chapter 17 - Ending

15.6K 3.2K 1K
                                    

Kembar : Wonwoo X Seongwoo
2017

"Tapi kalau umpama kita tidak ditakdirkan untuk bersama bagaimana?"

"Apakah kamu mau jika kita mati bersama saja?"

Seongwoo memandang daniel aneh. Mikir cukup lama hingga kemudian tertawa.

"hih mati aja kamu sendiri. Mie ayam bakso masih enak ngapain aku harus mati muda?"

"Gitu ya?"

Seongwoo mau ketawa lagi tapi gak jadi. Hii tatapannya daniel jadi nyeremin. Perlahan kemudian daniel melepaskan pelukannya.

"Ya udah ayo kita makan mie ayam kalau gitu," ajak daniel menarik tangan seongwoo.

"Kok tiba-tiba?"

"Ya gapapa, malam ini aku mau nuruti semua permintaanmu."

Seongwoo sedikit bingung dengan segala kelakuan aneh daniel malam ini. Namun karena dia juga lagi lapar akhirnya nurut aja.

Semalaman ini daniel bener-bener bersikap baik ke seongwoo. Apapun yang seongwoo inginkan selalu diturutin. Mulai makan di restoran mewah sampai pinggir jalan sekalipun.

"Daniel kenyang nih," ujar seongwoo saat melihat jam di tangannya menunjukkan pukul 01.00 malam.

"Beneran, mekdi masih mau gak?" Tanya daniel.

Seongwoo berpikir sebentar tapi kemudian mengangguk. Pesennya juga gak tanggung-tanggung, dua chessee burger, 3 chicken bites, 3 french fries dan dua mc flurry.

"Daniel aku gak mau pulang," ujar seongwoo memeluk dua bungkus besar mekdi di tangannya.

"Kenapa?"

"Kalau aku balik ke rumahnya taeyong, nanti susah ketemu kamu lagi."

Daniel ketawa pelan sambil mengusak lembut rambut seongwoo, "tenang aja, kalau takdir memungkinkan, pasti bisa ketemu lagi kok."

"Kalau takdir gak mengijinkan?"

"Ya sudah."

"Hih daniel tuh kan! Kamu tuh selalu gitu. Nyerah duluan," ujar seongwoo kesal.

"Ya kamu pikir 5 tahun ini aku gak pernah berjuang?"

Seongwoo terdiam sejenak, "ya tapi kan kita sudah sejauh ini. Emang ada apa sih Dan? Kenapa semua orang giniin aku seolah aku gak pantes tau apa-apa?"

"Kamu sendiri juga kemarin udah janji kan gak bakal ninggalin aku?" Tanya seongwoo dengan suara lirih.

Daniel menghembuskan nafas pelan. Dia sudah tidak bisa berfikir lagi. Sesuatu yang menjerat dirinya dan seongwoo terlalu kuat.

Lagi-lagi daniel mempertanyakan "apakah takdir tidak memungkinkan mereka bersatu?"

"Udah ya kamu turun sekarang. Udah malam, tidur sana," ucap daniel mengusap kepala seongwoo.

Seongwoo awalnya mau berontak lagi tapi melihat ekspresi wajah daniel yang sepertinya sudah keruh banget membuat dia akhirnya menurut.

Sebelum turun dari mobil, seongwoo menatap lengkap mata daniel.

"Dan, aku percaya sama kamu."

🍁🍁🍁🍁🍁

Sudah seminggu ini seongwoo kembali terkurung di rumah taeyong. Semua alat komunikasi disita. Bahkan televisi pun tidak ada.

Kegiatannya sehari-hari cuma tidur, makan, mandi dan bengong sendirian. Dia benar-benar sendirian di rumah sebesar ini. Sejak kuliah taeyong memang hanya tinggal sendiri dengan pembantunya. Orangtua dan kakaknya ada di luar negeri karena pekerjaan.

Kembar : Wonwoo X SeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang