Chapter 14

750 31 1
                                    

Setelah semalam aku memikirkan pertemuanku kemarin dengan Cakka membuatku tak bisa tidur. Akhirnya hari ini aku memutuskan untuk menemui Cakka karena aku tak mau salah paham untuk kedua kalinya. Aku menyayanginya aku tak boleh egois aku harus bisa mendengar penjelasannya.

Hari ini aku sudah siap dengan pakaian sederhanaku. Aku mengambil tas dan kunci mobilku dan pergi ke tempat kemarin aku bertemu dengan Cakka. Setelah aku sampai di café tersebut aku tak melihat sosok Cakka. Mungkin ia belum datang karena memang jaraknya dia mungkin lebih jauh.

Sudah hampir satu jam aku menunggunya di sini tapi ia tak kunjung datang. Aku sudah berkali-kali menelponnya namun handphonenya tak kunjung aktif. Apa mungkin ia mempermainkanku lagi. Kamu jahat Kka, kamu gak dateng setelah aku mencoba percaya lagi sama kamu Kka, kamu jahat.

aku salah harusnya dari awal memang aku tak percaya padamu Kka. Aku salah aku salah memberimu harapan aku salah berharap padamu. Aku salah aku salah, aku kira kamu sudah berubah Kka.

Akupun keluar dari café ini dengan perasaan kalut. aku pulang dengan keadaan mata sembab karena menagis setelah sampai di rumah aku langsung masuk ke dalam kamarku tanpa peduli dengan kebingung mamaku. Aku langsung membanting pintu kamarku dengan keras dan menangis sekencang mungkin melampiaskan sakit hatiku.

Aku mematikan handphoneku dari tadi. Aku sengaja aku butuh ketenangan aku tak peduli dengan orang lain lagi saat ini sudah pukul 5 sore aku sudah tidur dari jam 11 siang lumayan juga. setelah perasaanku mulai tenang akupun mengaktfkan handphoneku.

Triingggggggggggg...

Ray Bramasta

Shilla lu kemana aja sih gua telponin gak diangkat angkat.

Ashilla Calvary

Sorry Ray, gua emang matiin handphone gua dari tadi. Kenapa?

Ray Bramasta

Ini soal cakka Shill gawat

Ashilla Calvary

Kalau emang mau bahas Cakka sorry Ray gua udah muak sama dia, gua gamau ketemu dia lagi ray pokoknya gausah bahas tentang cakka lagi Ray.

Ray Bramasta

Tapi ini gawat Shill, cakka kecelakaan..

Ashilla Calvary

Gua tau lu sama Cakka sama-sama tukang ngibul udahlah jangan bawa-bawa kaya gitu lah gua udah gak percaya.

Ray Bramasta

Gua serius Shill

Read

Aku muak dengan sandiwara mereka. Aku tahu Cakka akan melakukan segala hal untuk mendapatkan yang ia inginkan bahkan dengan cara berbohng. Dan Ray aku tahu ia pasti akan selalu membantu shaabatnya itu apapun yang terjadi.

Ray Bramasta

Kalau lu kira ini becanda, gua ga becanda Shilla. Lu bisa cek sendiri video CCTV ini.

Vidio, vidio apaan ini ya? Dengan penasaran aku pun membuka vidio tersebut.

Akhirnya mereka menyudahi acara peluk-pelukan mereka dan pergi keluar café tersebut. Shilla pun langsung pergi meninggalkan Cakka.

"Shilla?" Shilla yang merasa namanya dipanggil berbalik arah.

"Hati-hat, sampai ketemu besok 😊" lanjut Cakka

Shilla pun langsung melanjutkan langkahnya tanpa membalas ucapan Cakka.

Setelah Shilla pergi cakka melihat sebuah balon yang terbang ke jalanan. Dan melihat seorang anak kecil yang menangis karena balonnya terbang. Cakka pun langsung bergegas mengambil balon tersebut. Tetapi saat hendak menyebrang jalan.

Tettttttttttttttttttttttttttttttttttt... sebuah mobil melaju dengan sangat kencang hampir menghampas tubuh cakka, namun ia masih berhasil menghindar. Ketika cakka menunduk untuk mengambil balon tersebut sebuah mobil yaris putih melaju dengan kecepatan sangat tinggi.

Tetttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt.. brukkkk, hampir saja cakka terhampas mobil untuk yang kedua kalinya namun ia masih bisa menghindar.

Shilla pun hanya tersenyum melihat vidio tersenyum.

Bruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuukkkkkkkkkkkkk darrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrttt...

Dari arah belakang cakka langung terhampas sepeda motor dengan kecepatan diatas rata-rata. Tubuh Cakka langsung terhampas aspal dan kepalanya terbentur trotoar jalan.

"engakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!!!!!!!!!!!!!!!!, gak mungkinnnnnn Cakkkaaaaaaaaaaaaaaaaa" Teriakku dengan reflek. Aku sudah tak bisa lagi melanjutkan melihat apa yang terjadi dengan vidio tersebut. Handphoneku langsung terjatuh.

Brukkk.. Suara pintu didorong dari luar.

"Shilla kenapa sayang?" Ujar Mamaku panik menghampiriku dan memekku erat.

"Maaaa cakka ma hiks hikss hiksss" Ujarku sesenggukan

"Iya kenapa Cakka?"

"ca-ca-cakka maa, ca-ca-cakka kecelakaan"

"ya Tuhan..." Ucap mamaku Syok, dengan hati gemetar dan suara berat aku menjelaskan semuanya pada mamaku. Tanpa ada yang terlewatkan bahkan kejadian kemarin ketika aku bertemu dengnnya.

Aku pun langsung turun dari tempat tidurku dan mengambil handphoneku.

Tuttt tut tutttt.. 'ayodong angkat lama bangetttt' ujarku dalam hati

"Haloo Rayyy hiks hiks hiks, dimana Cakka sekarang ray gua mau ketemu sama dia Ray"

..................................

"Oke ke gua kesana sekarang juga Ray"

...............................

Aku pun langsung bergegas menyambar kunci mobilku dan pergi meninggalkan mamaku yang berteriak memanggil namaku namun aku tak peduli.

Aku melajukkan mobilku dengan kecepatan sangat tinggi. Fikiranku sedang kalut aku ingin segera sampai rumah sakit. Setelah sampai di rumah sakit aku langsung menuju meja resepsionis dan menanyakan ruangan Cakka.

"pasien atas nama Cakka Stephenson mba" Ucapku buru-buru

"Di ruang Mawar lantai 2 nomor 210 Mba"

Aku pun langsung bergegas menuju ruangan tersebut menaiki tangga darurat karena lift sangat lama sekali.

"Rayyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy" Teriakku ketika aku sampai di depan ruangan Cakka.

"Shilaa" akupun langsung berlari memeluk Ray.

Aku sudah menumpahkan semua air mataku pada kemeja merah ray. Aku ta peduli bagaiamana pandangan orang lain saat ini yang pasti aku sangat terpukul mendengar ini semua.

"Shill?" Uajr seseorang menepuk pundakku. Akupun mengangkat kepalaku dan membalikkan badanku.

"Tante Nisa?" ujarku terbata-bata

"iya Shill, Cakka itu anak tante sayang" ujarnya sambil memelukku

"Oh Tuhan, maafkan aku tante. Cakka kaya gini gara-gara aku tante. Coba aku langsung dengerin penjelasan Cakka terus aku gak ninggalin Cakka sendiri pasti gak akan kaya gini tante hiks hiks"

"gapapa sayang ini cobaan. Boleh tente bicara sama kamu berdua"

"Boleh tante"

"Ayo ditaman aja gimana?"

"Oke"

"Ray, tante titip Cakka dulu ya kalau ada apa-apa hubungin tante ya Ray"

"Oke tante tenang aja"

Aku pun berjalan beriringan dengan tante Nisa menuju taman di rumah sakit ini. 

***

Gimana part ininguys ??

Aku butuh pendapat kaliannnnn 😂😂😂

Vote yaaaa jangan lupa 😎😎😎😎

Losing My Comfort (CakShill)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang