*10 : Benarkah?

7.7K 996 168
                                    

Family
Disclaimer : Furudate Haruichi.
Warning : OOC, Shounen-ai, typo dan lain sebagainya.

A/n : Osu! Minna-san!! Hisashiburi O(≧▽≦)O
Genki desu ka? Adakah yang kangen sama Hika-chan? σ(≧ε≦o) *Plak--abaikan.
UNBK Udah selesai!! BANZAIII ヾ(@^▽^@)ノdoakan nilai Hika-chan bagus ne~~~ *kedip-kedip

Happy reading~~

Akaashi memasuki rumahnya dengan perasaan sedikit lelah. Hari ini agaknya banyak orang yang perlu ditangani. Dan karena hal itu pula Ia tak bisa menjemput malaikat kecilnya.

Dan saat menuju kearah kamarnya dan suami, tiba-tiba tangannya ditarik.

"SIAPA KAU--Eh? Bo-Bokuto! Yak! Kau kenapa tiba-tiba menarikku!!" Ucap Akaashi kesal.

"Maaf sayang, maaf." Sahut Bokuto disertai cengirannya.

"Haah~ ada apa sebenarnya, sampai-sampai sayangku ini menarik lenganku tiba-tiba?" Tanya Akaashi penasaran.

"Kau pasti akan senang mendengar hal ini."

"Hm? Apa memangnya?"

"Sebelum itu, cepat bersihkan dirimu. Kita harus cepat."

"Cepat? Cepat apa?"

"Sudahlah, ayo cepat bersihkan dirimu."

"Oke.." sahut Akaashi sedikit ragu. Dan agaknya penasaran akan maksud Bokuto yang tiba-tiba seperti itu.

Bokuto menghela nafas lega. Uh.. tadinya ingin jujur, tapi berpikir ini bukan saat yang tepat untuk itu.

Duduk menunggu sang ist-suami tercinta yang sedang bersiap-siap. Kurang lebih delapan menitan dia menunggu, akhirnya Akaashi keluar dengan mengenakan pakaian kasualnya yang berwarna biru malam.

Melihat itu Bokuto langsung menarik Akaashi keluar rumah dan tak lupa mengenakan sepatu serta mengunci pintu.

Melihat ini, Akaashi semakin merasa aneh.

"Kau sebenarnya kenapa?"

"Masuk kemobil sekarang Akaashi, kita tak mempunyai banyak waktu."

Mengangkat bahu acuh, Akaashi hanya menurut saja. Ia sudah lelah karena bekerja. Ah mungkin jika melihat wajah imut Hinata rasa lelahnya akan hilang.

Tapi dilihat-lihat rumah kakak iparnya itu nampak sepi. Seperti tak ada orang.

"Memangnya kita mau kemana Bokuto?" Tanya Akaashi menatap Bokuto yang tengah fokus menyetir.

"Ketempat yang pastinya menyenangkan." Sahutnya singkat.

"Haah~ terserahlah." Sahut Akaashi seadanya kemudian memilih tidur sejenak.

oOo

Sungguh, Akaashi tak habis pikir. Bokuto bilang tadi mereka akan ketempat yang menyenangkan. Lalu kenapa sekarang mereka ada dibandara? Dan lagi sejak kapan ada koper mereka? Apa Bokuto yang menyiapkannya pikir Akaashi.

"Bo-" ucapan Akaashi terhenti karena mendengar sang suami sedang menelpon seseorang.

"Kau dimana?"

"Baiklah aku kesana sekarang."

Melihat Bokuto mematikan ponselnya. Akaashi langsung angkat suara.

"Siapa?" Tanyanya.

"Rekanku. Ayo kita harus kesana." Bokuto menarik dan menggenggam tangan Akaashi erat. Menuju keluar Bandara.

"Kenapa keluar lagi?" Tanya Akaashi penasaran.

"Tenang.. oh.. Ushijima!"
Ushijima yang mendengar itu langsung berbalik dan mendekati mereka diikuti seorang anak kecil.

"S-Shoyo?!" Pekik Akaashi.

"Bo-Bokuto, kau.. menyuruh orang menculik Shoyo?!" Pekiknya.

"Ya, lalu? Apa kau marah?"

"Tentu saja.. Tidak! Untuk apa aku marah? Ini kabar yang sangat bagus bagiku! Shoyo akan bersama kita terus!" Sahut Akaashi ngawur.

Hinata yang melihat Mama Akaashinya yang nampak senang, langsung melepas pegangan Ushijima dan mulai berlari menuju Akaashi.

"Mama!! Hiks.. Paman itu jahat." Adu Hinata yang kini tengah berada dipelukan Akaashi.

"Kenapa paman itu kamu bilang jahat, sayang?"

"Karena paman Ushi tadi memakan bakpao daging Shoyo!"

"Paman Ushi?" Ucap Akaashi, Hinata hanya mengangguk.

"Ushijima terima kasih sudah mau membantuku." Ucap Bokuto.

"Hn. Ah aku sepertinya akan pindah ke Kanada juga."

"Kau mengikuti rencanaku eh?"

"He.. bukankah itu tak masalah?"

"Shoyo mau bersama kami bukan?" Tanya Bokuto. Hinata terdiam, agaknya menimbang-nimbang pilihannya.

"Shoyo." Panggil Akaashi.

"Hn." Ucap Hinata mengangguk.

"Bagus. Ayo pergi sekarang." Ajak Bokuto.

"Kemana papa?"

"Kanada."

Hinata hanya tersenyum. Memikirkan semua hal yang akan dilakukannya bersama dua paman tersayangnya ini. Ah.. Hinata harap semua akan baik-baik saja dan .. tentunya mereka akan bahagia selalu.


*End









April Mop :v *plak

Kageyama : udah lewat oii.

Hika-chan : gak papa.. yang penting masih bulan april. Wkkk.

cerita dichap ini gak ada hubungannya ama ceritanya ya hehe..

Cuma mau.. memeriahkan bulan april 😆😆

Masa mama Suga sama Papa Daichi gak diceritain *plak

Maaf ne~ ini sebagai salam hangat Hika-chan aja hehe..

Chap 10 yang sebenarnya akan Hika-chan Up secepatnya 😁

Family [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang