Chapter 10

1.1K 130 15
                                    

Konser itu selesai beberapa jam kemudian. Mereka yang menggemari musik klasik keluar dengan wajah dipenuhi kepuasan, termasuk Eunha dan Yerin.

“Saat mereka mengadakan konser di sini lagi, aku tidak akan melewatkannya.” Seru Eunha.

“Aku juga.” sahut Yerin.

Yuju yang masih dalam kondisi setengah tidurnya merengut iri pada kedua anak itu. Ia mengeluhkan dirinya sendiri karena tidak bisa menyukai apa yang disukai Yerin. Ia sudah berusaha fokus selama pertunjukan, tetapi bagaimana pun musik klasik di telinganya terdengar seperti lagu pengantar tidur yang membuatnya mudah sekali mengantuk. Akhirnya ia jadi tidak bisa berakrab ria dengan Yerin seperti halnya Eunha.

“Aku lelah.” keluh Yuju seraya memijat tengkuk.

“Kita bisa istirahat dulu.” SinB menjawab.

Yuju melemparkan pandangan tidak sukanya. Ia masih marah pada dirinya sendiri karena membiarkan kepalanya bersandar pada bahu SinB selama ia tertidur. Betapa malunya ia ketika terbangun langsung bertatapan dengan wajah menyebalkannya yang menampilkan senyuman penuh kemenangan.

“Kalau begitu aku pergi duluan.” Kata Sowon memecah keheningan.

Eunha terkejut mendengarnya.

“Kau akan pergi kemana?” tanya Yerin kaget, mendahului Eunha.

“Ada sesuatu yang harus ku urus.”

Sebenarnya Sowon bosan setengah mati dan ia ingin melarikan diri dari tempat menyebalkan ini. Tidak akan ada yang bisa mencegahnya pergi di saat ia sudah memutuskan. Eunha menganga melihat Sowon membalikkan diri lalu berjalan pergi begitu saja.

“Ya, tunggu!” Yuju berteriak, menyuruh Sowon berhenti. Pria itu memejamkan mata kesal lalu berhenti melangkah.

“Apa!” bentaknya kesal ketika Yuju berlari menariknya mendekati teman-temannya kembali. Yuju sadar harus melakukan sesuatu ketika melihat Eunha sedih karena Sowon pergi begitu saja.

“Lepaskan tanganku, gadis tengik!” Sowon menarik tangannya dari pegangan Yuju. Pria itu mendengus sebal tetapi tidak bisa memprotes karena gadis itu melotot padanya. Yuju tersenyum pada teman-temannya yang lain.

“Begini, aku mempunyai ide bagus. Sowon, kau ingin pergi bukan? Bagaimana jika Eunha menemanimu?”

Eunha terkejut mendengarnya.

“Aku akan tetap di sini bersama Yerin dan yang lainnya. Kau setuju bukan, Eunha?” Yuju memandangnya sambil mengerjap-ngerjapkan mata, ia memberikan semacam kode agar Eunha lekas mengangguk setuju. Eunha yang paham dengan akal muslihat Yuju langsung mengangguk.

“Aku tidak keberatan.” Sahut Eunha, ia merasa gugup karena dihujani tatapan tajam Sowon secara langsung. Lagi-lagi pria itu memberikan pandangan yang membuatnya merasa seperti objek penelitian.

“Bagus!” Yuju berseru.

“Aku tidak bilang—“

“Kalau begitu silakan kalian pergi!” Yuju menyela kata-kata Sowon. Pria itu langsung protes. Kapan sih gadis ini mau mendengarkannya?

“Ya!!!”

“Sudah sana pergi.” Yuju mendorong punggung Sowon menjauh lalu menyuruh Eunha pergi menyusulnya. Gadis itu tersenyum lebar lalu berbisik. “Terima kasih banyak.” pada Yuju.

“Good luck.” Yuju balas berbisik sambil mengedipkan mata lalu melambaikan tangannya pada Eunha dan Sowon yang melenggang pergi. Ia begitu puas melihat mereka bisa bersama.

“Sebenarnya aku juga harus pergi. Ada tempat yang akan kukunjungi,” Ucap Yerin, kali ini mengagetkan Yuju.

“Aku ikut!” seru Yuju.

School Love (Gfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang