04~Jalan

55 6 0
                                    

Hal yang paling menyenangkan dalam hidup Allicia ialah menonton TV di kasur ditemani red velvet cake dan lemon tea. Kegiatan yang biasa ia lakukan di malam minggu.

Tiba-tiba kebahagiaannya diganggu dengan suara ketukan pintu kamarnya.

"Paan, sih?!" Teriaknya dari dalam, ia yakin sekali orang yang mengganggu 'me time' nya adalah kakak satu-satunya.

"Galak amat. Cuma mau tanya doang." Benar tebakannya. Saat pintu dibuka, muncullah sosok pria dengan baju sangat rapih.

"Wow, tumben amat gak kucel-kucelan? Mo kemana hayo?" Goda Allicia.

"Iya, dong. Kemana, sih...bukan urusan lo." Ucap Allviro cepat.

"Ck, tersera. Mau tanya apa?" Tanya Allicia bete memfokuskan matanya di layar kaca bergambar.

"Cewek biasanya suka warna apa?" Sontak Allicia menaikkan alisnya.

"Tergantung." Jawabnya asal.

Allviro mendecak. "Digantungin aja sekalian si cewe."

"Ide bagus."

"Ci, gue srius..."

"Gue panggil Bu Sri aja gimana?"

"Etdah, cepetan tinggal jawab doang."

"Gue sih sukanya merah, kalo gak item." Jawab Allicia ditengah memakan red velvetnya.

"Gue gak tanya lo suka apa."

"Ngapain tanya gue kalo gitu, tinggal tanya cewe yang lo suka aja ih, kak. Udah sana! Hus! Ganggu aja!" Ketus Allicia mengusir Allviro keluar dari kamarnya.

"Yah, gua tanya lu karna lo cewek."

"Sapa bilang gue cowok? Dah, sana hus!"

"Jahat amat. Oh, iya lo bakal ditemenin adek cewek gue, sekaligus temen gue!" Ucap Allviro saat pintu kamar Allicia hendak ditutup.

Allicia menaikkan satu alisnya. "Gak perlu." Jawabnya ketus.

"Telat. Orangnya dah dateng."

"Oh."

"Responnya gitu amat."

★★★

Disinilah Allicia, bersama red velvet cake yang tinggal setengah dan lemon tea, beserta cogan. Eh?

"Hufft." Keluh Allicia. "Apes me time ku."

Ruang keluarga yang luas, TV yang menyala-dilihat sih iya, tapi fokusnya tuh melayang. Di dalam rumah yang besar, hanya ada dua orang, Allicia dan cowok ganteng-Rafan.

Rasa canggung menyelimuti keduanya. Mereka sama-sama tipe yang tidak suka membuka topik terlebih dahulu. "Udah, bosen gue. Lo adek pacarnya kakak gue?" Tanya Allicia.

"Hm."

"Nama kakak lo sapa?"

"Felica."

"Umur berapa?"

"19."

"Kuliah di?"

"Sama kayak abang lo."

"Ooh."

"Udah? Gitu aja?" Pikir Allicia. Memang orangnya tipe suka keheningan dan tidak banyak bicara. Tapi pasti tidak ada manusia yang tidak merasa bosan.

Melihat Allicia yang rupanya bosan setengah mati, dan waktu yang masih memungkinkan, Rafan asal mematikan TV dengan remote di sampingnya.

"H-hei, ngapainn?!" Protes Allicia.

With You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang