17 - Munafik

1.8K 92 0
                                    

"Dara! Kamu akan papah jodohkan!" ucap Antonio

"Nggak mau! Dara gak mau! Dara udah ngerencanain tunangan sama Rey! Dan dara sangat menyayanginya! Papah itu gimana sih egois banget! Papah pikir dara ga berhak untuk memilih kehidupan dara sendiri? Papah itu egois tau ga! Egois!" Dara terisak dan ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya.

Dara menangis dalam diam, bantal yang ia kenakan untuk berbaringpun sudah sangat basah oleh air mata dara.

"Dara ga mau dijodohin! Dara ga mau!" ucapku sambil masih terisak

Dara memutuskan untuk keluar dari rumah menemui Rey dan dia akan memohon agar papahnya bisa merestui hubungan mereka.

****

Kedai Yale, disini Dara dan Rey bertemu.
Keadaan kedai cukup ramai, dengan alunan musik yang merdu dan damai membuat siapapun yang mendengarnya akan merasa ketenangan yang luar biasa.

Perjodohan adalah sesuatu hal yang sangat menjijikan untuk Dara, bagaimana bisa pernikahan terjadi tanpa didasari rasa cinta dan kasih sayang?
Dan Dara tidak mau itu terjadi. Bahkan tidak akan pernah mau!

"Rey.." panggilku lirih

"iya dara?"

"dara mau sekarang Rey kerumah Dara ya!" ucapku tegas

Rey nampak kaget mendengar tawaran dara.

"hey dara? Lo udah gila ya! Lo mau gue dilabrak bokap lo?"

"Rey ko jahat sih sama Dara?" jawabku menahan agar air bening tak menerobos dari mataku.

"mau ngapain ke rumah lo?"

"mau minta restu papah, kalau tidak dara akan dijodohkan, dara gak mau. Dara cuma cinta sama Rey" ucapku, akhirnya air bening itu menetes dengan sendirinya.

"ah! Sial!!" gumamnya sangat lirih, namun aku dapat mendengarnya.

"iya sekarang aku ke rumah mu"

"kamu serius kan Rey?"

"Hm"

Kami meninggalkan kedai dan berjalan menuju rumah ku.

****


Papah nampak sangat terkejut melihat kehadiran Rey di hadapannya.

"ada apa?" tanya Antonio dingin

"Pah, dara mohon. Dengerin dara sekarang"

"dara nggak mau dijodohkan, dara sayang sama Rey"

"om, saya mohon restui hubungan kami. Saya janji secepatnya akan melamar Dara" ucap Rey

"baru aja lulus udah gaya-gayaan mau melamar anak orang! Udah hafal berapa juz?"

"hmm.. Hafal semua om"

"syukurlah"

"Pah, restui hubungan kami ya?"

"coba dong bacain satu juz favorit kamu" ucap Papah kepada Rey

"favorit saya ya om? Hmm.. Ada sih, jus Melon!" jawabnya lantang

Antonio tertawa sinis mendengar jawaban yang dilontarkan oleh Rey.

"gak bisa! Saya gak akan restuin hubungan kalian"

"om, saya mohon kasih saya kesempatan untuk membahagiakan anak om"

Dara hanya diam dan terisak.

"oke, saya kasih kesempatan. Saya restui kalian. Dengan satu syarat"

"terimakasih om, apa syaratnya?"

Senyum dara terlihat mengembang di bibir tipisnya.

"bulan depan kamu harus melamar anak saya, apakah kamu sanggup?"

"saya sangat sanggup om, sangat sanggup! Terimakasih sekali lagi om"

"makasih pah" ucap Dara sambil memeluk papahnya

"iya sayang, asalkan anak papah bahagia." jawabnya sambil mengecup puncak kepala Dara

"udah, kamu sekarang pulang. Sudah malam tidak enak sama tetangga" ucap papah sambil menunjuk ke arah Rey

"baik om, saya pulang. Terimakasih" jawab Rey sambil perpamitan dengan Antonio.

Rey pulang dengan perasaan menang.

Siapa yang tidak bahagia jika sebentar lagi kita akan benar-benar memiliki seseorang yang sangat kita cintai?
Namun, apakah Rey benar-benar mencintai Dara? Entahlah, kalian nanti pasti akan tahu jawabannya.

"akhirnya sebentar lagi gue bakal dapetin dara! Dapetin hartanya, terus gue tinggalin deh hahaa" benaknya seraya berlalu meninggalkan rumah Dara.

Kan Ku Gapai Dirimu Dengan DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang