[Chapter 5] Kok kesel ya. Banget.

78 4 5
                                    


Dengan cepat aku berlari kearah mobilku berada. Sesampai disana aku naik mobil dan melambaikan tanganku ke arah Diki. Dan dia melambai membalasnya. Lalu, mama tiba-tiba bertanya, "Rana, kok kamu lama kali pulangnya?"

"Ooh, karena keasyikan main basket ma. Adek-adeknya juga ramah." Jawabku.

"Yang kamu maksud adek-adek itu siapa?" Mama tanya kembali.

"Adek-adek yang main basket ma. Mereka lagi main, jadi Rana mau main bareng." Jawabku dengan tersenyum.

"Ooh, ya udahlah. Kalau si Diki itu siapa? Teman kamu?" Mama tanya dengan penasaran.

"Itu lho ma. Bukannya mama kenal? Kan Rana sama Diki udah sering sekelas. 7 kali lagi." Jawabku dengan heran.

"Diki? Kok mama udah lupa ya? Tunggu, kayaknya mama ingat deh. Ooh! Diki itu." Jawab mama.

"Nah, kenal kan. Jadi kan Rana sama Diki udah lumayan dekat." Jawabku.

Di rumah...

"Hmm.. PR udah, buku pelajaran udah, apalagi ya?" tanya ku.

"Oh iya, baju sekolah belum di gosok!" Jawabku.

Tanpa banyak basa-basi, aku langsung pergi menggosok baju. Pada saat itu sudah jam 9.43, aku seharusnya sudah tidur. Tapi, karena belum ngantuk aku mencoba untuk chat si Diki. Biasanya dia langsung jawab. Tapi aku tunggu beberapa menit, si Diki masih belum menjawab. Jadi langsung kusimpulkan kalau Diki udah tidur.

Karena gak tau mau ngapain, aku jalan-jalan didalam rumah sampai aku capek. Biar bisa tidur. Tapi, gak mempan. Pilihan terakhirku adalah jurus pemungkasku. Yaitu.. Nonton. eh, kiranya mempan toh. Tapi aku ketidurannya diluar kamar. Yang penting udah tidur.

Keesokan paginya....

Dengan terkejutnya aku bangun karena ada perasaan tidak enak saat tidur. Dan, ternyata perasaanku benar. Saat ku hidupkan HP ku. Jamnya sudah menunjukkan jam 6.45, lalu aku teriak dan mama ku dengan tergesa-gesa berlari ke arah ku. 

"RANA! ADA APA??!!" Teriak mama ku.

"KOK MAMA NGGAK BANGUNIN RANA SIH??! Udah jam segini lagi" Jawabku.

"Ya udahlah, Rana mau mandi dulu!!" kataku sambil berlari ke kamar mandi.

Saat aku selesai mandi, jam sudah menunjukkan jam 7.00 tepat. Dengan secepat kilat aku berlari ke kamar. Memakai baju dan mengambil tasku. Lalu, secepat mungkin aku pergi ke ruang makan dan mengambil sehelai roti.

Sebelum berangkat aku salam mama dan papa, lalu lari keluar rumah. Kalau orang lain lihat aku kayak dikejar sama guguk tetanggaku.

Sesampai di sekolah sudah jam 7.15, dan untung pagar sekolahnya belum di tutup sama pak satpam.

"Kenapa neng? Kok kelihatannya tergesa-gesa banget?" tanya pak satpam.

"Dikejar sama guguk? Makannya, jadi anak jangan ceroboh. Nanti kalau kesandung gimana, makin dekat guguknya nanti." Jelas pak satpam.

"Ya elah, kok bapak nggak peka sih? Rana udah terlambat pak! Ya udah, Rana pergi dulu ya. Assalamu'alaikum." Jawabku dengan berlarian ke lapangan upacara.

Dengan cepat aku pergi ke kelas dan meletakkan tasku dan mengambil topi ku. Saat aku pergi ke lapangan. Untung, masih baru-baru dimulai. Dan aku lihat masih ada yang terlambat selain aku. Jadi, aku merasa lebih santai dan dengan percaya diri jalan ke arah barisan kelasku, 8-2.

Blablablabla.... Aku capek banget habis berlarian dari rumah ke sekolah. Dan sampai sekolah disuruh berdiri?! Semoga aja sebentar lagi siap. Dan ternyata benar. Tanpa aku sadari, orang lain udah pada bubar semua. 

Setelah upacara usai aku pergi ke kelas dan mengademkan diri di depan kipas. Aku hanya duduk disana sampai waktunya masuk pelajaran pertama, yaitu Bahasa Inggris. Dan karena aku lumayan ngerti Bahasa Inggis, aku hanya tidur di kelas. Bangun-bangun udah bel. Alhamdulillah. 

Istirahat pertama aku hanya pergi ke kantin dan beli makanan untuk ngemil di kelas nanti. Dan aku perginya sendiri. Kenapa? Kan aku punya teman akrab di kelas. Yah, itu karena mereka juga cantik dan populer. Jadi kalau aku kemana-mana dengan mereka, pasti di lihatin terus dan dibandingin. Mana ada yang suka dijugde. Mereka pintar. Pintar bicarain orang lain tanap mengetahui cerita sesungguhnya.

Ke kelas...

Lumayan, aku udah beli banyak makanan untuk bertahan di tempat ini. Dan pada akhirnya bel berbunyi. Dan aku pun berjalan ke kelas. Sesampainya aku di kelas, tiba-tiba ada yang teriak. Ugh, dia lagi. Kenapa sekarang sih?

"KERAANN!!! Kok ke kantin nggak ngajak-ngajak sih!" ucap Fani sambil menggunakan nama panggilanku yang dia buat.

"Nggak mau! Malas! Biarin, kamu juga nggak nyadar aku pergi keluar." Jawabku dengan mengeluarkan lidahku.

"Iihh, apa sih? Ajak kek! Nanti temanin ya Ran!" Ucap Fani kembali.

"Iya, iya. Dah nanti bicaranya. Ibuk udah masuk." Iya-in aja. Aku nggak kuat dengar ocehan dari Fani.

Lalu kami duduk di tempat duduk masing-masing. Dan Lala (Ketua Kelas) akan menyiapkan kelas untuk memulai pelajaran. Kiranya Matem. Kok lupa ya? Untung Matem gak ada PR.

A/N: Maafkanlah aku bila ada kesalahan. Aku hanyalah seekor individu, seekor individu pun dapat membuat kesalahan. Tapi kalau gak ada... ya udah. Berarti nggak ada yang bisa dimaafkan.

Jangan lupa untuk vote dan comment!

Setiap vote dan comment sangat berharga bagi Ruru!

The Bestfriend Zone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang