03

1.1K 41 2
                                    

Rindu memang menyakitkan, tetapi lebih menyakitkan lagi merindukan orang yang sudah tidak di dunia ini lagi

------

Satu minggu berlalu setelah sabya di antarkan ke panti asuhan oleh keluarga ardi, dan sudah seminggu pula ardi dan keluarga belum sempat mengunjungi panti asuhan dimana sabya tinggal sekarang.

Sabya,panggil Mariam,kepala sekaligus pengasuh di panti asuhan yang di tempatinya sekarang ini. Ia menghampiri sabya yang lagi duduk di taman sendirian sedangkan semua teman temannya bermain.

"ada apa? Ayo cerita pada umi, apa yang sedang kamu rasakan saat ini, umi selalu ada buat kamu nak,sudah satuminggu kamu di sini tapi kamu tidak mau bicara bahkan bermain sama anak anak yang lain" ucap Mariam sambil membelai rambut sabya.

Sabya yang merasakan kehangatan belaian seorang ibu langsung memeluk erat Mariam sambil terisak.

"bya kangen ibu umi, kenapa ibu ninggalin bya? Bya salah apa umi?  Apa ibu nggak sayang bya lagi? Kata ibu ayah ninggalin bya karena ayah mau ke surganya allah,apa ibu ninggalin bya karena mau pergi ke surganya allah juga umi?  Tapi kenapa ibu nggak ngajak bya umi, kenapa? "  tangisan sabya terdengar sangat memilukan.

Seketika air mata Mariam jatuh mendengarkan rintihan bocah kecil yang baru berumur 10tahun di pelukannya itu.

"sabya, kamu nggak boleh ngomong gitu nak"

"Bya kangen ibu umi,bya Pengen sama ibu,kenapa ibu ninggalin bya umi? "

"Sabya,dengarkan umi nak, sabya sayang sama ibu? Kalaw sabya sayang sma ibu, sabya harus bisa tersenyum dan ceria lagi nak, sabya nggak boleh seperti ini terus, ibu  pasti sedih ngeliat sabya seperti ini nak, ibu sudah bahagia sama ayah di surga sana" tutur Mariam dengan lemah lembut.

"tapi bya mau ikut ke surga sama ayah ibu umi"

Mariam  melepaskan pelukannya sambil menghapus air mata sabya dengan lembut, "sabya pengen ke surga ketemu ayah,ibu?"

"iya umi, bya pengen kesana"

"Kalau sabya mau ketemu sama ayah dan ibu, sabya harus janji sama umi, kalau bia itu bisa tertawa lagi, bisa menjadi anak yang sholeha, dan berguna bagi semua orang,dan yang perlu bya lakukan sekarang adalah mendoakan ibu dan ayah supaya bahagia di surga sana.sabya maukan janji sma umi? "

"iya umi bya janji akan bahagia di sini, dan menjadi anak yang sholeha yang umi bilang,asal bya bisa ketemu ayah dan ibu."

" Iya, suatu saat nanti jika waktu nya sudah tiba bya pasti akan bertemu sma ayah dan ibu tapi ,bukan sekarang sayang" ucap Mariam sambil membawa sabya kedalam pelukannya.

Di tempat lain,

"ma kita jadikan se tempat tante Mariam?  Qilla udah ngga sabar main sma teman teman, udah lama banget qilla ngga main bareng mereka." terdengar suara aqilla dari tangga menuju ruang makan.

"kamu ini, kalaw ngomong itu ngga usah teriak teriak dong nak, masak anak gadis ngomongnya pakek toak kaya gitu" tegur aisyah sambil mengoleskan slai kacang ke roti kesukaannya.

aqilla yang mendengarkan teguran sang mama langsung merengek manja ke Bram papanya.

Bram yang mendengar rengekan anak sematawayang nya itu hanya tersenyum geli melihat percekcokan ibu dan anak itu setiap pagi.

"mama benar sayang, anak gadis yang baik itu perkataannya harus lemah lembut"

"iih papa, kok malah belaain mama sih, harusnya papa belain qilla dong" jawab qilla sambil melipat kedua tangannya ke dada.

Bram yang melihat tingkah anak nya itu hanya bisa tersenyum.
"qilla sayang, klw qilla salah wajib di tegur nak, ngga boleh ngelawan ke orang tua seperti itu, qilla ingatkan apa kata pak ustad? Kalaw qilla ngelawan orang tua qilla bakal dosa, qilla nggak mau kan masuk api neraka? "

"nggak lah pa, qilla nanti maunya ke surga sma papa dan mama"

"nah gitu dong, anak papa kan anak soleha" jawab Bram sambil mencium kening anak semata wayangnya itu.

Aisyah yang melihat interaksi kedua yang di sayanginya itu hanya mampu tersenyum

"sudah sudah,tapi katanya mau ke tempat tante Mariam?  Kok jadi mellow begini,ayok siap siapa " lerai aisyah.

"Siap Boss" teriak ayah dan anak itu secara kompak sambil berjalan meninggalkan ruang makan.

"Semoga allah selalu memberikan kebahagiaan untuk keluarga nya sampai tua nanti"batin aisyah sambil tersenyum dan membereskan meja makan.

Gimana?terlalu pendek ya?  Heheheh harap di maklumi ya,sebagai pemula

Jangan lupa tinggalin jejak ya!

Maaf typo bertebaran 😂

Happy reading 😊

Karena Satu Alasan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang