Cakka menunggu Shilla dengan perasaan resah ia takut jika Shilla masih marah dak tak mau menemuinya. Cakka pun memesan exspresso kesukaannya dan menunggu Shilla datang. Berkali-kali Cakka melihat jam dipergelangan tangan kirinya sudah pukul 3.15 namun Shilla tak kunjung datang.
Selang beberapa menit akhirnya Shilla datang dan duduk berhadapan dengan Cakka. Cakkapun hanya tersenyum bahagia melihat Shilla datang. Berbeda dengan Shilla ia datang dengan muka dingin dan kaku seperti biasanya.
"Aku kira kamu gak akan datang" Tanya Cakka sambil tersenyum
"Karena kamu minta aku buat datang" Jawab Shilla singkat
Cakka pun hanya tersenyum mendengar jawaban Shilla.
"Apa yang mau kamu omongin Kka? Aku gak punya banyak waktu"
"Oke, Shill andai aku bisa minta sama Tuhan buat kembali ke masa 6 tahun yang lalu, tepatnya sehari sebelum kamu pergi"
Shilla pun hanya termenung mendengar penjelasan Cakka.
"Shilla, aku pengen ngasih kamu ini kalau ada kesempatan"
Cakkapun mengeluarkan sebuah kotak berwarna biru dengan pita berwarna putih.
Bagaimana Shilla tak mengihandarinya beberapa tahun yang lalu ya beberapa tahun yang lalu adalah kejadian yang sangat membuat Shilla sakit hati.
Aku dan cakka semakin hari semakin dekat aku dengannya memang bersabahat sejak SMP dulu pasti kalian sudah tahu itu kan. Aku memang sangat nyaman bila bersamanya aku membantunya untuk memperbaiki hubungannya dengan katty. Aku membantu katty mempersiapkan semua hal tentangnya tentang ulang tahunnya hadiah untuknya bahkan bantuannya agar cakka tak marah lagi padannya apabila ia berbuat salah.
Tapi setelah semua itu berlalu seperti ditiup angin, setelah kami kuliah di kampus yang berbeda aku tak bisa lagi berkomunikasi dengan nyaman bersama Cakka. Padahal semester satu aku dan Cakka masih berkomunakasi dengan baik bahkan dia selalu membantuku dan kegaiatan apapun.
Sampai suatu hari aku msih ingat dia memberiku kejutaan pada saat liburan semester ia datang ke rumahku tanpa memberitahu pacarnya terlebih dahulu bahwa dia sudah balik ke Jakarta.
Tapi setelah beberapa bulan setelah itu aku merasa sikapnya sangat berbeda entahlah aku pun tak tahu apa yang membuatnya seperti ini.
Dia tidak pernah membalas pesanku lagi bahkan dia selalu mengirim pesan padaku apabila ia sedag butuh saja. Aku bingung apa yang terjadi dengannya.
Cakka Stephenson
Shilla.....Ashilla
Iya?Read
Cakka Stephenson
Shilla lu ada dirumah?Ashilla
Iya ada kenapa Kka?Read
Ashilla
Cakka..Read
Cakka
Shilla mulai sekarang gausah chatt gua lagi, gausah ganggu gua lagi Shilla, gua milik Katty dan kita Cuma temenan!!!!Setelah respon yang kurang mengenakkan itu akhirnya aku memutuskan untuk menjauhinya. Mungkin ini lagi-lagi tentang kekasihnya yang tak suka padaku.
Mungkin ini jalannya ia memang tak ingin mengnalku lagi. Setelah perubahan perubahannya yang sedikit demi sedikit menjauhiku membuatku sadar bahwa mungkin aku juga harus menjauhinya. Akhirnya setelah itu aku putuskan untuk menjauhinya dan lost contact dengannya
Shilla hanya termenung dengan fikirannya. Otaknya kembali memutar memori menyakitkan itu. Memori itu kembali hadir membuat Shilla kembali merasakan hal menyesakkan dadanya itu.
"Kamu lebih cantik kalau kaya gini Shill" Ujar cakka sambil menarik kedua pipiku dan memaksaku untuk tersenyum.
"udah deh Kka aku harus pergi" Bentak Shilla sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Shill aku mohon.." Ucap Cakka sambil menahan tangan Shilla.
"Kamu boleh terus acuh sama aku, boleh terus marah sama aku. Kamu boleh jauhin aku lagi kalau emang kamu bahagia. Tapi kalau kamu minta aku buat lupain kamu maaf aku gabisa Shill" Lanjutnya
"Tapi aku udah gak kaya Shilla yang dulu Kka"
"Iya aku tau Shilll aku tahu, aku minta maaf Shill, tolong maafin aku Shill"
Shilla hanya diam mematung sudah tak bisa menahan air matanya yang sebentar lagi jatuh.
"Shill apa dulu kamu sayang sama aku? Apa kamu gak punya rasa cinta sedikit aja untukku?"
Shilla hanya terdiam, tak bisa menjawab. Akhirnya hanya air mata yang bisa ia perlihatkan ia sangat bingung harus menjawab apa. Apakah jujur dengan hatinya atau ia harus mempertahankan egonya.
"Oke gapapa kalau kamu gamau jawab Shill. Karena diamnya kamu bisa berarti iya atau enggak"
"Aku pengen besok kita ketemu lagi disini Shill" lanjutnya
"Buat apa lagi Kka?" Jawab Shilla sedikit emosi
"Ada sesuatu yang mau aku kasih ke kamu Shill, besok bakalan aku kasih ke kamu Shill, dan ini nomor handphoneku hubungi aku"
"Boleh aku peluk kamu Shill, untuk yang terakhir kalinya?" lanjutnya
Shilla pun bingung sejujurnya ia pun sangat ingin memeluk Cakka seseorang yang sangat ia rindukan. Akhirnya dengan bercucuran air mata di wajahnya Shilla hanya menganggukan kepalanya.
Dengan sangat sigap Cakka memeluk tubuh mungil Shilla dengan erat dan penuh rindu. Awalnya Shilla tak membalas pelukan Cakka. Namun, setelah beberapa menit Shilla pun membalas pelukan Cakka dengan erat juga.
Akhirnya mereka menyudahi acara peluk-pelukan mereka dan pergi keluar café tersebut. Shilla pun langsung pergi meninggalkan Cakka.
"Shilla?" Shilla yang merasa namanya dipanggil berbalik arah.
"Hati-hati sampai ketemu besok" lanjut Cakka
Shilla pun tak membalas ucapan Cakka langsung melanjutkan langkahnya manaiki taksi. Hari ini ia akan pulang ke rumah orang tuanya. Hatinya sangat kalut dia butuh ketenangan di rumah mamahnya bersama mamanya.
***
Tbc
Dont forget to vote and comment my story 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Losing My Comfort (CakShill)
RomansaSTORY COMPLETED Ceritanya sudah selesai, tapi gak ada salahnya kan untuk vote! Jangan dibaca! Kamu gak akan kuat untuk berhenti 😁 Seorang gadis yang harus rela kehilangan sahabat tempatnya bersandar. Tapi apa salah jika merasa nyaman dengan persaha...