[2] - pacar yang siaga

3.3K 182 3
                                    

Malam ini aku berniat ingin membeli kebutuhan seorang cewek,aku lupa ternyata stokku telah habis tapi Ari memaksa akan membelikannya untukku dan aku suruh berdiam dirumah katanya.

"Ari aku ajah yang beli!" Kataku masih gak ingin kalah,Ari tetep memaksaku untuk berdiam dirumah.

Saat ini kami sedang berdebat didepan pintu,padahal ini sudah malam hari.

"Eh ini teh kenapa pada berisik?" Tanya bi Dian,pembantuku dirumah yang tiba-tiba muncul.

"Bibi... Maaf kita gangguin bibi ya." Kataku sambil tersenyum lebar,bibi Dian hanya tertawa.

Bibi berhenti tertawa dan memandangiku "Jangan berisik non udah malem."

Aku mengangguk kepala serta berkata "Siap bi!"

"Kalo gitu bibi kedalam dulu." Jawabnya,bi Dian berbalik dan berucap,

"Jagain non Ais ya den,jangan sampe kena nyamuk." Ari hanya tertawa dibuatnya, setelah itu bi Dian masuk kedalam rumah.

Kini perhatian ku tertuju pada Ari, dan menunjukkan ekspresi yang cemberut. "Aku ajah yang beli ya," aku menunjukan puppy eyes andalan ku,tapi ia tetap menggeleng.

"Gak! aku aja yang beli kamu masuk gih takut digigit nyamuk." Aku menabok bahu Ari,Ari meringis kecil tapi ia malahan tertawa.

"Iyah deh,tuan pemaksa. Hati-hati ya..." kataku masih saja merasa tak ikhlas.

"Siap,mau nitip makanan gak?" Tanyanya.

"beli nasi goreng dua bungkus." Sebelum benar-benar pergi Ari mengacak rambut ku.aku mendengus sebal.

"Ish,udah sana!" Usirku,sambil mendorong bahunya pelan.

"Tapi aku takut ninggalin kamu yang." Katanya dengan wajah cemberut.aku me-rollingkan bola mataku.ish lebay deh...

"Udah jangan lebay deh,aku kan ada bibi."

"Kamu masuk kedalam dulu, yang' baru aku berangkat." Aku berdecak sebal lalu memasuki rumahku.

Ari tertawa saat mendengar suara gebrakan pintu rumah Aisyah,pasti pacarnya sedang kesal.
Ari dengan cepat meluncur dari gerbang rumah Aisyah untuk membeli barang yang diperintahkan Aisyah.

Setelah beberapa menit Ari kembali dengan kantong kresek yang berisikan softex dan nasi goreng.

Aisyah sudah ada di luar pintu untuk menjemput Ari.

"Sini kita makan dulu,kalo udah makan kamu harus pulang."

"Kok pulang sih" Aisyah membawa 2 piring saat itu dan menuangkan nasi goreng disana.

"Udah malem Ari." Ari cemberut dibuatnya.

"Gak ah,kalo nginep ajah gimana?"

"Aku gak izinin kamu." Aisyah manggil bi Dian saat itu untuk makan bersama.

"Lah kita makan berdua?" Tanya Ari

"Gak, ini buat kamu. aku udah makan kok" tak lama bi Dian datang menghampiri mereka.

"kenapa non, Manggil bibi?"

"Ini bi,dimakan ya." Aisyah menyodorkan sebuah piring kehadapan bi Dian.

"Loh? Beneran ini non. Kalo buat non mana?" Aisyah mengangguk .

"Udah makan kok bi."

"Kalo gitu bibi makan dibelakang ya non"

"Jangan bi disini aja."

Ari sempet mencoba menyuapi Aisyah dan sedikit memaksa Aisyah untuk makan tapi Aisyah tetap menolak,malahan Aisyah lebih memerhatikan Ari makan saat itu, menurutnya Ari lucu kalo sedang makan.

Setelah makan Ari pun berpamitan dengan Aisyah.

"Bye yang, hati-hati ya. Makasih yah udah beliin itu.." kata Aisyah masih saja merasa malu, padahal Ari sudah biasa selalu membelikan 'roti jepang' untuk Aisyah dari dulu.

"Sama-sama sayang,jangan tidur larut yah aku tau kamu butuh istirahat banyak." Ari mencubit pipi Aisyah dengan gemas.

"Ihh makin imut ajah ni pipi!"

"Ariii! Sakit tau,udah ah pulang."

"Iyah putri bawel,bye selamat malam."

"Malam kembali Ari, hati-hati."

Aisyah masuk kedalam rumah setelah Ari pergi dari sana.

Aisyah tersenyum manis saat itu saat tiba-tiba pikiran tentang Ari muncul di kepalanya.

"Padahal kita bukan pasangan baru,tapi aku ngerasa selalu kayak pasangan yang baru jadian kemarin,rasanya apapun yang kamu lakukan selalu terasa romantis untuk ku."

SETELAH ADA KAMU (ARSYAH)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang