Ngasih perhatian ke Lo, emang harus ketus. Biar Lo makin penasaran.
-alvaro bramshta.
***
Ternyata seseorang bersuara berat itu tak lain dan tak bukan adalah Zahri.
Alya yang sudah membalikkan badannya sedikit mengernyit. Untuk apa Zahri memanggilnya?
Gadis bersurai coklat itu sempat melongo lalu sedetik kemudian mengerjapkan kedua matanya, dan menyahut. "I-iya?"
Bukannya menjawab, Zahri pun ikut melongo membuat ketiganya kini terdiam di tempat. "Gue manggil Alvaro,eh yang nyaut Alya. Jodoh memang takkan ke where where."
Ucapan Zahri barusan berhasil membuat Alya malu bukan kepalang. Dan hal ini tentu saja membuat dirinya bisa di cap aneh oleh Alvaro.
Alya menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal sama sekali. "O-oh, gue kirain. Ya-yaudah gua cabut dulu." Ia tersenyum tipis ke arah Zahri dan melesatkan pandangan tajam nya ke arah Alvaro. Yang dipandang pun tak mau kalah dan melemparkan tatapan tajamnya jauh lebih dalam membuat Alya bergidik ngeri dan langsung berlari menjauh, sejauh jauhnya.
"Dia kenapa sih? Aneh banget." Alvaro hanya mengangkat kedua bahunya acuh.
"Oh iya, Dino sama kevin–"
"Gatau kemana." Kata Alvaro enteng, tidak tersadar jika dirinya baru saja memotong ucapan Zahri.
"Untung aja Lo udah ga berduaan lagi! Bisa bisa, gue semakin meratapi nasib jomblo liat lorang pasang pasangan gitu." Zahri mengeluh dengan nada melasnya membuat Alvaro yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Ngaco." Kata Alvaro lalu pergi meninggalkan Zahri begitu saja.
"Woy mau kemana? Buset dah, dikacangin mulu gue!" Zahri berteriak teriak ketika perlahan bahu kokoh Alvaro terlihat semakin menjauh. Ia mengusap dada bidangnya sambil menatap kepergian Alvaro. "Sabarkan baim yaallah.."
***
Setelah mengelilingi penjuru sekolah, Alya yang sudah mulai terlihat lelah saat ini sedang berdiri tepat di depan ruang UKS. Sejak tadi dia mencari keberadaan Gisel tapi gadis itu tak kunjung terlihat.
Begitu pula sekarang. Ketika kedua kakinya melangkah masuk ke dalam ruang UKS, disana kosong. Tak ada orang satupun, apalagi Zahra.
"Mereka pada kemana, sih?" Geram Alya yang tak kunjung melihat dua bocah tersebut.
Satu persatu siswa sudah mulai berhamburan untuk pulang kerumahnya masing masing karena acara sudah selesai satu jam yang lalu.
"Eh, Alya?" Ucap seseorang dari balik tubuhnya. Alya pun berbalik dan melihat sosok yang tak asing baginya.
"Lo ngapain kesini?" Tanya gadis itu.
"Eh Silvi? Zahra kok ga ada ya? Bukannya tadi dia dibawa kesini?"
Gadis yang menegur Alya tadi ternyata adalah Silvi. Dia salah satu anggota PMR yang memang ditugaskan untuk menjaga UKS. Jadi jangan heran kenapa dia ada disini.

KAMU SEDANG MEMBACA
NEXSTARS
Random"Tadi pagi gue liatin Clarissa. Bukan lo. Ngga usah ge er. Gue gapernah tertarik sama lo. Lo bukan tipe gue." -Alvaro Bramashta. "Prinsip awalku adalah untuk diperjuangkan. Bukan memperjuangkan. Tapi kenapa takdir mengatakan sebaliknya?" -Alya Sya...