---
Kabar tentang keretakan rumah tangga Ali dan Prilly sudah bertebaran disemua media juga infotainment, vidio Ali yang dipukuli oleh mertuanya mendadak viral, entah siapa yang sudah menyebar.
Dua hari yang lalu Prilly sudah pulang kerumah, tapi bukan kerumahnya dan Ali melainkan kerumah orang tuanya. Arya menolak keras Ali membawa Prilly pulang bersamanya, bahkan saat itu Ali sampai memohon-mohon tapi Arya tetaplah Arya, papi Prilly yang keras kepala. Arya hanya memikirkan keamanan juga ketenangan putrinya, ia tidak akan membiarkan kejadian tempo lalu terulang lagi.
"Loh sayang, mau kemana?" Tanya Alya saat melihat Prilly menuruni tangga dengan stelan sudah rapi.
"Ngantor mi, ii gak enak kelamaan izin."
"Kamu kan baru sembuh, mbokyaa istirahat dulu biar benar-benar pulih."
"Kemarin kan udah istirahat dua hari."
"Kamu nih susah banget kalau dibilangin, sama aja kayak papi keras kepala."
"Masalahnya ini udah jadi tanggung jawab ii mi, kalau kelamaan izin kerjaan nambah numpak nanti." Prilly tetap bersikeras, bujukan maminya pun tidak mempan. "Oh iya, mi, nanti kalau anak-anak pulang langsung suruh makan aja terus tidur siang." Pesan Prilly sambil mengenakan sepatu pantophelnya.
"Anak-anak? Anak kamu kan cuma satu i." Ucapan Alya langsung menghentikan kegiatan Prilly.
"Eumm.. maksud aku, Uta mi, anak aku. Ya udah ya, ii berangkat dulu. Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam, hati-hati." Prilly mengangguk lalu bergegas menaiki mobil yang disupiri oleh pak Rahmat.
---
"Pril, gimana hubungannya sama Ali?"
"Gimana tanggapan kamu mengenai vidio yang beredar pril?"
"Prilly udah masuk kerja lagi, udah sehat?"
"Apakah benar kalian akan bercerai?"
"Pril, apa benar Ali selihkuh sampai punya anak?"
Deg
Baru saja Prilly keluar dari mobil, tiba-tiba wartawan menyerbu dari berbagai media. Pertanyaan demi pertanyaan mereka lontarkan sepanjang Prilly memasuki kantor, hingga beberapa security yang mengawalpun kewalahan. Pertanyaan terakhir yang begitu menohok membuat Prilly seketika menghentikan langkahnya.
"Semuanya baik-baik saja, saya dan keluarga alhamdulillah sehat. Permisi ya teman-teman..." setelah berbicara dan memberikan senyum tipisnya, Prilly langsung berlalu meninggalkan mereka semua.
"Hufffft..." Prilly menghembuskan napas kasar sambil menghempaskan tubuhnya dikursi.
"Widihh ibu negara udah masuk, udah sehat pril?" Tanya Desi yang baru saja datang.
"Alhamdulillah mba des," Prilly tersenyum tipis membalasnya.
"Eh, itu diluar banyak banget wartawan nyariin kamu pril." Tiba-tiba Winda datang dengan wajah paniknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please. Forgive Me
FanfictionSebuah kebohongan besar dimasa lalu membuat Ali dibenci oleh Prilly. Ali harus merelakan dirinya kehilangan keluarga yang merupakan sumber kebahagiaannya, dibenci pula oleh keluarga besarnya, bahkan dihujat habis-habisan oleh para fansnya. Kebohonga...