Family
Disclaimer : Furudate Haruichi.
Warning : OOC, Sho-ai, M-preg, Typo everywhere, dan saya bingung.
Sekarang Sugawara sedang berada didapur untuk menyiapkan makan siang. Sesekali Ia menghela nafas saat memasak. Entah karena apa,namun yang pasti bagi Sugawara hari ini adalah hari yang paling melelahkan. Bagaimana tidak, pagi hari tadi si bungsu merajuk dan tak ingin makan hingga siang ini, ditambah kakak-kakak si bungsu yang selalu memperebutkannya.
"Haah.." Sugawara menghela nafas ketika mengingat apa saja yang terjadi hari ini.
'Grep' Kaki Sugawara dipeluk oleh seseorang.
Sugawara langsung menunduk untuk melihat siapa orang yang memeluk kaki kirinya.
"Shoyo?" panggilnya.
Hinata menatap Ibunya sebentar kemudian melepaskan pelukan yang ia lakukan beberapa menit lalu dengan perlahan.
"Maaf tadi tidak sengaja, Kaa-chan." ucapnya sembari menundukkan kepalanya dan sedetik kemudian Hinata lari meninggalkan dapur.
"Shoyo.."lirih Sugawara khawatir.
oOo
Daichi duduk di sofa ruang keluarga sembari menatap Tanaka dan Nishinoya yang tengah bermain.
"Haah~" Daichi menghela nafas kasar.
Hinata berlari memasuki ruang keluarga dan terkejut ketika melihat Ayahnya yang sedang duduk di sofa. Jujur, Ia masih takut dengan Ayahnya yang memarahinya tadi pagi.
Dengan cepat Hinata berlari menghindari Ayahnya.
"Shoyo awas!" pekik Daichi yang sedari tadi memperhatikan Hinata.
"BRUK' terlambat, Hinata sudah jatuh dengan kerasnya di lantai ruang keluarga, akibat menginjak kelereng milik Nii-channya yang berserakan di lantai. Sontak Daichi langsung mendekati Hinata yang masih setia dengan posisi jatuhnya yang tiarap di atas lantai.
"Haah makanya kalau lari hati-hati. Jadi jatuhkan? Bagian mana saja yang sakit?" ucap Daichi sembari mengangkat Hinata dan mendudukkannya di sofa ruang keluarga.Daichi mengucapkannya dengan perasaan khawatir, namun bagi Hinata kecil, Ayahnya ini sedang memarahinya.
"Kenapa diam? Tou-chan tanya, bagian mana saja yang sakit?" Daichi mengulang kata-katanya karena diamnya Hinata.
Tanaka dan Noya yang tadi melihat adiknya jatuh sebenarnya ingin menolong si bungsu kesayangan mereka itu. Namun, karena Ayah mereka yang lebih dulu menolong Hinata mereka jadi hanya menonton adegan Ayah dan Anak.
Hinata tetap diam dengan kepala tertunduk dan jika dilihat baik-baik maka bisa dilihat Hinata tengah menggigit bibirnya sendiri, menahan agar dirinya tidak menangis dihadapan Ayahnya itu.
Bohong jika Hinata tidak merasakan sakit. Ini bahkan lebih sakit dari sakit-sakit yang biasanya diderita oleh Hinata.
Daichi yang sejak tadi khawatir karena melihat anaknya terjatuh kini makin khawatir, pasalnya sang anak tak juga bersuara.
"Shoyo.. katakan saja nak." Hinata tetap diam.
"Ayolah Shoyo, Shoyo masih marah karena pagi tadi?" Hinata masih tetap diam.
'Oh Kami-sama, tabahkan hati hambamu ini dalam menghadapi cobaan berat darimu ini.' batin Daichi meringis.
"Shoyo, Tou-chan tanya sekali lagi. Bagian mana saja yang sakit?" Hinata kembali diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family [END] ✔️
Random[Alternate Universe] "Sebenarnya apa itu keluarga?" - Hinata Shoyo