*21 : Rencana (3)

5.8K 751 257
                                    

Family

Disclaimer : Furudate Haruichi.

Warning : OOC, Sho-ai, Typo dan lain sebagainya. Jadi diharapkan untuk berhati-hati agar tidak tersandung nantinya.

Happy Reading minna-san ^^

Sugawara tersenyum miris melihat keadaan si bungsu yang masih sedikit meringis dan kadang-kadang menggumam menanyakan Akaashi. Oh sungguh, Ketika mendengar si bungsu menggumam menanyakan tentang Akaashi Ia agaknya sedikit kesal.

Pasalnya kemana perginya Adik iparnya itu saat si bungsu membutuhkannya?

Ah, tapi Ia agaknya berfikir positif. Mungkin karena kesibukannya makanya Ia tak sempat menemui Hinata yang kini masih dirawat di rumah sakit.

"Akaashi, setidaknya kau menjenguk Shoyo. Lihat, karenamu aku harus menahan sakit ketika dia menggumamkan namamu." Gumam Sugawara.

oOo

Akaashi memasuki ruang kerja suaminya dengan tatapan tajam mengintimidasi.

"Bokuto!!" Panggilnya keras, melupakan kalau didalam ruangan itu ada seseorang lagi selain suaminya.

"Akaashi?! Kau kenapa memasang wajah seperti itu?!" Pekiknya kaget sekaligus takut saat menatap tatapan tajam Akaashi.

"Kenapa kau menyembunyikannya dariku?!"

"Menyembunyikan apa?"

"Shoyo.. dia masuk rumah sakit! Dan itu karena ada orang yang melukainya kan?!"

"Darimana kau tahu?"

"Kakek." Sahut Akaashi. Bokuto sontak menghela nafas.

"Lalu? Sekarang bagaimana?" Tanyanya.

"Kau harus menemukan orang itu! Jangan beri ampun, dia berani sekali melakukannya pada anak kita!"desis Akaashi.

"Itu sulit." Bukan, bukan Bokuto yang menyahutinya. Sontak Akaashi menengok ke samping kanan sang suami.

"Eh? Ushijima! Sejak kapan kau disini?!"

"Sejak kau memasuki ruangan ini aku sudah ada disini." Sahut Ushijima santai.

"A-ah.. begitu."

"Hm."

"T-tunggu dulu, tadi kau bilang sulit. Sulit bagaimana?" Tanya Akaashi penasaran.

"Haah.. Nii-sanmu tidak menaruh cctv yang menghadap ke halaman. Jadi kita sulit menemukan siapa saja yang sering mengintai ataupun menemui Shoyo secara langsung." Sahut Ushijima.

"Apa sebegitu sulitnya?! Lihat dari cctv yang ada didepan rumah Nii-san! Di depan rumahnya sekarangkan sebuah cafe? Pasti mereka menaruh cctv juga diluar karena beberapa meja dan kursinya ada diluar ruangan. Lagipula pagar rumah Nii-san ukurannya sedang, pasti kelihatan." Sahut Akaashi ceplas ceplos. Sontak Bokuto dan Ushijima menepuk jidat massal.

Mereka terlalu bodoh hingga tidak kepikiran sampai kesana.

"Astaga kau benar, Anata!" Pekik Bokuto.

"Baiklah, dengan begini kita bisa cyduk siapa orangnya." Ucap Ushijima menyeringai. Membuat dua makhluk yang melihat seringaiannya bergidik ngeri.

'Benar-benar seperti penjahat kelas atas!!' Batin mereka bersamaan.

oOo

Akaashi mengetuk pintu kamar inap Hinata pelan. Ia takut kalau-kalau si kecil sedang tertidur.

Family [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang