Chapter 21

1K 123 10
                                    

Yuju tiba di sekolah dengan perasaan ringan setelah mendapatkan kejutan dari keluarganya. Ia menyimpan seluruh kado yang ia dapatkan di dalam kamarnya. Ia akan membukanya nanti malam.

Saat ini suasana sekolah mulai berbeda karena persiapan untuk peringatan ulang tahun sekolah. Ia sempat melihat stand yang menjual tiket untuk prom night di dekat gerbang. Ia tidak memerlukannya karena tiket itu hanya untuk tamu di luar murid Royal President. Beberapa sudut sekolah mulai dihias dengan dekorasi untuk bazaar yang akan berlangsung tiga hari lagi. Melihat dekorasi yang meriah,entah kenapa ia merasa gembira.

Baik, Yuju semangat!

Di hari ulang tahunnya ia tidak boleh sedih. Setelah mendapatkan semangatnya kembali, ia berjalan melintasi lobi dengan langkah penuh percaya diri. Ia tidak terlalu memperhatikan siapa saja atau apa saja yang ia lewatkan. Bahkan ia tidak menyadari ketika ia melintasi salah satu Prince of School yang sedang asyik mengobrol bersama beberapa gadis kelas Platinum.

Hwang SinB menyunggingkan senyum ketika melihat si gadis monster yang menarik perhatiannya melintasinya. Ia gemas sekali karena gadis itu tidak menyadari keberadaannya di saat seluruh murid perempuan di sekolah ini mengelu-elukan namanya kemana pun ia pergi. Ia menyeruak keluar dari kerumunan gadis yang sejak tadi mengobrol dengannya dan tidak menghiraukan raut kecewa mereka karena perhatiannya tertuju pada Choi Yuju, si gadis keras kepala yang tidak terpesona padanya.

SinB mengerahkan seluruh pesona yang ia miliki ketika ia tiba di samping gadis itu. Ia menunjukkan killer smile miliknya yang selama ini tak pernah gagal membuat para gadis jatuh terpesona.

"Hai." ia mengusahakan suaranya terdengar ramah, memikat, dan tenang ketika ia menyapa Yuju. Dalam benaknya ia membayangkan Yuju akan terpaku, lalu tersipu saat menoleh padanya. Tetapi yang terjadi gadis itu hanya menoleh sekilas, mendengus, lalu melenggang pergi meninggalkannya.

Sekujur tubuh SinB mematung. Ia tercengang tak percaya. Apa aku baru saja diabaikan oleh seorang gadis?

Dada SinB bergemuruh. Ini pertama kalinya gaya keramat yang ia miliki tidak mempan mempesona seorang wanita. Ini sama saja dengan pelecehan harga diri! Dengan gemas ia menyusul Yuju.

"Pagi." kali ini ia memilih tersenyum ketika menyapa gadis itu. Yuju berhenti melangkah lalu menoleh padanya.

Demi Jidat Yuna Gfriend! batinnya melompat salto kegirangan mengetahui ia telah berhasil menarik perhatian Yuju. Gadis ini tidak bisa mengabaikan senyumannya. Ia tahu itu. Gadis mana yang sanggup? Ia siap melancarkan aksi berikutnya ketika Yuju tiba-tiba meninggalkannya.

SinB tercengang untuk kedua kalinya.
DEMI TUHAN, APA AKU BARU SAJA DIABAIKAN KEMBALI!!! Tanpa di sadari mulutnya menganga lebar.

"Jinjja, dia benar-benar gadis abnormal. Bagaimana bisa tidak terpesona padaku?!" matanya membelalak. Rasanya ingin sekali ia menarik Yuju ke pelukannya lalu memaksa gadis itu agar mengaku bahwa sebenarnya dia terpesona padanya.

Dengan hati gemas sekaligus penasaran ia kembali mendekati Yuju. Ia memutuskan melepas semua taktiknya dan mengajak Yuju bicara dengan cara biasa saja.

"Aku tidak mengerti, kenapa kau dingin sekali padaku." Keluhnya ketika ia berjalan di samping Yuju. Gadis itu dengan nada santai menjawab.

"Karena di pagi hari yang seharusnya indah ini aku justru mendapatkan gangguan dari seseorang yang tidak memiliki pekerjaan lain selain membuat orang lain tidak nyaman."

SinB terkejut, "Ada yang mengganggumu, siapa? Katakan padaku, aku bisa membantumu membereskan orang itu." ujarnya antusias. Ini adalah kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya. Yuju memutar bola mata. Ia berhenti lalu menatapnya dengan kesal.

School Love (Gfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang