14 - Awal Perubahan

1.9K 104 2
                                    

Seusai pemakaman, aku kembali ke rumah berkumpul bersama kedua orang tuaku, untuk memperjelas keberadaanku. Ku putuskan untuk memberitahukan Rey dengan pesan singkat

"Sayang, aku udah pulang ke rumah. Makasih ya bantuannya" send

2menit kemudian

"iya, sayang"

Ku matikan Telepon genggam ku yang memang keadaannya sudah low dan tertidur dalam perjalanan.

Tak terasa papah kemudian membangunkanku dengan mengusap pelan pipiku dan mengatakan

"Dara, anak papa yang cantik. Bangun yu udah sampai lanjutin tidurnya di kamar"

"hooamm.. Iya pah" ku kerjapkan mataku sambil menutupkan tangan ke mulutku karena menguap.

Sementara mamah hanya tersenyum bahagia karena melihatku sudah berada kembali ditengah-tengah mereka.

Satu tahun kemudian~

Setelah mengalami banyak masalah ditahun kemarin, aku dan sahabat-sahabatku kini sedang bahagia karena sebentar lagi kami akan segera lulus dan menyandang gelar sebagai Mahasiswa.

Aku dan Rey masih menjalin hubungan dan rencananya bulan depan dia akan melamarku. Begitu mendengar kabar bahwa aku akan dilamar oleh Rey, sahabatku sangat terkejut, bahkan Finapun tak percaya.

Tapi ini kenyataannya, dia akan segera menjadikanku pendamping hidupnya.

Aretha sekarang berubah, dia lebih tertutup sepeninggalnya mamahnya.
Jika kita akan berfoya-foya ataupun refleshing ke Club juga dia menolak untuk ikut.
Dia sekarang menjadi pendiam, bahkan jarang mengobrol dan nongkrong seperti dulu bersama kami.

Perubahan memang bisa saja terjadi kepada kita yang sudah mendapat Hidayah dari sang pencipta alam semesta walaupun dengan waktu yang sangat dekat sekalipun kepada orang yang dahulu sangat bersemangat dalam melakukan maksiat.
Jangan hakimi karena masa lalunya. Semua orang berhak untuk berubah!.

Tiba-tiba disaat kami makan di kantin sekolah, Aretha bersuara yang mengagetkan kami semua

"aku fikir-fikir, aku ingin hijrah Fin, Dar, Ris, Din. Gue pengin berhijab. Bantu gue" dia bersuara sambil menitihkan air mata tapi respon Fina, dia hanya tertawa mendengar ocehan Aretha

"lo waras Tha? Gue aja belum bener mau bantuin elo? gimana caranya coba?" tanya Risa

"lo serius? Lo beneran mau berhijab?" tanyaku terkejut

"iya gue serius!" jawabnya antusias meyakinkan

"Hebat! Lo yang paling gila diantara kita, lo yang paling ancur diantara kita bisa ada niatan buat tobat? Hahha gue salut girl!" tawa Fina semakin pecah sambil mengusap bahuku.

***

Jam pulangpun berdering, Aretha ku ajak untuk pulang bareng karena kebetulan waktu itu Om Wisnu, papahnya Aretha tidak bisa menjemputnya karena ada klien yang sedang menunggunya

Diperjalanan Aretha tiba-tiba menanyakan sesuatu yang membuatku kaget.

"Dar, apakah lo ga takut kalo nyokap lo ninggalin lo duluan?"

"tentu saja, gue sangat takut"

"apakah jika nyokap lo masih sempat berpesan ke elo, lo akan menuruti pesan nyokap lo sebelum dia meninggal?"

"tentu"

Aretha mengangguk-anggukan wajahnya seperti ada sesuatu yang menyelinap didalam hati kecilnya.

Ku tunggu satu sampai dua menit akhirnya Aretha mau menceritakan kejanggalan yang tadi aku rasakan.

"nyokap gue, pesen sama gue katanya gue disuruh jadi perempuan yang rendah hati, perempuan mulia, perempuan shalehah, gue disuruh bertaubat dan berhijrah tapi gue bingung gimana cara gue menuhin keinginan nyokap gue"

"ohh.. Jadi belakangan ini kamu diem mikirin semua itu?"

"ehem"

"yaudah, mending nanti kalo lulus kamu dalemin ilmu agama deh"

"apa gue sanggup? Apa gue bisa?"

"pasti, kalo lo niat mah"

"kenapa lo ga nyoba hijrah Dar?"

"hahahaha, lo nyuruh gue hijrah? Jangan ngelawak deh"

"hijrah yu bareng gue?"

"nggak! Nggak bakalan! Gue udah nyaman sama posisi dan keadaan gue sekarang!"

"yaudah. Eh tuh depan berhenti di toko baju muslimah ya"

"hah? Ga salah denger gue?"

"ga, udah berhenti"

"yaya"

Gue memarkirkan mobil gue didepan toko baju muslimah. Aretha dan gue langsung turun dan membuka pintu toko. Sangat terkejutnya gue ketika melihat baju-baju yang tergantung disana, yang dipajang disana hanyalah pakaian panjang kedodoran yang sangat norak.

Aretha menyerbu pakaian-pakaian itu dengan jumlah yang banyak.
Tak lama kemudian, Aretha berjalan menuju kasir dan membayar semuanya.

"udah yu pulang?" ajaknya

"eh-ayo"

"Assalamualaikum warrohmatullohi wabarokatuh" ucapnya seraya tersenyum ramah kepada penunggu kasir dan karyawan disana.

Aku? Aku hanya melongo melihatnya sangat berbeda sekali sekarang.

Kami sudah berada didekat mobil ku

"cie mau jadi ukhty sekarang hahah" ledekku

"jangan salah faham dengan panggilan itu, ukhty adalah panggilan untuk semua perempuan. Bukan panggilan yang dilihat dari seberapa imannya dan kebaikannya"

"ehem.. Iya deh iya"

"ayo lah"

Kan Ku Gapai Dirimu Dengan DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang