Listening : shy - Jai waetford
---"gila anjir lu keren banget tadi! Mirip sama Jen Malik! Perfectooo!!!" Seru Zahri sambil menepuk nepuk pundak Alvaro pelan membuat sang pemilik memasang wajah kesalnya.
Mereka kini sedang berada di kantin tempat biasa mereka duduk karena memang acara sekolah sudah selesai. Semua siswa pulang lebih cepat dari biasanya. Tapi keempat bocah ini masih berada di sekolah, oh ralat–kantin sekolah maksudnya. Ya, tentu saja mereka mereka itu adalah Dino, Zahri, Kelvin, dan Alvaro.
Kelvin yang sedang menyeruput es jeruk nya seketika mencelos, "Zayn Malik pea,bukan Jen! Kalo ada Alya bisa bisa digantung lo dipohon toge gara gara ngatain dia!"
"Ada nya juga lo yang digantung, bego!"
"Lah ko gue?"
"Ya iyalah. Jelas tadi lu udah ngatain Jen Malik pea."
Sejenak Kelvin berfikir, "eh, iya juga sih yak."
Zahri hanya mengangguk sambil menepuk kepala Kelvin pelan.
Ini yang bego siapa sih?
"Ngobrol sama lorang bikin gue nambah gila, anjir." Kata Dino seraya duduk disebelah Alvaro yang sedang berkutat pada ponselnya.
Dino menepuk pundak Alvaro pelan. "Woy Alvaro!"
Alvaro menengok dengan tatapan tajam nan datarnya ke arah Dino lalu kembali berbalik pandangan ke arah ponselnya.
"Berasa ngomong sama Limbad, yaallah.." Dino mengelus dada nya pelan. Berbicara dengan Alvaro memang membutuhkan kesabaran yang ekstra. Hanya orang orang tertentu yang bisa membuatnya membuka suaranya. Salah satunya adalah bunda Alvaro sendiri.
"Kayanya seru kalo kita bikin grup gitu deh. Tapi apa namanya ya?" Ujar Kelvin memberikan usul.
"Ohh gue tau, Vin! Kita bikin grup mejik ajon! Lu jadi Demian, Alvaro jadi Limbad, gue jadi Deddy Corbuzier, nah Dino jadi pak Tarno! Gimana?"
"Sembarangan aja lu Sapri! Muka gua cakep gini mau disama- samain pak Tarno!" Geram Dino bersiap untuk menoyor kepala Zahri dengan tangan besarnya.
"GOBLOK ANJIR HAHAHAHA." kini Kelvin sudah tertawa dengan lepas karena guyonan Zahri yang benar benar nyeleneh dan tidak masuk akal.
Alvaro yang sedang fokus tiba tiba bangkit dari duduknya, beranjak pergi meninggalkan ketiga temannya.
"Lah, mau kemana lu?" Ucapan Dino tersebut berhasil membuat Alvaro berhenti dan menengok ke belakang tubuhnya.
"Kepo." Jawabnya.
Singkat bukan? Ya memang seperti itulah sosok Alvaro. Cuek, dingin, dan sulit ditebak.
Alvaro kembali berbalik dan melanjutkan jalannya membuat Dino melongo dengan mulut yang terbuka.
'Mimpi apa gue punya sepupu kaya gitu, yatuhan...'
--
Dibawah pohon yang teduh ditemani dengan kursi taman yang berbentuk memanjang menjadi pilihan Alvaro untuk menenangkan diri. Jangan heran, hal ini sudah biasa terjadi. Tentu saja kalian pasti tau, Alvaro adalah sosok yang pendiam dan suka menyendiri. Tapi menurutnya, hal itu justru membawa ketenangan yang berbeda. Melepas semua beban yang ada di benaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEXSTARS
Random"Tadi pagi gue liatin Clarissa. Bukan lo. Ngga usah ge er. Gue gapernah tertarik sama lo. Lo bukan tipe gue." -Alvaro Bramashta. "Prinsip awalku adalah untuk diperjuangkan. Bukan memperjuangkan. Tapi kenapa takdir mengatakan sebaliknya?" -Alya Sya...