[20] - abangsad semua :v

1.9K 123 22
                                    

Aisyah memasuki rumahnya ia tak peduli dengan bajunya yang sudah basah kuyup, tetapi anehnya lampu di rumahnya mati, kok tumben mati?

Tangan Aisyah meraba-raba dingdingnya untuk mencari sebuah saklar lampu.

Aisyah masuk kedalam kamarnya untuk mandi dan mengganti baju.

Saat Aisyah berniat ke dapur ia mendengar suara petikan gitar.

Pintu rumahnya tiba-tiba saja terbuka dan menampilkan seseorang diambang pintu sedang tersenyum manis kearahnya.

takkan pernah terlintas
tuk tinggalkan kamu
jauh dariku kasihku

karena aku milikmu
kamu milikku
separuh nyawaku
hidup bersamamu

berdua kita lewati
meski hujan badai
takkan berhenti

sehidup semati
mentari pun tau
ku cinta padamu

Aisyah mematung, dia bungkam matanya seakan memanas melihat orang itu semakin mendekat kearahnya.

Lalu orang itu memutari Aisyah sambil bernyanyi, matanya tidak lepas dari mata gadisnya yang sangat ia cintai.

percaya aku takkan kemana mana
aku kan selalu ada
temani hingga hari tua

percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia

takkan pernah kulupa
kamu yang kucinta
dari ujung kaki
hingga ke ujung kepala

aku ingin kamu
kamu yang kumau
belahan jiwaku
kamu masa depanku

berdua kita lewati
meski hujan badai takkan berhenti

sehidup semati
mentari pun tau
ku cinta padamu

percaya aku takkan kemana mana
aku kan selalu ada
temani hingga hari tua

percaya aku takkan kemana mana
setia akan ku jaga
kita teman bahagia

setia kan ku jaga
kita teman bahagia

Nafasnya naik turun, lelaki itu mengusap air mata gadisnya lalu berkata.

"Aku berhasil kan?" Tanya Ari, Aisyah marah, bener-bener sangat marah dengan Ari. Dirinya tidak pernah menyangka jika ini hanya permainan Ari.

"Kamu jahat Ri, aku benci kamu!" Sungguh Aisyah sangat terharu dengan kejutan yang Ari buat, jika tujuan hanya ingin membuat Aisyah menangis. Yah Ari sungguh sangat berhasil.

Ari mendekap erat tubuh Aisyah.

"Maafin aku, aku harus berlagak jahat dulu biar kamu percaya, aku seneng bisa kerjain kamu." Aisyah memukul dada Ari, kejam! Ari bukannya merasa bersalah ia malah tertawa kencang.

Tak lama bi Dian, Sarah, Ajil, Rasyifa, Azka muncul dari arah dapur.

Aisyah sangat terkejut saat melihat salah satu dari mereka membawa kue brownies kesuksesannya.

"Ari?" Panggil Aisyah dengan tangisan haru.

"Jadi, kita gak jadi putus nih?" Ari mengedikan bahunya.

"Tiup dulu atuh lilinnya." Suruh Bi Dian.

Aisyah pun meniup lilinnya. Tidak lupa memanjatkan doanya.

"Ini tuh pengganti acara yang kemarin. Kemarin kan aku gagal ngerayain ultah kamu jadi sekarang gantinya."

Cieee

Godaan untuk Aisyah dan Ari memenuhi ruangan itu.

"Terus soal kamu sama Dwina itu gimana?"

Mereka telah berada di sofa.

"Itu juga bagian dari rencana aku, kamu harus tau. Kalo aku cuma berpura-pura sama Dwina, aku cuma manfaatin dia." Lagi-lagi Ari mendapat pukulan didadanya.

"Hish! Bener-bener jahat." Celetuk Aisyah.

"Haha rasain tuh di kerjain mentah-mentah sama Ari." Ledek Ajil.

Plak

"Diem lo, gak usah bacot." Timpal Sarah sembari menjewer telinga Ajil.

"Ah- sakit!" Sarah mendelik sedangkan Ajil meringis.

"Gila, parah, kalian pada nyebelin! Bener-bener berhasil kalian ngerjain aku." Lalu Aisyah melirik Ari.

"Puaskan? Udah bikin aku nangis, udah tega biarin aku pulang sendiri?" Ari mengacak rambut Aisyah.

"Maaf, kalo gak gitu kamu gak akan nangis, aku juga sebenarnya gak tega liat wajah kamu."

"Ari ahh nyebelin."

"Yaudah lah, lanjutin Acara makan-makan yuk.. Acara baper-baperannya udahan." Celetuk Azka.

Ari menarik tangan Aisyah mesra menuju belakang rumah Aisyah yang terdapat gazebo besar dan dihadapannya ada sebuah kolam renang.

"Hih, dari kapan kalian nyiapin ini?"

"Ada deh,.. yuk pesta barbeque!!" Teriak Ari dengan semangat.

"Ah bangsat semua sih..," gumam Aisyah.

"Syah.." panggil Ari.

"Hah, iya apa?"

"Kamu tau kamu adalah teman bahagia aku sesungguhnya, kamu adalah rumahku, kamu matahari ku, kamu petunjuk Arah dalam hidupku. Jadi..." Ari sengaja membuat Aisyah penasaran.

"Jadi?" Ulang Aisyah,

"Aku gak bakalan pergi dari kamu, aku gak akan pernah bisa berpaling darimu. Dia hanya masalalu aku, kamu masa depanku." Ari memeluk Aisyah dan mencium puncak kepala Aisyah.

"Udah ah, aku cape nangis Mulu."

"Lagian siapa yang nyuruh kamu nangis? Kan kemauan kamu sendiri." Aisyah menatap Ari jengkel, Ari berhasil merusak suasana romantis saat ini juga.

"Aish! Serah lah."

"Woy, makan nih, Jan berduaan Mulu." Teriak teman-temannya mereka pun bergabung dengan teman-temannya.

***

Nyangka gak akhirnya bakalan kayak gini?
Aprilmop whakwhk😝😆😂.
Mau end kapan?

SETELAH ADA KAMU (ARSYAH)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang