[Chapter 4] Momen yang Tak Terlupakan, Pt 1

69 4 1
                                    


Tiba-tiba aku berhenti bermain. Kenapa? Karena aku melihat ada seseorang yang berjalan kearah kami. Semakin dekat dia, membuatku semakin gugup. Siapa orang itu?

Jarak antara dia dan kami hanya beberapa langkah. Dan pada akhirnya dia sampai ke tempat kami dengan senyuman yang lebar. Lalu di bertanya, "Abang juga boleh ikutan main dek? Ran?"

Aku hanya bisa terdiam. Hingga ada salah satu dari adek-adek itu bertanya, "Kakak kenal abang itu? Kok dia tau nama kakak?" Dan kiranya orang itu adalah Diki. Lalu, aku menjawab menjawab pertanyaannya tadi, "Iya, kakak kenal kok. Dia teman kakak." dan tanpa aku sadari aku tersenyum. Stop! Jangan senyum! Nanti dikira aneh sama Diki!

Dia tanya lagi, "Jadi, abang boleh ikut main?" Dan adek-adek itu membolehkannya dia bermain bersama kami. Selama kami bermain, diantara Diki dan aku ada hawa-hawa awkward gitu. Tapi yah, birain aja ah.

Lalu dia memanggil semuanya untuk berkumpul.Dan jelaslah aku ikut kumpul. aku nggak mau dikatain individu. Eh, si DIki tiba-tiba nanya, "Gimana kalau kita tanding? Abang sama kak Rana, lawan kalian bertiga." Kata Diki.

"HAHH?!!" Kataku yang terkejut dengan apa yang barusan dia bilang. Reflek. Tenang, nggak ketendang si Diki kok. Cuman ketinju. 

"Aw!! Kenapa Ran?!" Tanya Diki.

"EEEHHH!! MAAF DIK!! REFLEK!!!" Ucapku.

"Iya nggak papa. Tapi kenapa? Kamu keberatan?" Tanya Diki kembali.

"Ng-nggak kok. Nggak apa-apa. Jadi, adek mau? 2 lawan 3?" kataku.

"BOLEH! Ayok main kita!" Kata mereka serentak.

Dan kami bertanding kelas 8 lawan kelas 6. 2 lawan 3. Pertandingan yang sengit, karena adek-adek itu lumayan pandai main basket. Itu pun karena aku mengajarkan mereka! Ya, mungkin ada juga beberapa mereka pelajari di sekolah. Tapi untung, karena Diki juga pandai main basket. 

Dan kami main dengan tertawa riang. Selama 20 menit kami bertanding. Keluarlah hasil dari pertandingan tadi. Yang menang adalah... ADEK-ADEK. Yaitu dengan poin 12-13. Kenapa kami kalah? Karena pada saat-saat terakhir kami mempermudah permainan kami agar mereka menang. #senpaibaik. Dan mereka dengan sombong membanggakan kemenangan mereka. Dasar anak-anak.

(A/N): Segini dulu ya teman-teman. Oe capekk ngetik. Chapt berikutnya oe panjangin. Insya Allah. 

Jangan lupa untuk vote dan comment!

Setiap vote dan comment sangat berharga bagi Ruru!

The Bestfriend Zone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang