"Abiiiiiii...!!"
"Abiiiiiii...!!!!"
Dua bocah kecil berlarian berebut ingin memeluk seseorang yang baru saja menampakan wajahnya setelah beberapa hari singgah Negeri orang.
"Yeayyy abi pulang.."
"Akhirnya abi pulang juga, kita kangen bi..." celoteh dua bocah tersebut sambil bergelayut manja pada Ali. Yang satu memeluk lehernya dari belakang, dan yang satunya lagi melingkarkan tangan mungilnya diperut Ali.
"Uta, uti, abi kan baru pulang, kok digelayutin? Kasian abinya capek sayang." Ucap seorang wanita yang masih terlihat seperti gadis padahal sudah punya anak menghampiri mereka sambil membawa segelas susu dan beberapa potong cake diatas nampan.
"Gak apa-apa umi, malah capeknya abi jadi hilang sekarang setelah ketemu kalian." Balas Ali tersenyum lembut.
"Mana oleh-olehnya bi?" Tanya seorang anak laki-laki berambut ikal. Tangannya menengadah pertanda meminta sesuatu dari abinya.
"Oh iya, abi sampe lupa, nih abi beliin sesuatu buat jagoan abi, " Ali menyodorkan satu buah paperbag berwarna biru pada putra kesayangnya. Uta langsung menyambutnya dengan wajah berbinar. Abi selalu mengerti Uta.
"Buat uti bi?" Kini giliran anak perempuan yang ada di sebelahnya menengadahkan tangan dengan binar diwajah, berharap abi-nya akan membawakan oleh-oleh sama seperi kakaknya tadi.
"Mainan kamu udah banyak, jadi abi gak beliin." Ali menoleh dengan wajah datarnya. Setelah mendengar jawaban Ali, wajah anak perempuan itu berubah muram.
Uta yang melihat Uti sedih pun berinisiatif untuk menghiburnya. "Uti main sama abang aja, kita main robot-robotan bareng."
Putra Alpril Narana (Uta)
Putri Alpril Narana (Uti) Ali dan Prilly sengaja memanggil mereka dengan sebutan kecil uta untuk Putra dan uti untuk Putri, katanya biar lebih gampang manggilnya."Tapi kan Uti cewek, masa mainnya robot-robotan." Balas Uti.
"Yeee, siapa bilang cewek gak boleh main robot, teman-teman cewek abang banyak kok yang main robot."
"Emang boleh mi?" Tanya uti menatap Prilly.
"Boleh dong sayang, tapi mainnya dikamar yaa." Balas Prilly lembut.
"Tapi Uta masih kangen abi mi,"
"Abi-nya mau istirahat sayang, nanti malam kita dinner bareng, mau gak?"
"Beneran mi?" Tanya Uti antusias.
"He-emm.." Prilly mengangguk sambil tersenyum menatap kedua buah hatinya.
"Yeayyyy!!!! Ayo dek kita kekamar, biarin abi istirahat. Biar nanti malam segar pas kita dinner." Ajak Uta semangat.
Uti pun mengangguk antusia, karena moment inilah yang sebenarnya mereka tunggu-tunggu. Lalu kedua bocah itu langsung berlarian naik kelantai dua menuju kamar Uta.
"Jangan lari-lari naaaakkk!!" Pekik Prilly sembari menggelengkan kepalanya.
"Gitu tuh anak-anak, kalau diajak dinner bareng aja paling semangat..." Prilly terkekeh diakhir kalimatnya. Karena tidak mendapat respon akhirnya Prilly menatap suaminya heran. "Hey, kamu kenapa sih?"
"Eh, eng-enggak apa-apa kok sayang."
"Kamu sakit?" Prilly menempelkan punggung tangannya pada dahi Ali.
"Enggak sayang, aku cuma kecapek-an aja, ya udah aku keatas duluan ya?" Balas Ali sembari menurunkan tangan Prilly lalu mengecupnya lembut.
"Li, aku mau ngomong sama kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Please. Forgive Me
FanfictionSebuah kebohongan besar dimasa lalu membuat Ali dibenci oleh Prilly. Ali harus merelakan dirinya kehilangan keluarga yang merupakan sumber kebahagiaannya, dibenci pula oleh keluarga besarnya, bahkan dihujat habis-habisan oleh para fansnya. Kebohonga...