Ceria seragam abu-abu (Part 9)

36 1 0
                                    



Part 9

Di sebuah sekolah, siang itu udara nampak sejuk karena banyaknya pepohonan disekeliling halamannya. Remaja-remaja berseragam abu-abu nampak berjalan menuju kelas masing-masing, hingga sebentar kemudian teras-teras nampak lengang, hanya dari dalam kelas masing-masing terdengar bapak ibu guru sedang menerangkan suatu hal. Di sebelah timur dari halaman tersebut terdapat lapangan basket dan nampak anak-anak laki-laki sedang bermain bersama, mungkin satu kelas yang sedang mendapat jam olahraga. Seorang laki-laki dewasa yang berumur sekitar 40 an tahun nampak mengawasi jalannya permainan tersebut, pasti beliau adalah sang guru olahraga dari sekolah tersebut.

Bunyi peluit sesekali terdengar melengking sebagai tanda koreksi terhadap jalannya permainan agar sesuai aturan, ataupun sebagai tanda mengenai suatu hal. Sementara anak-anak putri lebih memilih bermain bola voli di lapangan sebelahnya. Suara mereka sesekali menjerit bersamaan setiap kali ada bola jatuh karena smas dari pihak lawan tidak berhasil diterima. Maka permainan siang itu nampak sangat meriah karena tak lama kemudian anak-anak dari kelas lain yang mendapat jam kosong ikut membaur menjadi suporter sehingga semakin riuh memberi tepukan meriah. Tak lama bel istirahat berbunyi namun permainan tetap berjalan karena nilai yang diperoleh belum menunjukan siapa pemenangnya dari kedua babak yang telah dimainkan, maka harus dicari sang pemenang melalui babak ke tiga.

Anak-anak putri yang tidak ikut bermain tetapi menjadi suporter di pinggir lapangan sangat heboh dengan menyanyikan yel kemenangan. Ditujukan kepada salah satu regu, namun karena yang bermain adalah teman-teman satu sekolah mereka, jadi siapapun nantinya yang jadi pemenang pada akhirnya akan tetap mereka berikan suport yang heboh dan meriah.

MUHAMKAR AK I pasti menang

MUHAMKAR AK I pasti bisa

Karena kami is the best

Ayo semangat

Suara mereka benar-benar menambah semangat bagi teman-teman mereka yang sedang bertanding dan sebaliknya bisa menciutkan nyali kelompok lawan. Namun kelompok lawan dari kelas lain itu juga tak mau ketinggalan hebohnya dalam memberikan semangat, maka bergantian suara kedua kelompok itu saling bersaing seperti kedua regu yang sedang memperebutkan si kulit bundar.

Diantara para siswa yang sedang bermain basket, seorang siswa nampak sambil memperhatikan sesuatu. Sesekali dia menengok ke arah lain, mungkin sedang mencari seseorang. Nampak berkali-kali arah bola ia sengajakan agar mengarah ke arah lain tersebut agar ia bisa sambil mencari sesuatu tanpa orang lain tahu. Sementara di sudut lain nampak tak ada yang berbeda dari biasanya, para siswi asik memberi semangat sampai tak peduli apakah ada orang lain yang sedang memperhatikan mereka atau hal-hal lainnya, sama sekali tidak mereka hiraukan.

KESETIAAN  YANG TERLUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang