Shilla POV
Jadian ? Apa itu harus ? Sebuah kata yang mengikat dua insan ?
Cakka tak pernah mengatakan 'would you be my girlfriend?' Tidak ada. Sama sekali tidak ada.
Setelah hampir 6 bulan kami menjalani semua ini begitu saja. Apakah Cakka pacarku ? Aku pun tak tahu. Aku dan Cakka hanya menyatakan perasaan masing-masing dan memiliki rasa saling memiliki.
Aku tak mengerti, mengenal Cakka bertahun-tahun membuatku sangat paham Cakka adalah pria yang begitu romantis.
Dia selalu membuat sang wanita merasa terpukau. Aku pun tak mengerti mengapa itu tidak terjadi antara aku dan Cakka. Kami hanya menyatakan perasaan masing sudah setelahnya hanya rasa saling memiliki.
Cakka begitu possesive dan pecemburu berat. Aku tak pernah membayangkan bagaimana jika Cakka sangat marah dan tak terkendali.
Seperti suatu hari aku pergi bersama temanku Dani. Dani adalah teman kuliahku dulu. Dan alhasil setelah aku pulang dan Cakka marah sampai seminggu. Aku sangat senang melihatnya seperti itu merajuk dan ngambek.
Hari ini adalah ulang tahunku. Setelah berhari hari aku melewati ulang tahunku tanpa Cakka disisilu kecuali setahun yang lalu.
Cakka tak ada kabar sampai menjelang sore hari ini. Dari beberapa hari lalu dia memang sangat membuatku jengkel.
Shill prepare, aku bakalan jemput kamu jam 7 malam. Dandan yang cantik sayang.
Tanpa ba bi bu lagi aku langsung bersiap untuk nanti malam. Memang ini sangat mendadak dan aku tak mengerti tentang sikap Cakka. Namun aku harus menurutinya daripada dia marah lagi.
Okeee, I'll
Setelah membalas pesan Cakka alupun bersiap untuk nanti malam.
***
Alu berjalan ke bawah untuk meminta izin kepada keluargaku. Namun nihil rumahku sangat sepi. Kemana mereka semua.
Setelah beberapa menit aku duduk diruang tamu. Suara kelakson mobil menyadarkanku.
Aku pun langsung berjalan ke arah pintu rumahku. Aku melihat sebuah mobil Ferrari merah sudah terparkir disana. Dan sang empunya sedang bersandar didepan knop mobil tersebut.
"Hey nona, sudah siap?" Tanyanya
"Hmmm" gumamku sambil mengangguk
"Mau kemana kita?" Ketika aku dan Cakka sudah di dalam mobil dan mobil melaju memecah jalanan.
"Rahasia, nanti lamu juga tahu" fokusnya masih tetap pada jalanan.
"Heish ga asik" aku pun kesal dengan jawabannya.
Aku menatap jalanan lewat jendela mobil. Jalan tidak terlalu ramai malam ini. Aku masih asik memperhatikan kendaraan berlalu lalang.
"Hey kenapa ??" Tanya nya
"Tidak!" Ucapku kesal
"Heih jangan ngambek doang nanti nambah cantik haha"
"Heishhh"
Mobil Cakka tiba tiba berhenti di pinggi jalan, Cakka memarkirkan mobilnya di samping jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing My Comfort (CakShill)
Roman d'amourSTORY COMPLETED Ceritanya sudah selesai, tapi gak ada salahnya kan untuk vote! Jangan dibaca! Kamu gak akan kuat untuk berhenti 😁 Seorang gadis yang harus rela kehilangan sahabat tempatnya bersandar. Tapi apa salah jika merasa nyaman dengan persaha...