28

768 29 0
                                    

Sabya termenung mendengarkan cerita dari Ani, sudah kurang setengah jam yang lalu ani, Arga dan Azka meninggalkan rumah sakit. Seketika pembicaraan Sabya dengan para sahabatnya itu masih terngiang di telinga Sabya.

"Ilham itu dari dulu udah menjaga kamu dari kejauhan Saby, bahkan kalian kenal sejak kecil. Mungkin kamu aja yang tidak ingat dengan dia. Sampai sekarang dia yang selalu heboh kalau menyangkut tentang kamu. Bahkan ia rela kamu bersama Azka asalkan kamu bahagia. Dia tau soal kamu mencari Azka, soal kamu menyebut Azka pangeran penyelamat dari buku catatan kamu yang dia temui,tak senngaja dia membaca bebrapa coretan di buku itu."

Begitulah sebagian yang mereka ceritakan.Sabya menghembuskan nafas berat. Jika memang Ilham dalah mas Iam nya waktu kecil Sabya sangat bahagia. Sabya mengambil buku sampul berwarna biru muda yang Ilham berikan tadi. Sabya membalik halam demi halam buku itu, dan membaca kembali coretan tangannya sendiri. Saat di halam terakhir Sabya menghentikan gerak tangannya. Sabya mengangkat alisnya bertanda bingung. Pada halaman terakhir itu,Sabya merasa itu bukan tulisan tangannya. Sabya mulai membaca tulisan itu dengan seksama.

Azmi, dengan sebutan itu aku memanggilmu. Anak kecil yang sangat cengeng yang aku temui di dekat taman kompleks. Saat itu aku yang selalu mengurung diri di rumah tiba tiba betah keluar hanya untuk bermain dengan anak itu. Ah, mungkin aku ceritakan panjang leburpun kamu tidak akan mengingatnya lagi. Ketahuilah saat kejadian dimana kamu bertengkar dengan Aqilla dan hampir di tabrak, dan saat itupula aku berjanji pada diriku sendiri akan menjagamu dari bahaya. Kalau di ingat ingat, lucu memang. Tau apa anak kecil tentang janji dan melindungi, tapi saat aku kehilangan sosok seorang ibu, saat aku bisa keluar dari zona nyamanku karena seorang anak kecil yang aku panggil Azmi, aku berjanji kepada diriku sendiri untuk melindungi mu, meski tau atau tidak tauanya kamu tentang keberadaan ku. Mungkin saat kamu membaca tulisan ini, kamu sudah mengetahui siapa aku. Maaf akuk telah lancanng membaca coretan tanganmu. Perjuangkanlah apa yang patut kamu perjuangkan, mungkin memang benar dia adalah pangeran penyelamatmu. Berjajilah Azmi, kamu tidak merasa bersalah pada dirimu sendiri setelah apa yang aku lakukan sekarang padamu. Aku ingin melindungimu dan mengutamakan kebahagiaan mu, karena keinginkku sendiri dan janji yang telah aku buat dari dulu. Aku tidak akan pernah meminta imbalan kepada mu, tapi aku minta dengan sangat tolong berbahagialah selalu.

Air mata Sabya seketika luruh saat membaca tulisan itu. Ia tidak menyangka Ilham yang baru baru ini akrab dengannya adalah mas Iam Sabya waktu kecil. Sabya menangis terisak. Telinganya terasa berdengung dan darah di hidungnya kembali keluar. Sabya memegang kepala dan menghapus darah yang keluar dari hidungnya, saat waktu yang bersamaan Aisyah dan Bram datang dan kaget melihat keadaan Sabya.

"astaghfirullah nak, kenapa bisa seperti ini?" ucap Aisyah panik dan Bram kembali keluar memanggil dokter.

"Sabya tidak papa kok ma, mama jangan khawatir. Mungkin ini efek dari kemo, sebentar lagi Sabya pasti sembuh." Kekeh Sabya sambil merebahkan tubuhnya yang di bantu oleh Aaisyah. Tidak berapa lama dokter dan Bram masuk menghampiri mereka. Aisyah langsung mundur agar dokter bisa memerikasa keadaan Sabya.

"bagaiman keadaan anak saya dok?" kali ini Bram yang bersuara,tidak bisa di pungkiri Bram begitu mengkhwatirkan keadaan Sabya, meskipun Sabya anak angkatnya tapi Bram sangat menyangi Sabya seperti dirinya menyayangi Aqilla.

"Bisa kita keluar sebentar pak," ucap dokter Gio. Bram mengangguk tanda setuju, Aisayah menyuruh Sabya untuk istirahat dan tidak tidak lama kemudian menyusul Bram keluar.

Dokter Gion menghembuskan nafas berat, "sejauh ini reaksi yang diberiakan oleh tubuh Sabya saat kemoterapi baik, tapi saat saya memeriksa tadi,tubuh Sabya sangat lemah. Jangan biarkan Sabya terlalu banyak fikiran, karena itu rentan untuk proses kesembuhan Sabya pak." Jelas dokter Gio.

Karena Satu Alasan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang