"kalo nanya tapi ga percaya, yaudah gausah nanya!"
-alvaro bramshta.
***
Semakin dekat langkahnya dengan Alvaro, semakin kuat pula debaran jantung Alya. Saking gugupnya, botol minum yang dipegangnya menjadi sasaran.
Dari kejauhan, Gisel dan Zahra sudah memantau Alya dan memberikan wajah yakin mereka.
Hingga tanpa terasa, tubuh mungil alya sudah berdiri tepat di hadapan sang manusia es. Ditatap nya Alya sebentar, lalu sedetik kemudian, Alvaro kembali berpaling.
Di sodorkannya sebotol air mineral tersebut ke arah Alvaro. "Buat lo."
Itulah kalimat pertama yang Alya katakan. Ia tidak terlalu suka basa basi. Mungkin to the point lebih baik. Padahal jelas sekali wajah Alvaro menatap nya tak suka.
"Ambil. Gue ngasih Lo. Bukan pohon yang ada di belakang Lo." Alya kali ini berusaha keras untuk mengontrol emosinya dan harus mulai terbiasa dengan sikap dingin Alvaro. Sejak tadi tangan Alya masih terlulur memegang botol minum tersebut.
Sampai beberapa saat, Alvaro beralih menatap Alya kembali, lalu mengambil botol minum tersebut dengan cepat, sampai Alya sedikit terkejut akan hal itu.
"Boleh duduk?" Tanya alya.
Alvaro yang sedang asyik meneguk airnya hanya mengangguk kecil, masih tak peduli dengan keberadaan Alya.
Tetapi, mata Alya justru hanya terfokus menatap ke arah jakun dan rahang tegas Alvaro yang bergerak sealiran dengan air yang masuk ke tenggorokannya.
Godaan macam apa ini, yaallah...
Sampai tak terasa, sebotol air mineral itu sudah beralih seluruhnya ke tenggorokan Alvaro. Alya yang menatap hal itu hanya mengerjap berkali kali.
"Lo haus?"
Alvaro menoleh, "gak."
"Dasar penipu! Tinggal bilang iya, apa susahnya?" Alya membatin.
"Iya." Kata Alvaro lagi, masih memfokuskan pandangannya ke depan. Alya sontak terkejut,
Lah? Dia bisa baca fikiran orang, juga?
"Ngapain?" Tanya Alvaro.
Alya yang mendengarnya sontak mengernyit, "apanya?"
"Kesini."
"Hah? Lo ngomong apasih?"
"Ngapain kesini." Ucap alvaro pada akhirnya membuat Alya sedikit terkekeh.
"Makanya, kalo ngomong jangan setengah setengah dong."
Alvaro menoleh kembali, masih dengan tatapan yang amat datarnya.
"Oh iya, gue mau minta maaf soal kemarin."
"Gada niatan buat buang jas Lo sama sekali."
"Sekalian gue juga mau bilang makasih."
Alvaro hanya diam
"Alvaro!"
"Hm." Sahutnya.
"Gue ngomong sama lo! Bukan sama-"
"Pohon di belakang gue." Sambung alvaro.
"Nah itu tau! Dengerin dulu makanya, ih!"
Alvaro kembali menoleh ke sebelah nya dengan alis yang ia naikkan sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEXSTARS
De Todo"Tadi pagi gue liatin Clarissa. Bukan lo. Ngga usah ge er. Gue gapernah tertarik sama lo. Lo bukan tipe gue." -Alvaro Bramashta. "Prinsip awalku adalah untuk diperjuangkan. Bukan memperjuangkan. Tapi kenapa takdir mengatakan sebaliknya?" -Alya Sya...