Chapter 2

2.3K 166 17
                                    

Sebuah mobil mewah buatan Eropa berwarna hitam metalik berhenti tepat di area parkir SMU Royal President. Seorang dengan pakaian rapi terlihat keluar mobil dengan gayanya yang mempesona. Berjalan dengan tenang di koridor khusus kelas Platinum. Siapa lagi jika bukan Kim Sowon, pria paling populer seantero sekolah. Terkenal karena pembawaannya yang tenang dan cuek. Tetapi sanggup membuat hati para gadis meleleh setiap kali melihatnya tersenyum.

Sayang, tidak semua murid bisa melihat prince yang satu ini. Dia lebih sering berada di kawasan elit itu daripada di kawasan siswa umum. Murid kelas biasa hanya bisa melihatnya ketika pulang sekolah dan pagi saat dia datang.

“Hei, Sowon.” SinB, si murid jenius namun playboy itu muncul tiba-tiba menepuk pundaknya.

“Sialan! Bisakah kau muncul tanpa mengagetkanku!” bentak Sowon sinis, seperti biasa.

“Pagi Sowon..” sapa beberapa wanita begitu ia dan SinB melewati sekumpulan gadis di koridor yang biasa ia lalui. Sowon hanya tersenyum kecil tanpa memandang wajah mereka.

“KYAA.. Dia tersenyum!” teriak mereka heboh. Benar-benar berisik! Bahkan SinB sampai menutup kedua telinganya.

“Mengganggu saja!” gumam Sowon pelan begitu langkah mereka menjauhi para gadis berisik itu.

“Kenapa? Mereka penggemarmu bukan?” komentar SinB dengan nada menyindir. Sowon memang selalu begitu. Tidak mau menghargai orang-orang yang sudah menghormatinya.

“Aku tidak pernah meminta mereka jadi fansku.” balas Sowon cuek.

“Itu namanya kau tidak bersyukur dengan apa yang sudah diberikan Tuhan.” SinB menasihati. Sowon menoleh sebentar, tatapannya datar namun menusuk.

“Mereka begitu karena aku kaya. Tidak lebih!”

“Huh, aku benci pada sikapmu yang rendah diri itu.” SinB mendengus.

“Up to you.”

SinB hanya menggeleng-gelengkan kepala. Susah menasihati orang yang sudah keras kepala sejak lahir.

Sowon tahu itu sikap buruk dan harus di hilangkan, tapi sudahlah! Tidak penting! Itu yang selalu ada di otaknya sehingga menghalanginya untuk mengurangi sifat buruknya itu.

“SinB!!” panggil yeoja cantik, modis, dengan badan bak model professional menyapa SinB dengan nada manja. Dia adalah Tzuyu. Gadis itu mendekati SinB.

“Pagi, sayang.” SinB bersikap begitu manis disambut pelukan dari Tzuyu.

Sowon yang melihatnya agak risih. Tapi ia diam saja. Tidak mau mengganggu dua sejoli yang bermesraan di hadapannya. Ia memalingkan pandangan ke arah lain.

“Pulang sekolah nanti temani aku belanja, oke.” Tzuyu merayu sambil memegang tangan SinB.

“Pulang sekolah? Hmm..” SinB berpikir.

“Ayolah chagi, kau mau ya..” Tzuyu ber-aegyeo seraya mengguncang-guncang lengan SinB. Pria itu mendesah kalah.

“Mmm, Baiklah.”

“Kyaaa, kau memang yang terbaik..” Tzuyu melonjak gembira lalu mengecup pipi SinB cepat. Setelah itu pergi meninggalkannya dengan wajah cerah. Seperti baru mendapat hadiah besar saja.

SinB tersenyum kecil. Bangganya sudah mendapat ciuman dari gadis secantik Tzuyu di pagi hari seperti ini.

“Menjijikan” cibir Sowon yang menyaksikan semuanya. SinB yang masih berseri memandang Sowon yang bermuka masam.

“Wae? Kau iri padaku? Karena tidak ada fansmu yang berani berbuat begitu?” sindirnya bangga. Sowon berdecak sambil menggelengkan kepala. Ia merasa kasihan pada gadis-gadis yang menjadi korban pesona SinB.

School Love (Gfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang