Aku menghindari keramain yang sangat membuatku sedikit lelah memang. Saat ini aku memilih keluar dari ballroom dan stay di balkon ruangan ini yang lumayan sepi memandangi pemandangan jakarta yang lumayan sejuk malam ini.
Sejam yang lalu acara pembukaan resepsi memang telah dilaksanakan dan sekarang tugasku sudah selesai membina pernikahan ini. Dan sekarang ada yang menggangu pikiranku ini entah siapa mungkin dia seseorang yang sudah lama sekali aku hindari. Dia yang memandangku dengan tajam dia yang membuat moodku hancur hari ini.
Aku memilih keluar dari keramaian ini karena sedikit membuatku pusing. Semua orang sedang menikmati pesta ini namun tidak denganku. Aku memilih untuk mengasingkan diri. Berdiam diri di balkon merasakan angin sepoy-sepoy menerjang wajahku rasanya sangat damai.
Akhirnya setelah hampir sejam aku berkutat dengan fikiranku aku memasuki kembali ballroom ini.
Brukkkkkkkkkkkkkk aku tak sengaja menabrak seseorang saat ingin mengambil minuman.
"Sorry gua gak sengaja" Ucapku sambil menunduk
"No problem" Suara itu, ya suara yang sudah lama sekali tak ku dengar. Suara yang selalu memberikanku kenyamanan suara yang entah kapan terakhir kali aku mendengarnya.
Aku memberanikan diri untuk menatapnya. Mata sayunya yang sudah lama sekali tak ku lihat. Rahangnya yang semakin kokoh. Wajahnya yang putih bersih membuatku terpaku pada mata hitamnya yang menatapku tajam.
"Shilla" aku mengalihkan perhatianku pada seseorang yang memanggilku.
"Gabriel, you are here?" tanyaku ambigu sudah jelas ia ada didepan mataku ya jelas dia ada disini shill.
"hmmm you can see babe" Balasnya dengan kekehan
"Ayo kita ke Ray, aku baru sampai dan belum mengucapkan selamat padanya" Lanjutnya sambil merangkulku dan membawaku pergi tanpa sepatah katapun yang keluar dari mulutku untuk seseorang yang tadi ku tabrak.
Kini aku dan Gabriel pergi menhampiri Ray dan Meisha diatas pelaminan. Bagai raja dan ratu yang sedang gagahnya diatas pelaminan sembari memerhatikan setiap tamunya yang datang dengan perasaaan bahagaia.
Aku merasa senang pernikahan Ray dan Meisha berjalan dengan sangat lancar bahkan beberapa tamu banyak sekali yang mengagumi konsep pernikahan mereka. Ya siapa lagi WO nya haha sesekali lah narsis ya.
"Hey dude Congratulastion, doakin gue ya biar cepet nyusul" Ujar Andrew sambil merangkul pundak Ray.
Aku hanya tersenyum disamping Andrew. Aku merasa Ray bingung mengapa aku bisa bersama dengan Gabriel menuju pelaminannya.
"Jadi gosip itu beneran Shill?" Tanya Ray
Aku hanya mengangkat bahuku acuh, aku berharap Ray dapat mengerti kalau aku sedang tak ingin membahas itu.
"Jadi WO yang lupa WO shilla Ray? Pantesan keren gak salah emang WO yang lu pake ini Ray" Ujar Gabriel
"Yups, Shilla ini sahabat gua dari SMP drew, jadi gua memutuskan pake WO dia aja siapa tau kan didiskon harganya jadi harga temen hahaha"
Aku hanya tertawa ringan menanggapi lelucon Ray yang sebenarnya sangat garing.
"Hmmm, ko kalian bisa kenal sih?" Tanyaku pada Ray dan Gabriel
"Dia temanku semasa kuliah Shill" Jawab Ray
"Yups begitulah, bagaimana kalau kita foto bersama dulu?" Tanya Gabriel
Apa coba maksudnya Gabriel, sebenarnya aku sedang malas hari ini mengapa aku harus bertemu dengan Gabriel. Dunia memang sangat sempit.
"Ayoooo" Jawab Ray, hadeuh kenapa diiyain sih Ray.
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing My Comfort (CakShill)
RomantizmSTORY COMPLETED Ceritanya sudah selesai, tapi gak ada salahnya kan untuk vote! Jangan dibaca! Kamu gak akan kuat untuk berhenti 😁 Seorang gadis yang harus rela kehilangan sahabat tempatnya bersandar. Tapi apa salah jika merasa nyaman dengan persaha...