Dear, Andrew.
Maaf kalau aku harus menulis email padamu, alih-alih menemui lagi.
Katakan aku pengecut, tidak mau disalahkan dan memilih menyalahkan orang lain atas semua kesalahanku. Aku menerimanya.
Aku tidak tahu apa Megan pernah bercerita padamu atau tidak, tapi aku yang punya krisis kepercayaan paling tinggi di keluarga Collins. Aku yang paling tidak percaya komitmen.
Bukan, bukan tidak percaya, tapi aku ketakutan menghadapi komitmen apapun. Aku sudah pernah menyampaikan padamu bagaimana kegiatan one night stand yang rutin aku lakukan, atau bagaimana hubunganku dengan kekasihku yang dulu? Atau bagaimana Pop menolak semua lelaki yang diajukanku sebagai calon suami?
Pop tahu kalau para lelaki itu hanya terkesima dengan kehebatanku di ranjang, kau juga mengakuinya kan? Haha.
Pop tidak pernah melihat keseriusan para lelaki itu padaku, kecuali ketertarikan seksual. Dan Pop takut rumahtanggaku akan bernasib sama dengan kedua orangtuaku.
Orang tuaku melakukan open relationship dimana mereka bebas berganti-ganti pasangan asal mereka suka sama suka. Aku masih ingat bagaimana mereka berganti-ganti pasangan hampir tiap malam, atau aku yang akan di kurung di dalam kamar sampai pagi saat beberapa teman orangtuaku datang. Dan kau tahu apa yang mereka lakukan? Ya, pesta seks.
Ibuku bilang, hidup dengan satu orang seumur hidup kita itu sangat membosankan. Tidak ada orang yang benar-benar setia di dunia ini. Orang yang setia adalah orang yang tidak ketahuan saat berselingkuh, atau mungkin saja pasanganku selingkuh dengan sesama jenisnya.
Apa yang kau lakukan saat kau menjadi aku, Andrew? Aku tidak jijik padamu. Tidak pernah. Salahku yang selalu mengulang-ulang masa lalumu. Tapi itu bukan caraku untuk memintamu menjauh dariku, tidak. Tidak juga sebagai caraku untuk merendahkanmu. Tapi ini caraku untuk membuat diriku percaya kalau masih ada orang setia di luar sana untukku. Aku tahu aku salah, tapi akupun ketakutan dengan diriku sendiri. Kau tahu kan bagaimana orang tuaku? Semua orang tua pasti menurunkan DNAnya pada anak-anaknya. Dan bagaimana kalau akupun sama seperti mereka?
Aku memang mencintaimu. Dan itu nyata. Bisa jadi kau cinta pertamaku setelah sederetan lelaki yang pernah menghangatkan ranjangku, karena baru pernah aku merasakan sesuatu yang aku rasakan sekarang.
Tapi, seperti yang sudah aku katakan padamu sebelumnya, berhubungan denganku tidak mempunyai kepastian apapun. Bisa saja aku tiba-tiba selingkuh dengan lelaki lain?
Carilah orang lain, Drew. Aku sudah memikirkan ini. Egois kalau aku memintamu bertahan.
Aku akan selalu berusaha berbahagia saat kau juga berbahagia.
Lots Love,
Jessica Collins
-o0o-
Aku terengah melihat ruangan kantorku yang sudah seperti kapal pecah. Mejaku bersih dari segala macam berkas. Satu-satunya barang yang ada di atas mejaku hanya laptopku yang masih menampilkan email Jessica yang sukses mengaduk-aduk emosiku.
Perempuan yang aku lihat kuat ternyata terlalu rapuh. Aku kira masalah kepercayaan yang Megan alami sudah cukup berat, tapi ternyata itu belum apa-apanya dibandingkan Jessica.
Aku memejamkan mataku dan berusaha mengatur emosiku. Aku tidak tahu apa yang Jessica alami sewaktu kecil dulu. Dan dikurung dalam kamar? Aku menggeram dan memukul meja kerjaku. Orang tua mana yang sangat egois memilih mengurung anaknya dan berpesta menyenangkan apapun yang ada di bawah perut mereka!
KAMU SEDANG MEMBACA
002. Gay Guy
Romansa"Mungkin tidak kalau dia jodohku?" Jessica percaya kalau lelaki yang dibawa Megan tempo hari adalah jodohnya. Persetan kalau dia menolak! Toh ia bisa memaksanya kan? cover by A-List