---
"Ada apa ini?"
"Ya Allah ii..... bangun nak, bangunnn." Tanpa diduga tiba-tiba Dewi mama Ali datang, tidak biasa-biasanya mamanya itu datang malam-malam seperti ini.
"Ayo sayang, bangun..." Dewi membantu Prilly bangun dengan memapahnya. Dewi sangat shok melihat keadaan menantunya yang terlihat kecau. Entah kenapa tiba-tiba ia merasa rindu dengan anak dan menantu serta cucunya, oleh karena itu Dewi memutuskan untuk kerumah Ali walau sebenarnya malam, dan tadi pun Vivah sudah melarang, tapi ya tetap saja mamanya itu keras kepala. Akhirnya Vivah menyuruh supir untuk mengangantarkan mamanya.
"Mama...." Prilly langsung memeluk mama mertuanya menumpahkan kesedihan yang teramat pedih. Mama mertuanya datang bak malaikat penyelamat untuknya.
"Ssssttt... udah ya sayang, jangan nangis lagi. Mama minta maaf untuk semua yang telah Ali lakukan sama kamu." Dewi tak kuasa menahan tangisnya. Memeluk erat menantunya bermaksud memberi kekuatan.
Dewi sudah mengetahui semuanya, tadi Ali sudah menceritakan kronoligis kejadian yang membuat Prilly kacau seperti ini. Tadi juga Dewi sudah mengusir Widi mentah-mentah, meluapkan emosinya pada wanita tidak tahu diri itu. Dewi ingat betul kalimat pertama yang Ali ucapkan tadi sambil bertekuk lutut memohon maaf padanya.
"Maafin Ali ma," Dengan derai air mata penyesalan Ali memohon pada mamanya yang sedang memeluk erat Prilly.
"Apa maksudnya kamu minta maaf seperti ini li?"
"Ali salah, Ali jahat ma.."
"Mama gak ngerti apa maksud kamu, tolong jelasin ke mama?"
"Jadi gini tante, sebenarnya Ali mau menceraikan Prilly, soalnya dia mau nikah sama aku tan." Tiba-tiba Widi memotong. Mendengar pernyataan wanita itu Dewi sampai terbelalak tak percaya.
"Ap-apa? Benar itu li?" Dewi beralih menatap Ali. Meminta penjelasan.
"Ali jelasin dari awal ma, sebenarnya... Uti itu anak Ali sama Widi."
Plakk
"Jangan mengada-ada kamu li! Apa maksudnya kamu ngomong kayak gitu?" Tanya Dewi meninggikan suara setelah tangannya reflek menampar Ali. Kemudian Ali menceritakan semuanya pada Dewi, awal bagaimana ia bisa pulang bersama Widi, soal kebenaran tentang Uti, dan kehamilan Prilly.
"Mama gak nyangka sama kamu, tega-teganya kamu bohongin kami semua, bukan cuma istri kamu aja yang kamu bohongi, tapi keluarga besar kamu li.. mama nyesel udah pernah lahirin kamu!!" Pekik Dewi dengan berurai air mata. Tangannya masih erat mendekap menantunya yang kini kembali menangis histeris.
"Maafin Ali ma, maafin Ali..." Ali bersimpuh dikaki mamanya. Ali tahu ini pasti terjadi, kejadian yang selama ini ia takutkan kini terjadi juga.
"Jangan sentuh saya! Saya tidak sudi tangan kotor kamu menyentuh kaki saya!!" Dewi menyentak tangan Ali yang berada dikaki nya. Prilly yang melihat perlakuannya mama mertuanya terhadap suaminya itu merasa tidak tega, tapi kini perasaannya lebih dipenuhi oleh rasa kecewa dan terluka. Ingin sekali rasanya memeluk suaminya yang kini sedang terluka itu, tapi apakah ia mampu memeluk orang lain? Sedangkan dirinya saja lebih terluka karena dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Please. Forgive Me
FanfictionSebuah kebohongan besar dimasa lalu membuat Ali dibenci oleh Prilly. Ali harus merelakan dirinya kehilangan keluarga yang merupakan sumber kebahagiaannya, dibenci pula oleh keluarga besarnya, bahkan dihujat habis-habisan oleh para fansnya. Kebohonga...