Saksi bisu dari segalanya.
Siratan pesan tak tersurat.
Dialah... Sang hujan!
Kenangan demi kenangan ku lewati bersamanya. Tetesnya yang mengalir meluruhkan segala kesedihan.
Disaat orang lain menghindar, aku justru ingin selangkah lebih dekat, menikmatimu memberiku kenyamanan.
Kau perantara Tuhan yang sukar dipahami oleh nalar dan kau lah alasan dibalik sebuah kebahagiaan.
Untukmu, dariku. Tiada kata yang dapat kuunggap. Akhirnya telah tiba, jalan itu telah usai. Terangmu menghampiri gelapku. Menjawab segala kebimbangan. Dan kini di hari ke 17 pada 17 bulan yang lalu adalah tepat 17 kali hujan di bulan Februari dimana semuanya berawal dan berakhir.
Darinya, untukmu. Dia tak mencintaimu layaknya aku, karena kau merenggut ingatanku darinya. Tapi ia sadar, ini adalah skenario hujan dari Tuhan, yang harus ia jalani sebagai tanda kesungguhan.
Dan sekali lagi. Dari kami, untukmu! Kau lah makna dibalik makna! Yang memberi pelajaran sangat berharga, yang membuat emas jadi permata. Tuhan. Sungguh! Tiada rasa syukur yang lebih dalam selain Berkah yang kau berikan.
Satu lagi, Tuhan akan selalu memberikan ujian dan ujian akan selalu ada hasil. Untuk mendapatkan hasil baik jalanilah prosesnya, percayalah bahwa tak ada proses yang menghianati hasil!
Setelah hujan, ada pelangi! Meski tak selalu! Karena Tuhan ingin tahu sejauh mana kau berjuang.
#Salamhujan
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan ke 17
PoesiaHujan itu derita, kata orang Hujan itu pembawa sial, pun kata orang Namun, jika kau tahu bahwa setiap derita tersisip kebahagiaan dan setiap kesialan membawa keuntungan, pun ketika bulir hujan memiliki makna, masihkah kau nyatakan bahwa hujan itu sa...
