Chapter 18

772 27 2
                                    

Cakka POV

Dari kemarin aku mendengar suara gadis terus memanggil namaku. Aku terus memikirkan siapa gadis ini. Aku memdengar suaranya seperti Shilla. Ya Shilla dia menangis dan terus memanggil namaku.

Aku tak sanggup melihatnya menangis. Aku juga mendengar mommy menangis. Daddy aku merasakan genggaman daddy. Aku tak bisa melihat kalian seperti aku tak bisa ya Tuhan.

Saat aku membuka mataku aku merasakan berat didada dan tanganku. Aku melirik kearah tersebut. Melihat seseorang yang sangat aku rindukan.

Shilla sedang melamun sampai ia tak sadar aku sudah bangun. Aku mengelus kepala shilla dengan tangan kiriku karena tangan kananku digenggam oleh shilla.

Aku merasa shilla mulai terusik oleh sentuhanku. Aku melihatnya mengangkat kepalanya. Ia syok melihatku dan menatapku dengan tatapan yang sulit ku artikan.

"Cak-ka??" Ucap shilla terbata-bata

Aku pun hanya membalas ucapan Shilla dengan senyuman. Aku sangat merindukannya. Melihat penampilannya yang kacau seperti ini membuatku sedikit meringis. Lingkaran hitam dimatanya terlihat seperti zombie yang tak pernah tidur.

"Cakka kamu udah sadar ini beneran kamu kan ??" Tambahnya sambil memelukku erat.

Aku sangat senang shilla memelukku. Aku sangat merindukannya.

"Duhhhh, sesek nih kalau kamu meluknya erat banget kaya gini" ujarku asal

Sejujurnya aku hanya becanda ingin meledek Shilla. Aku angat gemas melihat wajah Shilla yang syok ketika melihatku sadar. Rasanya membuatnya kesal sedikit tak masalah.

"Ihhh kamu mah" saut shilla sambil melepaskan pelukannya dan memanyunkan bibirnya.

"Hahahhahahaha adududuhhh" aku tertawa melihatnya marah seperti ini. Aku sangat merindukan wajah kesalnya sumpah.

"Rasainnnnnn, tau gini kamu gausah sadar aja deh 😝"

"Yakin gamau aku sadar ? Bukannya kamu yang tadi nangis nangis gamau aku tinggalin ??" Ledekku

"Ihhhhh ngeselinnnn" balas Shilla sambil mencubit lenganku dan berlalu meninggalkanku.

Aku yang keget shilla pergi meninggalkanku takut ia marah lagi padaku. Aku langaung berteriak memanggilnya.

"Shilllllll hey mau kemana aku cuma becandaaaaaa" teriakku

Rasanya aku ingin berlari mengejarnya. Namun tak mungkin kakiku masih sangat kaku. Memangnya berapa lama aku koma sampai sekaku ini kaki dan tubuhku.

Aku hanya berharap shilla kembali lagi kesini. Aku sungguh hanya becanda. Kalau sampai shilla marah lagi habis sudah harapanku.

Aku menyandarkan kepalaku disenderan ranjang, rasanya pening sekali. Aku mengingat beberapa perkataan shilla ketika aku koma. Aku memang tidak sadar tapi aku bisa mendengarnya.

Ceklekkkk..

Seorang dokter masuk dan menuju ke arahku. Aku melihat ada shilla di belakang dokter itu. Apa shilla memanggil dokter tadi ya.

Aku melihatnya menuju sofa. Apa dia masih marah padaku. Sungguh aku hanya becanda. Aku melihatnya sedang memainkan handphonenya dengan serius.

"Minum obatnya dan istirahat yang cukup ya Cakka, mungkin beberapa hari lagi kamu akan diperbolehkan pulang"

"Terima kasih dokter"

"Sama sama, saya permisi"

Akupun hanya mengangguk menjawab pernyataan dokter tersebut lalu dokter itu keluar. Aku tersenyum geli melihat shilla yang masih marah padaku sungguh menggemaskan.

"Shillaaaa" aku pun memanggil shilla. Karena sudah sangat gemas melihat tingkahnya.

"Hmmm" gumamnya sambil masih memainkan handphonenya.

Heish apakah handphonenya itu lebih menarik daripada aku.

"Shill aku haussss tolong...." teriakku

"Hmmmmm.. " shilla pun langsung berdiri menghampiriku dan memberiku minum.

akupun langsung meminum habis air yang shilla berikan. Karena aku memang sangat haus. Rasanya ternggorokkanku kemarau tidak mendapatkan air.

Setelah selesai aku menggenggam tangan shilla dengan lembut. Selembut sutra.

"Shill aku minta maaf aku tadi cuma becanda" ujarku

"Heemmmm iyaaa" jawabnya

Aku pun langsung memeluk wanita yang sangat aku rindukan. Jujur aku sangat merindukan Shilla. Aku sangat merindukan memeluk tubuh mungil Shilla. Pelukan yang selalu membuatku nyaman sampai kapanpun.

"Aku merindukanmu shill" ucapku

"Aku juga Kka" jawabnya dan mulai membalad pelukanku.

Setelah lama berpelukan aku pun melepaskan pelukanku.

"Shill aku minta maaf yaaaaa" rasanya aku masih punya beban mengganjal karena belum memdapatkan maaf dari shilla.

"Ko maaf lagi kan aku udah maafin, aku tau kamu cuma becanda" balasnya

"Bukan untuk yang tadi, tapi...."

Aku tersentak tiba tiba shilla meletakkan jari telunjuknya dibibirku menghentikan perkataanku.

"Lupakan saja ya Kka, untuk yang lalu lalu aku sudah melupakannya dan memaafkanmu. Aku juga minta maaf, karna aku kamu jadi tidur lama" ukarnya

"Kamu gak perlu minta maaf. Oke kita mulai semunya dari awal oke ??"

"Okeee"

"Memang aku berapa lama tertidur sampai kamu bilang tidur lamaku ?"

"Kamu udah tidur satu bulan lebih tau gak, dokter sempet angkat tangan dan kamu sempet ninggalin kita semua" jawanya sambil meneteskan air matanya.

Akupun tak tega melihatnya menangis seperti ini. Aku menghapus air matanya dan memeluknya erat.

"Ssssttt.. kamu jangan nangis terus dong. Aku kan udah ada disini sekarang"

"Jangan tinggalin aku lagi Kka"

"Aku gak akan ninggalin kamu, asal kamu juga gak akan ninggalin aku"

Aku merasakan ia mengangguk di pelukanku. Aku sangat senang bisa kembali bersama shilla. Sunggu setelah sekian lama akhirmya aku bisa memeluknya lagi.

Ceklekkkkk...

Suara pintu sontak membuatku dan shilla melepaskan pelukan kami. Aku melihat ke arah pintu ternyata stefan dan kevin.

"Heyyyyyyyyy.. udah sadar brooo ?? Kapan ??" Teriak kevin

Aku sangat kesal dengan kevin yang tidak tau sikon. Teriak teriak seenak jidat dia aja.

Ku melihat ke sebelah kevin ada Stefan kakaknya shilla. Ia tersenyum ke arahku aku pun tersenyum kepadanya.

"Heish vin berisik tau gak" ujarku asal

"Hih lu tuh ya gabisa apa liat sahabatnya seneng dikit" elaknya

"Giamana Kka ?? Sudah baikkan??" Tanya stefan

"Lebih sehat stef kan dapet pelukan dari adek lu haha" jawabku asal

"Hahahhahaha" tawa kevin dan stefan bersamaan

Ku lirik shilla yang mulai memerah. Mungkin ia malu karna ucapanku yang frontal. Tak apalah aku senang melihatnya.

***

Tbc

Losing My Comfort (CakShill)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang