19 - Pahlawan Kepagian

1.7K 86 3
                                    


Pagi yang indah dan hangat,
seindah senyumanmu dan sehangat sapaanmu.

Pagi ini sangat cerah, siapapun yang merasakannya, ia akan merasakan terlena olehnya.

Tepat pukul 9.00 aku bergegas menaiki motorku, karena mobilku sedang di bengkel menuju supermarket yang berada tak jauh dari pemukiman ku.

Bau-bau tak sedap menyeruak, bau asap kendaraan yang mengoar-ngoar ya seperti inilah Jakarta, polusi dimana-mana, kendaraan dimana-mana dan macet dimana-mana

Setelah bersabar menunggu lampu merah akhirnya kini aku sampai di sebuah salah satu pusat perbelanjaan yang terletak di kota Jakarta, supermarket ini sangat ramai.

Untung saja aku sudah membeli banyak barang yang akan aku butuhkan.
Kini tinggal mengantri disalah satu kasir dan membayarnya, antrianpun cukup padat dan aku hampir berada di belakang, di belakangku ada seorang cowok berperawakan tinggi, putih, dan sangat tampan.

Sepertinya aku mengenalinya. Tapi tunggu? Dimana aku melihatnya?

Jantungku berpacu dua kali lebih cepat padahal dia hanya sedang mengantri seperti ku.

Sekarang giliranku untuk membayar semua belanjaanku, dan bodohnya aku.
Aku lupa untuk membawa dompetku, bahkan ponselpun aku lupa

Bodoh bodoh bodoh!
Aku hanya bisa merutuki diriku sendiri

"mbak, semuanya tiga ratus lima puluh ribu" suara kasir yang mengagetkanku

"eh mbak-hmm anu" jawabku bingung

"iya mbak?"

"dompet saya...ketinggalan" jawab ku menunduk karena merasa malu

Tiba-tiba lelaki tadi yang berdiri dihadapanku menyodorkan uang tiga ratus lima puluh ribu kepada kasir sambil berucap

"tiga ratus lima puluh kan mbak? Ini"

"bilangin mas ke pacarnya kalo emang ga punya uang gak usah belanja sebanyak ini"

"heh! Kurang ngajar! Saya juga bisa beli ini supermarket!" ucapku tak terima

Cowok yang sedari tadi hanya diam kini berkutik dengan belanjaannya yang sudah akan dibayarkan dan tiba-tiba dia melangkahkan kakinya menjauh aku yang sedari tadi kelimpungan mengejarnya akhirnya kini aku bisa mensejajarkan langkahku dengannya.
Aku menyuguhkan senyuman paling manis yang aku punya, tapi laki-laki itu hanya menatap lurus kedepan tanpa memperdulikanku

"Terimakasih ya"

Dia hanya mengangguk

Aku mengulurkan tanganku dengan niat mengajaknya berkenalan

"Hei, aku Andara Putri Kharisma"

Dan aku sangat terkejut dia bukannya menjabat tanganku kembali namun ia malah berkata sebaliknya tanpa mengatakan namanya

"Bukan Mukhrim!"

Gila ini cowok! Baru kenal aja songongnya minta ampun! Coba aja kalo gua ga ada hutang budi ogah gua kaya gini!

Aku perlahan menurunkan tanganku dan dia tanpa menoleh ke arahku pergi meninggalkanku begitu saja

Sialan! Awas tuh cowo!
Untung ganteng! Untung perfect! Coba kalo nggak? Ogah gue ngajak kenalan duluan! Cihh..

***

Sementara di lain ruangan, di kawasan perumahan Gracy Indah yang hanya dihuni oleh orang-orang elite disini Farizi duduk santai di sofa panjang dan empuk yang diperkirakan harganya akan cukup untuk membeli motor bahkan lebih.
Fariz sekarang sedang bersama kedua orang tuanya, Om Delvara dan Tante Delia.

"Riz, kamu batal dijodohkan" ucap Ayah Fariz, Delvara

Fariz membelalakan kedua matanya~Tak percaya.

"loh, kenapa yah? Fariz sudah mulai menerima dengan ikhlas perjodohan ini"

"dia telah di lamar oleh kekasihnya terlebih dahulu" sambung Bunda

"apakah kau ingin melihat wajah mantan tunanganmu?" tanya Ayah sambil terkekeh pelan dan merogohkan tangan ke dalam saku celananya

"Nih" ayah menyodorkan Foto berukuran 4R dihadapanku yang sontak membuatku melongo

"Nih" ayah menyodorkan Foto berukuran 4R dihadapanku yang sontak membuatku melongo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dara?" jawabku terkejut

"iya, kalian saling mengenal?" ucap Ayah

"tentu saja"

"ahh dia dan kamu sangat cocok! Namun takdir berkata lain, ya mungkin ini yang terbaik . Ayah sekarang tak akan menjodohkan mu, Ayah akan membebaskanmu untuk memilih calon istrimu, namun ingat pesan Ayah" jawab Ayah dengan sangat tulus

Memang cinta seperti ini, kita tak tahu akan berakhir seperti apa rasa cinta ini.
Terbalaskan atau Tak terbalaskan.
Pedih sekali jika tak terbalaskan, apalagi jika rasa itu tumbuh untuk yang pertama di hati, mekar dengan indah menyisakkan harum yang menyengat, namun tiba-tiba ada seseorang yang menaburkan hama, menaburkan racun sehingga bunga itu mati tak bersisa, yang tersisa hanyalah memori sebuah proses dimana bibit bunga itu bermetamorfosa menjadi bunga yang indah.
Dan ketika kita sudah merawatnya tumbuh dengan indah tiba-tiba bunganya mati karena orang lain.
Untuk melupakannya itu tidak gampang!

Aku membisu di tempat, tanpa sadar aku melangkah ke arah kamar tidurku tanpa berpamitan kepada Ayah dan Bunda.
Fikiranku melayang, dan sangat kacau!

Kenapa disaat aku merasakan hadirnya cinta namun malah seperti ini?
Tolong! Beritahu aku bagaimana cara melupakanmu dengan sebaik-baiknya, batin Fariz

Ia mengacak rambutnya frustasi.
Ia tak boleh seperti ini!
Ini sudah menjadi bagian dan ketetapan-Nya
Mungkin Dara bukanlah yang terbaik untuknya

Bagaimana perasaanmu ketika seseorang yang selalu kita sebut dalam doa ternyata hanyalah seorang yang sekedar melintas?
Kecewa? Jangan menyalahkan Takdir-Nya.
Allah sedang cemburu kepada hatimu karena kau telah menduakan Allah.
Mencintai makhluk-Nya melebihi rasa cinta mu kepada-Nya
Sudahlah, apa yang pergi akan digantikan oleh Allah dengan yang lebih baik.
Terimalah sederet kisah hari ini
Lihatlah cerita bahagia yang akan kamu rasakan di masa mendatang.

Aku, seseorang yang telah mengagumimu dalam diam bahkan sejak kelas 1 SMA, entah mengapa rasa ini belum bisa hilang.
Dan apa sekarang aku harus melupakanmu Dara?
Akan ku coba!
Jerit Fariz dalam hati

***

Apakah ada yang masih menantikan KGDD?
Maaf sekali baru upload...
Dikarenakan akhir-akhir ini mood bener-bener ancur😣

See you next part!

Kan Ku Gapai Dirimu Dengan DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang