*Epilog

7K 651 223
                                    

Family

Haikyuu!! © Furudate Haruichi

Warning : OOC, typo, Sho-ai, dan lain-lain.

Happy Reading~

Hinata menatap pantulan dirinya pada cermin didepannya. Sebuah senyum terpatri dibibir indahnya. Tak terasa sudah dua belas tahun Ia meninggalkan Jepang dan hidup bersama dengan Papa dan Mamanya di New York.

Haah.. Sungguh, bagi Hinata pilihannya tepat. Entah kenapa Ia bahagia dengan pilihannya, meski sempat sedih karena saat Ia berangkat, Orang tua kandung serta Nii-channya tidak datang untuk mengantarnya.

"Tak apa, Lagipula aku sudah baik-baik saja tanpa mereka!" gumamnya menyemangati diri sendiri.

"Shoyo~ cepat keruang makan, saatnya makan malam." panggil Akaashi dari luar kamarnya. Hinata tersenyum kemudian menyahutinya "Ha'i~ Shoyo segera ke ruang makan Mama."

Hinata segera keluar dari kamarnya dan langsung menuju keruang makan. Dapat Ia lihat disana sudah ada Papa, Mama dan... Paman Ushijimanya.

"Konbanwa~" ucap Hinata menyapa Orang tua dan Pamannya itu.

"Duduklah sayang.." ucap Akaashi. Hinata mengangguk dan kemudian mulai mengambil tempat di samping Ushijima.

"Paman.. Tumben makan malam disini hihi .. Kangen sama masakan Mama ya?" ucap Hinata.

"Tidak.."

"Eh? La-lalu?"

"Paman kangennya sama Shoyo, makanya Paman kemari. Kan Paman, hanya sayang dan cinta pada Shoyo seorang." ucap Ushijima sambil mengambil sebuah ciuman dari bibir Hinata.

"Yak! Dasar mesum!!" pekik Bokuto melempar kipas tangannya kearah Ushijima. Namun dengan mudahnya Ushijima menghindari kipas melayang yang dilemparkan oleh Bokuto.

"Bukannya salam disini dengan ciuman?" ucap Ushijima menyeringai.

"Tentu saja! Tapi kami tidak mengikutinya dan Kau...argh!! Mengambil ciuman pertama putraku!!"

"Ah sama-sama, Papa." sahut Ushijima seolah Bokuto sudah menjadi Ayah mertuanya.

"Siapa yang Kau panggil Papa hah?!"

"Kaulah, siapa lagi kalau bukan Kau, Bokuto Koutarou." ucap Ushijima santai.

"Apa?! Tak sudi aku Kau menjadi menantuku! Cuih!"

"Koutarou, dilarang meludah! Dan lagi kita tak tau kedepannya. Bagaimana kalau nantinya melawan perkataanmu?" ucap Akaashi.

"Nah benar kata Keiji." timpal Ushijima menyeringai ke arah Bokuto.

"Uuh~ Keijiii seharusnya Kau memihakku!!" rengek Bokuto.

"Sudah-sudah.. Jangan bertengkar." lerai Akaashi sambil menata makanan di meja makan.

"Uuh.. Tapi Paman, masakan Mama itu enak dan bikin siapa saja ketagihan kalau memakannya. Jadi Paman harusnya kangen masakan Mama, bukan Shoyo." ucap Hinata dengan wajah polosnya. Tidak paham akan apa yang telah terjadi.

Ushijima kembali menyeringai. "Tapi Shoyo itu manis, imut dan lucu pula. Membuat Paman tidak bosan ketika melihat Shoyo. Jadi Paman selalu kangen sama Shoyo."

Bokuto menatap tajam Ushijima. 'Ish.. Mentang-mentang Shoyo sudah 17 tahun. Seenak jidatnya menggoda-goda bahkan mencium anakku yang lucu nan imut!' batin Bokuto.

"Ha'i ha'i~ makanannya sudah siap. Ayo makan. Nanti saja dilanjut pembicaraannya." ucap Akaashi mengambil tempat di samping Bokuto, berhadapan dengan sang putra kesayangannya.

Family [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang