25 - Ikhlas

1.6K 87 2
                                    

Terimakasih ya Rabb,
telah menghadirkan dia untukku

-Aretha Cucu Pramudya

❤❤❤

Sementara di lain tempat, Aretha sedang berbahagia sekarang, ia dan Fariz resmi bertunangan.
Sebenarnya ia tak menyangka dengan takdir yang telah menyatukannya dengan seseorang yang telah ia dan sahabat-sahabatnya bully

Ia mencintai Fariz, entah bagaimana perasaan ini datang begitu cepat namun ia tahu ia mencintai Fariz karena Allah, karena Farizlah yang akan menjadi imamnya nanti.

Fariz pun seperti itu, ia telah mencoba membuka hatinya untuk Aretha, calon istrinya.
Meskipun masih Fariz akui ia masih sangat mencintai Dara.
Cinta yang sebenarnya dimulai ketika ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
Sebenarnya dia dan Dara sudah dari kecil mengenal, Fariz pun menyukai Dara waktu itu.
Namun pada saat itu hanyalah sebatas cinta yang dimiliki oleh anak kecil yang tak tahu sama sekali arti cinta sebenarnya.

Setelah acara pertunangan Fariz dan Aretha menjadi sangat dekat,

Arethacucup246 : Assalamualaikum 'A

dia yang mengawali percakapan via line, iya semenjak pertunangan itu dia memanggil Fariz dengan sebutan 'aa, meskipun ia bukan asli Sunda namun ia mengerti akan panggilan itu

AlFariz1806 : Waalaikumsalam dek

Arethacucup246 : A sudah makan?

AlFariz1806 : sudah dek, kamu?

Arethacucup246 : sudah a

Read

Fariz mengakhiri chat dengan Aretha karena ia tahu batasan untuk berhubungan dengan lawan jenis bukan mukhrim, Aretha pun tahu

***

Kepalaku pening, tepat ketika aku membuka mata yang ku temukan hanyalah ruangan yang dikelilingi oleh alat alat kedokteran serta bau obat yang mendominasi ruangan ini.

Di sofa Mamah yang setia menungguku sedang tertidur pulas.

"mah.." panggilku lirih

Mamah terpelonjat kaget dan terkejut senang.

Dokterr!! Dokter!!

Teriaknya

"mamah, Dara gakpapa" aku tersenyum

Munculah seorang dokter dengan nama dada Dr. Gatot Subrata berperawakan tinggi usianya aku tafsir sekitar 40 tahun dengan kepala setengah botak menghampiriku dan mengecek keadaanku kemudian berucap "selamat,Dara sudah mengingat semuanya bu"

Sarah seketika menangis dan memeluk Dara sedangkan dokter Gatot telah berlalu meninggalkan ruangan digantikan oleh seseorang yang baru saja masuk, itu keluarga Fariz dan tentu saja ada Fariz.

Mereka mendekat, Dara bangkit dan berhamburan di dada Fariz, memeluknya sangat erat sambil menangis tersedu

"Malaikatku, aku mohon jangan tinggalkan aku kembali, aku lelah mencarimu. Aku mohon jangan pergi lagi. Tetaplah disini mengulang masa lalu yang sempat terpotong karena kamu pergi" ucap Dara masih menangis

Fariz bingung, ia berusaha melepaskan pelukan Dara namun gagal. Dara sangat erat memeluknya

Sedangkan seseorang yang sedari tadi di ambang pintu hanya diam tercengang melihat pemandangan yang sangat menohok hatinya.
Apalagi setelah mengetahui semua kejadian masa lalu di antara Dara sahabatnya dan Fariz calon suaminya.

Wanita itu menangis dalam diam, memegangi dadanya yang sangat sakit menyaksikan semuanya.

Perempuan itu berlari, kemanapun asalkan tak di sini.
Ia pergi ke rooftop rumah sakit yang sepi, ia bersandaran di dinding dan kakinya yang tak mampu lagi menopang tubuhya ia merosot dan sekarang terduduk memeluk lututnya sambil terus menangis

Ya Rabb, tunjukan jalanmu. Tunjukan jalan terbaik untuk hamba.
Ya Rabb, hamba mohon jika dia yang terbaik untuk hamba persatukan dengan takdirmu yang indah.
Namun jika bukan, bantu hamba melepaskannya dengan ikhlas.
Melepaskannya dengan lapang dada.
Hamba mohon kepada-Mu ya Rabb sang maha membolak-balikan hati.
Hanya kepada-Mu hamba berserah dan hanya kepada-Mu hamba meminta
Aku berucap dalam diam dengan air mata yang masih mengucur deras

"Aku harus bagaimana?" aku bertanya kepada diriku sendiri

Aarrgghhh!!
Hiks..hiks..hiks

Benar-benar sakit!
Menyaksikan sendiri dengan mata kepalaku bagaimana sahabat dan calon suamiku terlihat sangat bahagia.

Kemarin hariku begitu indah namun sekarang berbanding terbalik 180 derajat.

Namun, aku percaya semua yang telah Allah rencanakan akan berbuah indah suatu saat nanti untuk orang yang telah sabar menjalani ketetapan-Nya.

Aku perlahan mengusap air mataku yang sedari tadi mengucur,
Meneguhkan hatiku serta menguatkan jiwaku.

"Aku pasti kuat! Aku harus kuat! Jika Fariz akhirnya harus bersanding dengan Dara, sahabatku sendiri. Aku akan ikhlas. Aku harus bisa menerima hal terburuk sekalipun" aku menguatkan diriku sendiri dan kemudian bangkit dari tempatku menuju parkiran untuk pulang.

Ya! Aku tak jadi ke ruangan Dara, mungkin esok aku akan kembali.
Namun untuk sekarang, aku masih belum sanggup.

-------

Saya selaku Author KGDD mohon maaf jika feel-nya masih belum dapet😣😩
Saya masih awam, dan masih belajar😁
Ditunggu krisarnya❤
Votenya juga biar tambah semangat Author nulisnya😅😂

Kan Ku Gapai Dirimu Dengan DoaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang