🇩🇪
Siang tadi ada suatu kejadian didepan gerbang kampus yang membuat perempuan bernama Elsie ini tidak henti-hentinya tersenyum karena terbayang-bayang akan lelaki yang menyapanya terlebih dulu itu.
Elsie Femellia?
Begitulah si lelaki tersebut memanggilnya dengan intonasi suara yang tebal -sehingga membuat Elsie terkesan- dan lembut. Elsie ingat betul, lelaki tersebut menatapnya dengan mata yang membelalak karena kaget melihat dirinya.
Ternyata bukan hanya Arsel yang senang bertemu Elsie, tapi tentunya Elsie juga tidak kalah senangnya saat bertemu dengan lelaki yang ramah dan baik hati itu. Sayangnya, Elsie lupa tidak menanyakan siapa namanya dan tidak bisa mengobrol lebih lama juga karena petugas Ayahnya sudah datang menjemputnya pulang. Elsie memang anak kesayangan keluarganya karena ia adalah anak tunggal. Tidak aneh jika setelah jam kuliah selesai, ia harus cepat-cepat pulang dan diam dirumah.
Elsie mengambil dompetnya dari dalam tasnya dan mengeluarkan kartu nama. Benar saja, kartu namanya memang kotor karena terinjak sepatu lelaki tadi. Tapi, bukannya marah, atau kesal, Elsie malah tersenyum memandangi kartu namanya yang kotor itu. Mungkin ini adalah pertama kalinya Elsie mengagumi kartu namanya. Padahal sebelumnya ia sangat tidak suka dengan foto yang ada di kartu nama tersebut karena ekspresinya yang terlalu tegang saat pengambilan gambar tempo lalu.
Tapi, tunggu.
Entah kenapa kartu namanya terasa lebih tebal dari biasanya. Dan saat itu juga Elsie menemukan kartu nama lelaki tersebut menempel tepat dibelakang kartu nama Elsie. Elsie langsung terkejut melihatnya.
Kenapa kartu nama itu bisa ada disitu? Apakah memang tertempel begitu saja? Atau lelaki tadi sengaja memberikan dua kartu nama sekaligus?
Ah... Pantas saja tadi ia berkata bahwa ia yakin kami akan bertemu kembali.
Yang sekarang membuat Elsie senang adalah ia berhasil mengetahui nama lelaki tadi.
Arsel Lothair.
Nama yang indah untuk lelaki yang sama indahnya.
🇩🇪
"Terimakasih." Arsel menerima upahnya setelah bekerja beberapa jam ditoko roti. Sekarang sudah pukul 7 malam, dan Arsel belum sempat makan apapunsejak pulang kuliah tadi karena ia harus bergegas menuju toko roti ini untukbekerja paruh waktu.
Setelah melepas celemek yang sebelumnya ia gunakan, ia segera berpamitan kepada pemilik toko masih sambil menggenggam upahnya. Kemudian setelah itu, ia keluar dari toko dengan membawa tas satchelnya dan membuka tas tersebut sambil mencari-cari dompetnya. Setelah ia menemukannya, ia memasukan beberapa lembar uang Markder DDR -mata uang Jerman Timur- yang baru ia dapatkan kedalam dompetnya sambil kemudian menatap beberapa kartu nama yang terselip disana.
Tanpa sadar, senyumnya mengembang.
Ia teringat kejadian siang tadi didepan gerbang kampus bersama seorang perempuan dengan dress biru berenda putih. Perempuan cantik bernama Elsie itu akhirnya bisa mendapatkan kartu namanya kembali yang sebelumnya hilang. Arsel tentunya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia dengan cekatan memberikan kartu nama Elsie sambil meletakan kartu namanya tepat dibelakang kartu nama Elsie. Ia harap, Elsie akan mengembalikannya. Dengan itu, mereka akhirnya bisa bertemu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berlin, 1980
Fanfic[COMPLETED ㅡ END✔] "Siapakah kamu di kehidupan sebelumnya? 🇩🇪" Ong seongwoo bertemu seorang murid baru di sekolahnya yang bernama Kim Jisoo. Entah kenapa ia merasa begitu dekat dengan perempuan itu, padahal sebenarnya hari itu adalah pertemuan per...