[The Last Chapter] 3.0 - Happy Ending

992 83 15
                                    

  Sebenarnya, Doyoung udah minta Sejeong buat gak usah nganterin dia. Biar nanti gak ada acara nangis-nangisan di bandara. Cukup di rumah dia dapat tangisan dari mama dan adeknya. Kalo ditambah Sejeong dan itu di bandara.. hah~ dianya tambah gak enak nanti.

  Tapi, namanya juga Kim Sejeong yang tetep maksa mau gimana pun. Sekarang, dia ikut Doyoung ke bandara. Untuk terakhir kalinya, dia 'pergi' bareng Doyoung.

  Sebenarnya, Doyoung masih ada waktu sebelum pesawatnya terbang, tapi takut aja telat kalo kebanyakan buang-buang waktu. Sekarang, dia di bandara jam 10 pagi sedangkan pesawatnya berangkat jam 11. Ya udah sih.. anggap aja ini waktu-waktu terakhir bareng Sejeong. Apa sih..

"Doy.. sebelumnya, kamu pernah ke Melbourne gak?" tanya Sejeong sekedar basa-basi, daripada diem-dieman?

"Pernah sih. Tapi, itu pas aku masih kecil. Udah lama, jadi gak inget juga." jawab Doyoung.

"Oh.. "

  Sekali lagi, mereka diem-dieman. Haduh! Bahas apa ya enaknya?

"Je.. kamu bener-bener yakin mau LDR-an sama aku?" tanya Doyoung yang berhasil buat Sejeong menggerutu dalam hati. Dari sekian banyak hal yang bisa dibahas, kenapa harus hal inj lagi sih?

"Yakin! 100% aku yakin. Atau, lebih dari itu.. aku sangat yakin!" jawab Sejeong dengan penuh keyakinan. Kenapa Juha dia harus ragu?

"Tapi, Je.. kalo emang semisal kamu gak bisa pertahanin hubungan ini, kamu bisa-- "

"Enggak akan! Aku janji, aku gak bakal minta putus sama kamu. Atau, aku gak bakal biarin kamu mutusin hubungan ini hanya karena alasan hubungan jarak jauh ini. Kecuali, ada hal lain yang pada akhirnya bisa mutusin hubungan ini."

"Kayak?"

"Yah~ ada cewek lain yang berhasil masuk hati kamu. Disana 'kan juga pasti banyak cewek cantik. Ya pastilah kamu bisa kecantol sama mereka."

  Entah kenapa, mendengar kata-kata Sejeong barusan yang secara gak langsung ngomong kalo dia cemburu, hanya membuat Doyoung terkekeh pelan. Dia jadi kepikiran kalo sudah seperti ini. Apa dia juga bisa kecantol sama cewek disana nantinya? Tapi, Sejeong?

"Kayaknya gak mungkin sih, Je." ucap Doyoung yang berhasil buat Sejeong mengernyit bingung. "Inget perjuangan aku buat dapetin kamu, mana bisa aku berlain hati ke yang lain."

"Yah~ siapa tau, Doy."

  Detik kemudian, Doyoung meraih tangan Sejeong. Dia genggam erat tangan itu dan memberikan senyum terbaiknya pada Sejeong.

"Kalo udah gini, aku mana bisa ngelepasin kamu, Je? Jangan benci ya kalo aku gak mau ngelepasin kamu sekalipun kamu juga bisa suka sama cowok lain."

  Sejeong tersenyum dan tiba-tiba mengecup bibir Doyoung singkat. Ia kembali tersenyum. Detik kemudian, Sejeong bersandar pada bahu Doyoung sembari memejamkan matanya. Doyoung pun ikut memejamkan matanya.

*** ***

  Udah 5 bulan semenjak kepergian Doyoung ke Melbourne. Hubungan mereka juga masih membaik sampe sekarang. Kadang, kalo ada waktu, mereka sering videocall atau cuman sekedar chat buat ngasih kabar satu sama lain. Lagian, Sejeong juga udah mulai kuliah. Syukur deh, dia masuk ke universitas yang cukup ternama di Korea dengan jurusan seni lukis.

  Pasti ada aja yang dibahas saat mereka lagi videocall-an gitu. Seperti sebelumnya, bahas soal-soal yang random yang kadang gak ada ujungnya. Kadang Sejeong juga bahas temen-temen barunya di kampus dan Chungha-Sally yang masih berhubungan baik sama dia, walau gak di kampus yang sama.

  Kebetulan, Ten sama Kun satu kampus sama Sejeong dan dengan itu Doyoung minta tolong pada kedua sahabatnya buat jagain Sejeong. Walau kadang dia masih gak percaya sama Ten yang bisa aja nikung.

[2] Cerita Gue Ama Doi | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang