluar.

"Woi, lu mau ditraktir ato gak? Gue cuma mau mentraktir lu sama Ara doang!" Bisik gue ke bumbu micin Sasa.

"Si Diki gak mu traktir?" Tanya si micin.

"Diki.. Gak.. Dia gak perlu di traktir.." Gue jawab putus asa lagi.

Si Diki asli hilang atau apa sih? Jadi, karena ini si Ara murung?

Gue tinggalin si micin, trus pergi ke meja Ara.

"Ra, kayaknya gue tau kenapa lo murung terus." Ucap gue. Dianya diam.

"Pasti karena Diki." Si Ara langsung angkat kepalanya dan tatap mata gue dengan matanya membesar.

"Kamu tau dari mana?" Tanya Ara. Udah lama gue gak dengar suara Ara.

"Ada yang bilang kalau si Diki hilang. Sekarang gue ta rasanya.." Jawab gue.

"Ka-kamu.. sebenarnya gak tau?" Tanya Ara.

"Gue tau kok, si Diki hilang." Jelas gue. Dianya gak murung lagi.

Tapi.. Tiba-tiba dia nangis. Dia bilang,

"Ran, nih aku kasih tau. Ini gak bohong. Si Diki sebenarnya..

.

.

.

.

.

.

Meninggal."

Apa?

Gak, gak mungkin. Gak, gak, gak, gak, gak, gak, gak, gak, gak, GAK! Gue gak mau percaya! Dan gue pun nangis setelah mendengar kata terakhir yang diucap Ara.

The Bestfriend Zone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang