Sebelumnya, saya ingin berterima kasih pada readers. Walaupun Readsnya sedikit, gak bisa dibandingin sama teman saya yang lain, tapi saya sudah merasa senang.
Teman-teman saya yang disekolah juga menyukainya cerita ini. Bahkan, mereka menyogok saya untuk chapter berikutnya. Karena merekalah cerita ini masih bertahan.
Oleh karena itu, terima kasih banyak. Walaupun sekarang 30 Maret 2018, readsnya masih 150+, mungkin di masa depan akan bertambah. Aminn..
Baiklah, lanjut ke bonus chapter.
*****
Sebelum berakhirnya masa SMP, selalu diakhiri dengan jalan-jalan, atau field trip. Tahun ini disepakati untuk pergi ke Aceh, dan sekalian Baksos ditempat yang memerlukan.
Dan sekarang kami telah sampai di Aceh, di Sabang. Kami kagum dengan keindahan alam di Aceh. Semuanya bersih, laut, daratan, dan rumah-rumah tersusun rapi.
Kami berjalan-jalan dengan bus dan mendapatkan satu desa yang kotor. Dan disanalah kami Baksos. Beri sembako dan bersih-bersih lingkungan. Dan semua orang berterima kasih kepada kami.
Kami berjalan-jalan, bermain, bersantai, bersenang-senang. Setidaknya perjalanan ini ada hikmahnya.
Suatu ketika gue, Ara, sama Salsa ketemu sepasang kekasih. Mereka kelihatannya sudah tua. Dan sang istri lagi gendong anak, kayaknya cucu. Sedangkan sang suami sedang menenteng plastik belanjaan. Mereka sedang didepan minimarket.
Ketika seorang wanita keluar dari minimarket, dia teriak, "Besok-besok kalian jangan datang kerumahku! Nanti rumahku jelek gara-gara baju kotor kalian!"
Kayaknya diantara anak atau menantu. Lalu kelurlah seorang pria. Dia bilang, "Jangan berkata begitu pada orangtuamu. Merekalah yang menjagamu dari kecil."
Anak. Kenapa tante itu meneriaki orangtuanya sendiri. emangnya dia gak sekolah?
"Eh, itu kita hentiin yuk. Kita nasehatin!" Kata Ara panik.
Jadi kami setuju, dan berjalan ke arah tante itu.
"Permisi," Duh, gue ini kenapa sih?
"Tante, seharusnya anda tidak meneriaki orangtua. Tanpa mereka, anda tidak akan lahir. Apabila anda mendurhakai mereka, maka anda akan Allah masukkan kedalam neraka." Kata gue.
"Iya, sesungguhnya berdurhaka itu perbuatan dosa yang besar. Seharusnya orangtua itu dihormati. Allah tidak suka melihat Hambanya yang seperti anda." Jawab Salsa.
"Dan jika anda bertaubat sekarang, Allah pasti akan menerima taubat anda. Sesungguhnya Allah itu maha Pengampun lagi maha Penyayang." Lanjut gue.
Tante itu hanya terdiam dan melihat orangtuanya. Lalu dia,
.
.
.
.
.
Menangis.
Gue yakin, dia sadar akan perbuatannya.
"Ibu.. Maaf.. Bapak.. Maaf.. Adek telah berbuat salah.." Ucap Tante itu sambil menangis. Kami hanya melihatnya lega.
"Iya.. Kami memaafkanmu dek.. Nak-anak, terima kasih telah membuka pintu hati Fani.." Ucap Nenek itu. Dan nenek itupun nangis.
"Tidak nek, tidak perlu berterima kasih. Kami hanya menasehatinya. Sebagai orang yang mengetahui akan kebenaran, kami harus menasehatinya." Jawab Ara.
"Kalau begitu kami permisi ya nek, kek, om, tante, adek bayi." Ucap Ara.
"Iya, hati-hati." Jawab Kakek itu.
Sesampainya di rumah...
Perjalan tadi hikmahnya banyak ya.. Gak seperti dugaan.
Seperti yang sering gue bilang, lebih bayak lebih baik!
(A/N): Kalau ada typo mohon di maafkan. Karena saya juga manusia..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bestfriend Zone ✔
Teen FictionKarana Widya Putri, seorang siswi SMP. Setiap harinya diliputi dengan kesenangan, kebahagiaan, dan kedamaian. Tibalah hari Ulang Tahunya yang benar-benar tak terduga.. Yaitu.. Umur dia naik 15! JK Mau tau yang sebenarnya? Makanya! Baca Dong! Moga Kl...