Aku masih menjadi aku yang dulu, yang apa adanya pada realita kehidupan.
Aku masih merasa bimbang seperti dulu, pada perasaan yang tak berujung.
Aku masih terbuai seperti dahulu, layaknya para gadis saat dibacakan puisi oleh pujangganya, meskipun kini itu hanya kenangan.
Aku masih menyukai hujan walaupun kau teramat membencinya.
Aku masih terbiasa akan kepedihan seperti dulu, menikmati kesendirian dibawah guyuran hujan dan bertahan dalam cintamu yang menyakitkan.
Aku masih dan akan tetap masih seperti ini, sampai Tuhan membalikan hasratku pada angin yang dibawa hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan ke 17
PoetryHujan itu derita, kata orang Hujan itu pembawa sial, pun kata orang Namun, jika kau tahu bahwa setiap derita tersisip kebahagiaan dan setiap kesialan membawa keuntungan, pun ketika bulir hujan memiliki makna, masihkah kau nyatakan bahwa hujan itu sa...