"Maafin gue."
"Ada apa ini?" Ari tiba-tiba datang.
Rasyifa entah kenapa langsung menangis saat melihat kedatangan Ari.
"Ri sorry ini gara-gara gue." Ari menatap bingung kearah Rasyifa.
"Maksud Lo? Coba Lo ngomong yang jelas kekita,sumpah gue gak ngerti." Rasyifa gugup,ia membisu saat itu.
"Sorry gue udah bentak lo."kata Sarah. Sarah bingung melihat Tingkah aneh Rasyifa.
Sarah tersentak kaget saat tiba-tiba Rasyifa memeluknya.
"Maafin gue, gue emang gak pantes jadi sahabat Aisyah dan kalian semua." Kata Syifa sambil sesegukan.
"Apa ini ada hubungannya sama kejadian tadi?" Kini Ari tidak bisa menahan emosinya,dan tanpa sengaja Ari membentak Rasyifa.
Rasyifa menggangguk dengan ekspresi ketakutan.
"Jujur ajah,gue yang udah kasih tau kefan saat Aisyah lagi ke kamar mandi sendiri."
"Jadi... Ahhhhh,Lo itu sahabat Aisyah bukan si. Kenapa Lo harus lakukan itu? Ngomong sama gue. Lo ada dendam apa sama pacar gue, hah!" Sungguh saat itu Ari benar-benar emosi,tanpa sadar Ari meninju tembok dan tangannya sedikit terluka.
"Gue,gue lakuin itu karena Azka." Baginya.
Ajil memilih untuk menarik Ari keluar,mencoba untuk menenangkan.
"Udah Ri,sabar. Lo jangan marah2 dulu,mungkin Rasyifa punya alasan berbuat kayak gitu."
Ari diam,ia masih saja merasa emosi, kedua tangannya terkepal kuat. Ari mencoba menahan emosinya.
"Gue gak guna jil. Jagain cewek sendiri ajah gak becus,gue tadi malahan main ml sedangkan cewek gue...." Ajil menepuk pundak Ari,saat itu ia sudah tak tahan lagi untuk mengeluarkan air matanya.
"Bodo amat mereka ngatain gue cengeng,gue gak peduli." Batin Ari.
*
Sarah menatap kecewa kearah Rasyifa.
"Bilang sama gue,kenapa Lo lakuin itu?" Sarah mencoba bertanya dengan nada lembut, untuk tidak membuat Rasyifa tersinggung."Karena Azka. Sorry,gue emang gak pantes jadi sahabat kalian apalagi Aisyah,cewek sebaik dia gak pantes sahabatan sama orang kayak gue." Sarah kembali memeluk Rasyifa untuk menenangkannya.
"Jujur gue kecewa,tapi gue tau, Aisyah bisa maafin kesalahan lo. Sebaiknya Lo minta maaf sama dia." Rasyifa menggangguk mereka pun memasuki ruang rawat Aisyah.
Aisyah yang baru sadar pun tersenyum senang saat melihat kedua temannya.
"Syah,udahan enakan kan?" Basa basi Sarah,Rasyifa semakin menangis saat membayangkan wajah Aisyah yang ketakutan.
Rasyifa memeluk tubuh Aisyah dan membuat Aisyah terhuyung ke belakang. "Eh,kenapa syif?"
"Maafin gue Syah. Gue yang udah buat Lo kayak gini,gue penyebab trauma Lo kambuh." Tangisannya pecah,dan Aisyah kaget dengan ucapan Rasyifa.
"Stt... Gue maafin Lo kok,udah ya jangan nangis lagi." Rasyifa menatap Aisyah dengan terharu.
"Gue jahat banget ya,gue gak pantes jadi sahabat Lo." Ucapnya,Aisyah menggeleng keras. lalu Aisyah memegang kedua pundak Rasyifa.
"Gue tau,Lo ngelakuin hal itu pasti ada alasannya kan? Asalkan Lo janji sama gue buat gak ngelakuin hal itu lagi." Rasyifa menggangguk setuju.
"Udah ah,gak usah pd melow kayak gini." Timbal Sarah.
Aisyah malam itu pun sudah diperbolehkan pulang,Ari mengantar Aisyah sampai kamar Aisyah dengan selamat.
"Jangan banyak pikiran yah,kalo kamu ngerasain takut telepon aku aja,kalo perlu aku nginep dirumah kamu malam ini." Aisyah menggeleng lemah lalu tersenyum.
"Gak, pokoknya kamu pulang. Aku baik-baik aja Ari,gak usah lebay deh." Ari menatap heran saat Aisyah tertawa kecil.
"Kok malahan ketawa ada yang lucu?" Ari menaikan satu alisnya.
"Lucu aja, ternyata seorang Ari bisa nangis juga." Ari mendengus sebal dan mencubit pelan pipi Aisyah.
"Rasain. udah pokoknya kamu tidur, atau mau dibeliin makanan dulu?"
"Gak usah,pulang sana. Aku baik-baik aja kok." Aisyah mendorong Ari untuk turun kebawah.
"Bener nih? Ah gak. aku disini aja,gpp aku nungguin didepan pintu. Asalkan princess aku tidur dengan nyenyak." Aisyah gemas dengan sikap keras kepala Ari.
"Serah deh,kalo kamu masih disini aku gak mau ketemu sama kamu lagi titik."
"Okeh,aku pulang. Aku tau kok kamu gak bakalan bisa tanpa aku,tapi sekarang aku ngalah buat kamu,biar kamu cepet tidur."
Baru saja satu langkah entah kenapa Ari berbalik dan berbisik ketelinga Aisyah.
"Selamat tidur princess❤" sungguh Aisyah dibuat geli dan tersipu malu tapi ia mencoba menyembunyikannya."Ariiii pulang gak!" Teriaknya. Dengan gerakan cepat Ari berlari dan keluar dari rumah Aisyahnya dengan senyuman yang tak pernah hilang dibibirnya.
"Aisyah,maafin aku. Sungguh aku gak mau kehilangan kamu ataupun berpisah dari kamu." Ucapnya.
**
Ari telah sampai dan memasuki mobilnya kegarasi rumah.
"Assalamualaikum,mah Ari pulang."
"Wa'alaikumsalam." Ucap mama Ari,Ari menatap tak percaya saat mamahnya merangkul seorang gadis saat itu.
"Dwina?" Kata Ari. Ari benci saat kembali ke situasi seperti ini.
"Kenapa harus kembali?"
****
Lanjut gak nih?😘😘😘
Makasih yang udah baca dan juga vote.
KAMU SEDANG MEMBACA
SETELAH ADA KAMU (ARSYAH)✔
Fiksi PenggemarAmazing Cover by Ginapascabela❤ SETELAH ADA KAMU, rasanya hidupku selalu berwarna. Tertanda,Aisyah. •••••••• pada kepo gak sih???? baca dong kalo kepo,harap divote dan beri komentar ? ✏Vinanurrr.