2.0 - Kak Taeyong

600 80 6
                                    

  Sebelum Doyoung dan Sejeong kembali ke rumah masing-masing, tiba-tiba aja Sejeong pengen makan ramyun gitu ala-ala di minimarket. Katanya, udah lama gak makan ramyun di sana. Menurut Sejeong, rasanya beda kalo makan ramyun di rumah sama di minimarket. Sekalian cuci mata, siapa tau ada hal yang seru dibalik kaca itu. Hehe..

  Mereka udah nyampe di minimarket yang gak jauh dari komplek perumahan mereka dan mereka udah beli ramyun dua ditambah sama minuman kesukaan masing-masing. Sekarang, tinggal nunggu ramyunnya matang.

"Doy, apa kabar mantan kamu?" tanya Sejeong tiba-tiba bahas soal mantan Doyoung.

"Mantan?" timpal Doyoung pura-pura gak inget. Hayoloh!! Aduin ke mbak Joy loh.

"Ih.. jangan pura-pura gak inget deh!" ucap Sejeong sembari memukul lengan Doyoung pelan.

"Ya biarin sih. Lagipula, ngapain nanya kabar dia ke aku?"

"Siapa tau masih kontak-kontakan sama doi."

"Doi?" timpal Doyoung nanya balik. "Sayangnya, doi aku kamu tuh. Gimana dong?"

"Yah~ kok malah gombal sih?"

"Yaa gak papa lah. Gombal sama pacar sendiri juga."

"Bukan Doyoung nih."

"Lah terus? Siapa?"

"Doy-doy.. "

"Apaan tuh? Haha.. "

"Doyoung mirip kelinci."

"Cukup.. "

"Haha.. ciye~ marah. Haha.. "

  Sumpah! Sebenarnya, ini percakapan penuh unfaedah yang mereka lakuin. Enggak, sebenarnya sering mah mereka ngobrol gak jelas gini. Ujung-ujungnya nanti juga saling ejek. Hadeuh~

"Sejeong?"

  Seseorang baru saja menyebut namanya, namun berhasil membuat dua orang itu mengalihkan perhatian mereka. Sejeong tersenyum saat tau siapa yang manggil dia. Sedangkan Doyoung? Doyoung langsung masang wajah masamnya sembari menegak minumnya dengan kasar. Bentar, bentar.. minum dengan cara kasar tuh gimana ya? Oke, cuman Doyoung yang tau.

"Oh.. ada Doyoung juga." lanjut Lee Taeyong setelah menyadari keberadaan Doyoung.

"Eh.. kak Taeyong." ucap Sejeong yang masih tersenyum pada seniornya itu. Gak peka sama yang di sebelah nih. "Makan ramyun juga, kak?" tanya Sejeong setelah menyadari Taeyong bawa ramyun sama dua telur.

"Iya." jawab Taeyong. "Eh.. boleh duduk sini gak?" tanya Taeyong setelah memastikan kalo gak ada orang di sebelah kanan Sejeong.

"Oh.. boleh, kak. Boleh. Duduk aja."

  Taeyong duduk dan menunggu ramyunnya. Taeyong kayaknya gak peka sama wajah gak sukanya Doyoung deh. Atau, dia sadar tapi pura-pura gak tau?

"Lagi makan ramyun juga ya?" tanya Taeyong sekedar basa-basi sama Sejeong.

"Iya.. lagi pengen." jawab Sejeong.

"Oh.. " timpal Taeyong sembari tersenyum.

  Sumpah ya! Rasanya pengen Doyoung tendang ae deh kakelnya ini. Ganggu tau gak? Pake acara duduk di sebelah Sejeong lagi. Maksudnya tuh apa? Apa dia gak tau kalo Sejeong pacarnya? Hah~ jangan bilang dia mau jadi PHO di antara dia dan Sejeong. Gak bisa dibiarin nih!

"Mau telur gak, Jeong?" tawar Taeyong sembari memberi telur matang pada Sejeong.

"Aduh.. gak usah, kak. Kakak makan aja, gak papa." tolak Sejeong.

"Eh.. gak papa. Aku punya dua kok." ucap Taeyong sedikit memaksa. Dan tanpa basa-basi, dia langsung ngasih telur itu ke Sejeong. "Udah, dimakan aja."

"Eum.. makasih, kak." pada akhirnya, Sejeong cuman pasrah buat nerima. Taeyong cuman senyum aja.

  Berikutnya, Sejeong beralih pada Doyoung yang dia sadari dari tadi cuman diem aja. Tapi, diemnya Doyoung sambil masang wajah gak enak buat diliat gitu. Apa gara-gara ada Taeyong ya?

"Doy, mau telur gak?" tawar Sejeong mengajak Doyoung buat ngomong. Siapa tau, mood-nya Doyoung langsung membaik.

"Gak usah, Je. Kamu makan aja." tolak Doyoung lembut dengan senyumnya, namun kemudian kembali pada wajah kecutnya. Yaa kali dia makan dari pemberian si Taeyong. Malesin!!

"Bagi dua ya? Gak papa. Bentar, aku kupasin."

  Sejeong mulai mengupas kulit telur itu dan setelahnya ia bagi telur itu menjadi dua. Satunya buat dia dan satunya lagi buat Doyoung.

"Dimakan minya! Udah mateng deh kayaknya." ucap Sejeong pada Doyoung.

"Iya.. aku makan kok." jawab Doyoung yang entah kenapa mood baiknya kembali datang. Berkat Sejeong.

  Sekilas, Doyoung liat raut wajah Taeyong yang juga masang wajah cemburu. Doyoung cuman bisa senyum penuh kemenangan setelah memberikan pukulan balik secara tidak langsung pada Taeyong.

*** ***

"Makasih ya kak, malah kakak yang bayarin ini."

"Iya, gak papa. Anggep aja sebagai hadiah terakhir sebelum aku sibuk sama tryout dan ujian segala macem."

"Oh.. iya ya. Udah kelas 3 sih. Hehe.. "

  Taeyong ikut senyum mendengar tawa pelan Sejeong. Entah kenapa, walau dia tau Sejeong udah ada yang punya, tetep aja senyumnya Sejeong berasa dia yang punya. Hah~ sayang, dia kalah cepet dari Doyoung. Walau masih ada rasa sayang ke Sejeong, sedikit pun itu, dia gak pernah berpikir untuk nikung Doyoung. Dia anti nikung-nikung klub.

"Ya udah, aku pulang dulu ya. Doyoung, duluan ya.. " ujar Taeyong yang kemudian beralih pada motornya yang terparkir.

"Oh.. iya, kak. Hati-hati.. " timpal Doyoung yang masih mau memegang predikat sebagai adik kelas yang baik dan ramah tamah, walau sama rival sendiri.

"Dadah~ hati-hati kak Taeyong!" sahut Sejeong sembari melambaikan tangannya. Dibalas balik oleh Taeyong. Berikutnya, Taeyong udah ngelakuin motornya dan pergi.

  Sejeong masih melambaikan tangannya, namun detik kemudian tangan itu ditarik ke sisi tubuhnya oleh Doyoung. Sejeong kaget sekaligus bingung.

"Aku cemburu.. " ujar Doyoung yang berhasil membuat Sejeong tersenyum. Iya, ia tau kok kalo pacarnya ini lagi cemburu.

"Ngapain sih cemburu sama kak Taeyong? Lagipula, kayaknya dia bukan tipe orang yang bakal nikung deh." ucap Sejeong.

"Yaa tetep aja. Aku cemburu. Aku gak suka."

"Ih.. kelinci aku cemburu nih!"

"Aduh! Bisa gak sih gak usah manggil aku kelinci lagi?"

"Kenapa? Kan emang mirip kelinci."

"Kalo kamu masih manggil aku kelinci, aku gak bakal segan-segan nyium kamu loh!"

"Ih!! Ngancemnya gak berkelas."

"Biarin!"
.
.
.
.
.
To Be Continue ... ... ...

Maafkan diriku membuat bang Tiway dalam keadaan Cinta bertepuk sebelah tangan. Gak tega sebenarnya, tapi.. 😅😅

Maaf yaa kalo masih ada typos bertebaran, makasih udah baca, dan.. ANNYEONG~~ 😉😉

정키키  -  감사합니다

[2] Cerita Gue Ama Doi | DoJeong FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang