🅟🅡🅞🅛🅞🅖

11.6K 693 14
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM/SESUDAH MEMBACA SEBAGAI RASA MENGHARGAI TERHADAP USAHA PENULIS :)




























Seoul, Korea Selatan

Aku awali pagi ini dengan senyuman, ketika aku melihat foto polaroid yang menggantung di tumblr light berwarna warm white.

Park Chanyeol.

Aku hanya fangirl modal kuota. Barang kpop saja aku tidak mempunyainya. Aku hanya mempunyai 10 foto polaroid yang menggantung di tumblr light dan beberapa poster. Dan itu foto Chanyeol semua.

Kalau boleh jujur, sih, ya, aku tidak terlalu suka dengan member EXO yang lain. Yang ada di hatiku hanya Park Chanyeol. Sebut saja aku ini seorang akgae, hanya menyukai satu member dalam sebuah grup.

Tapi, inilah aku. Aku tidak bisa memaksakan perasaanku untuk menyukai member lain. Lagipula, ini hakku. Aku tahu aku salah. Seharusnya aku mendukung semua member EXO.

Ah, sudahlah. Hari ini hari Minggu. Aku juga memiliki jadwal, yaitu bersih-bersih rumah.
Aku bangkit dari kasur, lalu pergi ke dapur.

Aku membuat telur dadar. Setelahnya, aku memakannya dengan sangat lahap. Dari kemarin aku belum makan.

Aku hidup sendiri. Orang tuaku tiba-tiba saja meninggalkanku setelah mereka bercerai 3 tahun yang lalu, saat aku berusia 13 tahun. Dan inilah kehidupanku. Aku yang sendiri di rumah, yang sulit bersosialisasi, pendiam, dan tidak suka keramaian.

Panggil aku Aretha Lolita. Singkatnya, panggil aku Atha. Aku tidak begitu suka dipanggil 'Retha', tidak tahu mengapa. Mungkin saja karena orang tuaku suka memanggilku Retha, jadinya aku selalu teringat mereka, dan itu membuatku sedih serta stres.

Kamu tahu apa yang dapat membuat senyumku dapat mengembang? Aku hanya ingin dapat bertemu dengan Park Chanyeol. Aku ingin menatap matanya, mengobrol dengannya, walaupun hanya semenit. Bahkan, sedetik pun tak apa.

Aku memang beruntung karena aku pindah rumah ke Korea Selatan gara-gara ayahku pindah kerja di sana, alhasil keluargaku menetap di Korea Selatan. Tapi, tetap saja aku masih tidak bisa bertemu dengan idolaku satu-satunya itu. Padahal, kalaupun ketemu, aku lancar mengobrol dengannya, karena aku telah menguasai bahasa Korea.

Aku tinggal di rumah yang cukup kecil dan sempit. Tapi, seperti ini saja aku masih bersyukur mempunyai tempat tinggal. Asalkan sekarang keinginanku terpenuhi, maka itulah kebahagiaanku sampai Tuhan merenggut nyawaku. Aku ingin bertemu dengan Chanyeol.

Mimpi.

Aku makan saja pas-pasan. Barang kpop saja aku hanya mempunyai foto polaroid dan poster yang bukan official, lightstick saja aku tidak sanggup membelinya. Tiket konser? Ah, itu hanya impian tinggiku yang masih aku pikirkan apakah dapat kuwujudkan atau tidak. Tidak apa-apa. Asalkan aku masih mempunyai foto Chanyeol, aku masih bisa tersenyum.

Aku segera menghabiskan sarapanku dan memulai aktivitas. Dan aku kembali berpikir ...

Apa mungkin jika aku dapat bertemu dengan Chanyeol?

Apa mungkin jika aku dapat mengobrol dengan Chanyeol?

Apa mungkin jika aku dapat satu rumah dengan Chanyeol ?

Konsekuensi yang ketiga sudah tentu tidak mungkin. Tetapi, berharap sedikit tidak apa-apa, kan?

 Tetapi, berharap sedikit tidak apa-apa, kan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
21 Days | Byun Baekhyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang