Episode - 28

265 41 2
                                    

"Tarianmu sangat indah nona"
Sita langsung memutar tubuhnya mendapati pria dewasa salah pria tua berdiri di belakangnya.
"Thanks"
"Hmm bagaimana jika malam ini kita menari bersama?"
Sita membulatkan matanya tak percaya. Bagaimana bisa seorang pria tua mengatakan hal menjijikan dan begitu vulgar seharusnya di usia seperti itu harusnya ia memikirkan masalah di hari esok.

"yang benar saja pria tua ini mengatakan hal menjijikan pada seorang gadis yg jelas harusnya menjadi cucunya, iya kan dad? Dia seumuram kakek kan? Masa sita harus kencan sama kakek-kakek" batin sita

Pria tua itu adalah anil kapoor yg memang mengikuti sita memasuki kamar, perlahan langkah anil kapoor semakin mengkhawatirkan.
Anil bahakan tak segan untuk mebelai pergelangan sita penuh nafsu. Sita hanya bisa tersenyum yg di buat semanis mungkin menghilangkan rasa khawatirnya.

Krekk.. pintu kamar terbuka
Menampaka sosok pria terlihat terkejut.
"Ops sorry salah kamar" ucapnya kembali menutup pintu tersebut.

Anil mendesah pasrah, kemudian menatap sita dengan senyum khas orang tua.
"Disini tidak aman.. ambil ini datanglah besok baby"
Sita bisa bernafas lega saat anil meninggalkannya, ia bersyukur karna pria itu datang menyelamatkannya.

"Kamu ngga papa sayang"
Ucap pria itu dengan wajah cemas, akaash kekasih sekaligus tunangan sita datang di waktu yg tepat, saat tau anil juga masuk di kamar sita akaash tak tinggal diam membiarkan gadisnya di terkam pria tua.

"Kamu ngga di apa-apain kan?"
"Ngga ko cuma tadi sempet merinding aja pas di sentuh orang tua itu"
"Mana yg di sentuh"
"Ini.." tunjuk sita polos pada lengan kirinya, dengan cepat akaash mengambil tissu basah untuk membersihkan tangan sita, sita hanya tersenyum.
"Sejak kapan kamu bawa-bawa tissu?"
"Antisipasi aja banyak kuman disini terutama orang tau tadi?"
"Hehe"
"Apa ketawa?"
"Ngga papa"
"Ya udah ayo kita pulang udah dapet?"
Sita kembali tersenyum kali ini senyum yg lebih lebar menunjukan kartu nama milik anil kapoor.
"siap untuk pertunjukan besok"
Akaash ikut tersenyum penuh arti.

Sita dan akaash sudah kembali ke hotel, mereka masuk terburu-buru.
"Kita harus selesaikan malam ini juga?"
"Iya biar bisa istirahat cukup"
"Oke apa yg barus aku lakukan?"
"Kamu ngga usah ngerakit siapin pistol aja"
"Kenapa?"
"Hmm ini meledak sayang kamu mau ratain hotel ini?"
"Hehe oke ngga usah sewot gitu dong"
Akaash melirik sita menarik tengkuk sita hingga bibir mereka bersentuhan, beberapa kali akaash menyesap bibir sita.
"Udah?"
"Udah hehe vitamin malam sayang"
"Preftt, udah ah aku mau tidur"
"Oke good night honey"

Pagi hari sita sudah bersemangat untuk melakukan aktivitas yg sudah jarang sita lakukan, sudah cukup lama sita berlari lari santaindi sekitar area hotel.
"Kau" ucap seorang wanita tiba-tiba menghampiri sita.
sita masih diam tak bergeming mencoba memikirkan suatu kemungkinan kenapa wanita didepannya berada di sekitar hotel tempat dia menginap.
"Maaf apa saya mengenal anda?"
"Ya harusnya kau mengenalku jalang berani sekali kau menggoda ayahku"
"Ayah?"
"Cih kau tidak usah sok polos sudah banyak jalang sepertimu mencoba menggoda ayahku dan pada akhirnya mereka datang lagi untuk meminta pertanggung jawaban layaknya wanita suci, sungguh kau begitu munafik jalang"
"Hentikan omong kosongmu nona? Kau fikir kau siapa?" Tantang sita kesal, sita tau siapa wanita itu dia kareena anak anil kapoor ya wanita yg sama yg membuat hidup orang tuanya hancur, tak akan aku biarkan batin sita.

"Aku kareena Kapoor putri semata wayang Anil Kapoor"
"Dan musuh terbesar keluargaku"
Kareena menajamkan matanya tak mengerti, bukannya takut sita lebih menajamkan pula matanya menatap jijik kareena yg ada di hadapannya, kekesalannya sudah naik ke ubun-ubun saat kareena menghembuskan nafas remes.

"sialan.." sita menarik rambut bergelombang kareena hingga wanita itu mendongak keatas, dan berteriak.
"Sinting.. lepaskan aku sialan"
"Kamu tau sejak pertama liat muka kamu yg cantik ini aku gemes banget pengen cakar-cakar disana"
"Hah"
Sita tidak mengoceh lagi ia terus menarik rambut kareena hingga kareena semakin berteriak, dan teriakan kareena berhasil membuat bodyguardnya berhamburan datang.
"Sith.. mulut apa kaleng sih"
sita memukul punggung karerna hingga tak sadarkan diri.

"Nona" teriak salah satu pengawal yg total berjumlah 5 orang. Tanpa basa-basi mereka menyerang sita tanpa ampun.

Duak desigh..

Sita memukul menarik menjungkir balikan lawan yg dua kali lipat lebih besar dari tubuhnya dan itu adalah seorang pria. Hebat..

Tapi bukannya melemah mereka semakin gencar mencari kelemahan sita.
Salah satu dari mereka siap menyerang dari belakang.

Duakkk.. sita menghindar saat tubuh seseorang menghambirinya, ternyata pria itu lebih dulu di tendang oleh akaash hingga lumpuh tak bergerak lagi.

"Akaash"
"Are you oke honey"
"Ya"
"Good, kamu mundur aja biar aku yg tanganin"
"No kita kalahin mereka sama-sama"

"Oii.. udah mesra-mesraannya"
"Sirik aja duakkk" lagi-lagi akaash menendang secara tiba-tiba, hingga pertarungan sengit di mulai sita dan akaaash saling membelakangi untuk melindungi satu sama lain. Beruntung mereka bertarung di area yg terbilang sepi dan tidak terdapat cctv.

Musuh lumpuh, mereka terkapar di aspal dengan lebam dan luka masing-masing, akaash juga kena pukul di bagian pipi kiri mungkin besok terlihat efek sampingnya.
"Ayo honey kita pulang"
"Terus kita biarin orang-orang ini"
"Ya tentu saja"
"Tidak kaash mereka akan melapor pada anil dan rencana kita nanti malam akan gagal"

Salah satu pengawal yg masih sadar mencoba bangkit dan kabur, akaash tak menbiarkan itu terjadi hingga terpasksa akaash menendang wajah pria itu lebih keras.
Sita sedikit merasa kasihan saat pria itu mengeluarkan darah di hidungnya.
"Ngga usah kasian yg mereka lakuin ke orang tua kamu lebih parah dari ini honey"
Ucap akaash seolah tau apa yg kekasihnya fikirkan.

Love And Adventure Season 2 (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang