0.6 - Gara-gara Motor

706 109 0
                                    

  Padahal, udah lama banget semenjak gadis itu terakhir kali terlambat di hari dimana seseorang menyatakan perasaan padanya, dan hari itu terulang kembali. Kali ini, bukan dirinya yang menjadi sebab ia terlambat. Melainkan, ini karena motor Kim Doyoung yang mogok di tengah jalan. Tidak, tidak.. bukan di tengah jalan lebih tepatnya.

  Tadi ada macet karena sesuatu hal dan Doyoung berinisiatif untuk mencari jalan lain. Ia sadar jalan itu akan lebih membuatnya semakin lama untuk sampe di sekolah. Tapi, ia masih mengira-ngira kalau ia masih bisa sampai di sekolah. Tapi, sialnya, baru seperempat jalan, motornya mogok. Alhasil, membuat sepasang kekasih itu menuntun sepeda motor menuju bengkel terdekat.

  Tidak sampai di situ saja kesialan yang mereka rasakan, karena daerah yang jarang Doyoung maupun Sejeong lalui, mereka jadi kesulitan untuk mencari bengkel. Sampai baru 15 menitan menemukan bengkel. Tapi, mereka semakin merutuki karena waktu telah menunjukkan bahwa bel sekolah telah berbunyi. Alhasil, keduanya hanya bisa duduk diam di sana. Menunggu motor matic itu selesai diperbaiki.

"Maaf ya, Je.. gara-gara motor aku, kita jadi bolos gini." ujar Doyoung penuh sesal pada Sejeong.

"Iya, gak papa, Doy. Namanya juga musibah." ujar Sejeong sembari tersenyum. Mm.. sekali-kali bolos, boleh juga. Hihi..

"Nanti, kalo ada apa-apa gara-gara bolos hari ini, bilang aja aku yang salah ya? Enggak enak."

"Eh.. ngapain jadi nyalahin kamu? Aku 'kan udah bilang, ini musibah, Doy. Jadi, enggak perlu khawatir. Oke? Iya kalo kita sering bolos, lah ini baru pertama kali kan?"

"Iya juga sih."

  Mereka kembali diam sembari menunggu motor itu diperbaiki. Mungkin akan membutuhkan waktu yang lama.

"Doy.. " panggil Sejeong dan Doyoung menoleh ke arahnya. "Kamu punya mantan berapa?"

  Pertanyaan Sejeong barusan berhasil mengundang tawa Doyoung. Gimana enggak? Tiba-tiba aja nanya soal mantan. Lah? Kan ya lucu jadinya. Enggak ada angin, enggak ada apa.

"Kenapa tiba-tiba nanya soal mantan aku? Masih cemburu soal kita yang enggak sengaja ketemuan sam Joy itu? Je,, Joy udah punya pacar. Jadi, enggak mungkin kita balikan lagi." ujar Doyoung juga menjelaskan agar sang pacar tidak lagi cemburu.

"Enggak, aku udah gak cemburu kok. Lagipula, aku juga yakin kalian enggak bakal balikan." timpal Sejeong yang sebenarnya punya alasan lain kenapa dia bertanya.

"Terus, kenapa nanya?"

"Yah~ cuman pengen tau aja. 'Kan kita pacaran sekarang, aku pikir aku juga harus tahu soal masa lalu kamu."

  Doyoung cuman senyum-senyum sembari memainkan kunci motornya. Untuk beberapa saat, dia diam tanpa segera menjawab pertanyaan Sejeong.

  Sedangkan Sejeong, dia juga diem dan nunggu jawaban dari si doi. Dia juga mikir, apa salah ya dia nanya soal mantan Doyoung? Soalnya, kalo dipikir-pikir, pasti Doyoung udah beberapa kali pacaran deh. Jelas kan, si Doyoung itu pinter, penurut, baik, ganteng. Udah deh, si Doyoung mah hampir melewati batas manusia tidak sempurna. Alias, sudah menjadi manusia yang sempurna dengan semua hal yang dia miliki.

"Mantan aku cuman Joy doang. Itu juga pacarannya cuman 2 minggu doang."

"Hah?"

  Mata Doyoung beralih pada Sejeong yang sekarang menatapnya tak percaya. Mana mungkin..

"Kamu jangan bohong ah." ucap Sejeong tak percaya.

"Lah, dibilangin serius kok, malah dibilang bohong sih akunya? Serius kali, Je.. " ujar Doyoung kembali. "Kalo enggak percaya, tanya deh sama Ten. Dia satu SMP sama aku dulu dan dia tahu gimana hubungan aku sama Joy dulu. Atau, kamu bisa tanya deh ke Joy-nya langsung."

"Ah.. apaan sih, Doy? Pake tanya ke Joy segala?"

"Yaa kirajn aja kalo kamu masih enggak percaya."

  Mereka kembali diam. Sekarang, Sejeong percaya dengan ucapan Doyoung. Lagipula, Doyoung itu pernah ngaku enggak pinter bohong. Kalo bohong, pasti ketahuan. Jadi, Doyoung lebih suka ngomong jujur sekalipun itu menyakitkan. Ajaran dari ibu tercinta.

"Terus, kenapa kalian putus saat itu?" tanya Sejeong lagi dan tanpa berpikir lama-lama Doyoung segera menjawab.

"Gara-gara sering aku cuekin. Dia marah sama aku sampe 3 hari gitu dan pas aku tanya alasannya, karena dia kesel aku cuekin. Joy itu tipe-tipe orang yang enggak suka dicuekin. Sama siapapun. Jadi, di saat itu dia minta putus, padahal baru 2 minggu pacaran."

  Sekarang, giliran Sejeong yang ketawa. Enggak peduli dia lagi dimana, dia ketawa dan membuat Doyoung mengernyit bingung. Emang ceritanya itu tadi.. berunsur lucu ya?

"Kok kamu ketawa?" tanya Doyoung dengan polosnya pada Sejeong.

"Yaa gimana enggak ketawa, Doy? Kamu juga gitu, jadi orang kalo udah fokus sama sesuatu, pasti sampe ngelupain pacar sendiri. Kayak aku kemarin."

"Ih.. masih dibahas? Kan aku udah minta maaf, Je."

"Tetep aja. Masih sakit hati tahu, Doy."

"Yah.. kok gitu sih?"

"Biarin."
.
.
.
.
.
To Be Continue ... ... ...

Rada gaje nih chapter?? Iya gak??

Maaf yaa kalo ada typos, makasih udh baca, dan.. ANNYEONG~~~

정키키  -  감사합니다

[2] Cerita Gue Ama Doi | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang